Seungcheol meringis, mengganti popok adalah pekerjaan yang paling ia benci.
Padahal Seungcheol sedang mengganti popok pada boneka, bukan pada bayi sungguhan.
Ya, kini Seungcheol dan Jeonghan tengah diperhatikan oleh kedua orang tua mereka, tidak lebih tepatnya oleh kedua ibu mereka.
"Kaka, itu pasang popoknya yang bener dong! Masa mau punya bayi, pasang popok aja masih ragu?" Itu suara nyonya Choi, alias Choi Jonghyun.
"Iya bun, ini bener ko. Bunda jangan marah-marah terus dong." Seungcheol menggelengkan kepalanya, guna menarik semua atensi indra penglihatannya pada boneka bayi dan popok yang sedang di pegangnya.
"Sini coba pelan-pelan." Jeonghan berdiri di sebelah Seungcheol, tangannya dengan terampil mulai memakaikan boneka manekin itu popok, dan Seungcheol melihat Jeonghan dengan tatapan mendamba.
Tanpa ia sadari, satu tangannya melingkar di pinggang Jeonghan yang kini lebih berisi dari sebelumnya, dan tentu saja.. hm.. lebih besar.
Bukan hanya tangan, kini bibir Seungcheol sudah mendarat dengan pasti pada pelipis Jeonghan, lupakan soal acara 'latihan memasang popok pada bayi.' ia dengan khidmat mencium aroma vanilla dan strawberry yang menguar dari tubuh istrinya.
"Seungcheol!" Kali ini nyonya Jaejoong yang berteriak ㅡ ibunya Jeonghan.
Dan Seungcheol mendelik dengan tidak suka saat acara bermanjaan dengan istrinya terganggu.
Seharian ini Seungcheol sudah di jejali dengan berbagai macam ilmu, memasang popok, menyiapkan susu, bagaimana menggendong bayi bahkan Seungcheol sudah di ajarkan bagaimana menepuk punggung bayi agar bersendawa setelah minum susu.
"Mih, ini gimana?" Tanya Seungcheol pada Jaejoong, tangannya hampir terlilit dengan kain kala ia belajar untuk memakaikan baju boneka manekin.
"Ini diikat di sebelah sini, jangan terlalu keras ya." Jaejoong mengambil alih tali yang terus saja Seungcheol mainkan, ia kembali teringat pada Seokmin ㅡ Suami Joshua. Seperti De javu.
Seungcheol memperhatikan dengan seksama, matanya sesekali mencuri pandang pada Jeonghan yang tengah berbincang dengan sang ibunda.
"Ini diliatin ngga Cheol?" Tanya Jaejoong dengan gemas.
"Iya mih, ini diliatin ko. Lanjutin mih apa lagi?"
***
"Bun, Jeonghan nanti tinggal disini dulu ya? Sampai melahirkan biar ada yang jagain." Jonghyun dan Aron yang kini duduk bersebrangan dengan keduanya mengangguk.
"Iya, bunda sih maunya juga gitu Jeonghan tinggal disini dulu aja, kasian juga kan dia ditinggal mulu tuh sama suaminya kerja." Jonghyun, mencebik kesal ketika DNA Aron yang seorang workaholic menurun dengan sangat paten pada darah Seungcheol.
"Tapi bun, sejak aku hamil, dia jadi jarang pulang malem ko. Jam 5 sore pasti udah di rumah." Ujar Jeonghan sebelum menyuapkan makanan pada mulutnya.
"Bagus deh kalau gitu, tapi awas ya kaka, bunda ngewanti-wanti nanti kalau udah punya anak, ngga boleh terlalu workaholic kaya papih kamu tuh." Jonghyun menatap Seungcheol dengan tatapan sengit, ia khawatir pada Jeonghan yang mungkin akan mendapatkan kesulitan saat mengurus anak pertama mereka nanti.
Yang di beri peringatan, hanya tersenyum lebar, memamerkan giginya.
Jeonghan kini sedang mengandung 8 bulan menuju 9 bulan. Inilah alasan Jaejoong dan Jonghyun segera memberikan les private pada kedua calon orang tua muda ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
FanfictionCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg