Bima menggandeng tangan Kim berjalan masuk ke dalam rumah sakit untuk menemui dokter. Semalam mereka berdua telah berbicara dan Kim telah menceritakan semuanya pada Bima tentang sakitnya.
“Aku mewarisi sakit yang diderita Papa.” Cerita Kim malam itu. Bima tidak menunjukkan tanda – tanda keterkejutan dari wajahnya. Ia tahu persis dengan apa yang sedang dikatakan oleh Kim karena sejak malam itu di apartemen, Bima sudah mencari tahu semuanya, bahkan ia sudah menemui dokter neurologi yang di datangi istrinya di Jakarta.
“Itulah kenapa aku sering melupakan sesuatu. Aku juga mulai kehilangan kemampuanku menggambar. Banyak…. Banyak hal yang hilang dan aku… aku tidak tahu harus bagaimana bercerita padamu.” Kim tampak tegar saat menceritakannya. Ia tidak menangis sedikitpun. Mungkin karena ia sudah menyiapkan ini dalam waktu yang cukup lama.
Bima tidak mengatakan apapun. Ia hanya merengkuh Kim ke dalam pelukannya.
“Kamu sudah tahu mas?” tanya Kim setengah berbisik.
“Aku senang kamu akhirnya bercerita padaku.” Bima masih tidak melepaskan pelukannya bahkan ia memeluk istrinya semakin erat. Ia ingin mengurangi beban yang sedang ditanggung oleh Kim meski ia sendiri juga tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini. Yang pasti, hal pertama yang ia lakukan adalah Ia mengundurkan diri dari pekerjaannya. Dan ia sudah mengajukannya pagi ini langsung kepada Direktur.
“Besok kita ke dokter ya.” Lanjut Bima lagi dan Kim membalasnya dengan anggukan. Malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi Bima. Ia harus mulai memikirkan tentang apa yang harus ia lakukan setelah ini.
Bima masih juga tidak melepaskan genggaman tangannya saat mereka sedang berkonsultasi dengan dokter. Menurut dokter, kondisi Kim masih berada pada tahap awal Alzheimer. Meski tidak ada obat untuk Alzheimer, namun dokter meresepkan obat yang bisa memperlambat penyakit itu. Dokter juga mengatakan yang terpenting adalah support dari orang di sekitarnya sehingga penderita tidak akan semakin merasa menderita dengan penyakitnya. Dan setelah mendengarnya, Bima tahu kalau perannya disini sangatlah besar karena hanya dialah tempat istrinya bersandar saat ini.
“Mas, boleh aku bertanya?” tanya Kim saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil.
Bima yang hendak menyalakan mesin mobil langsung membatalkannya. Ia menoleh pada Kim dan menunggunya melanjutkan pertanyaannya.
“Mas tidak apa – apa dengan sakitku?” lanjut Kim.
“Apa maksudnya Kim?”
“Maksudku, jika memang Mas merasa tidak bisa menerima sakitku ini, aku tidak akan keberatan jika Mas meninggalkanku. Karena aku tahu kalau nanti aku akan tidak pernah bisa memberikan kebahagiaan seperti yang lainnya. Aku akan menjadi beban bagi Mas juga Nez.”
Bima tersenyum mendengar penuturan Kim.
“Kim, kamu tahu, kalau kamu memang tidak pernah memberikan kebahagiaan seperti yang lainnya karena kebahagiaan yang kamu berikan itu sangat berarti buatku dan itu tidak akan pernah bisa diberikan orang lain. Mulai saat ini, aku tidak ingin mendengar kata – kata itu lagi. Aku adalah suamimu dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu.”
“Tapi Kenapa? Kenapa kamu melakukan itu?”
“Karena di hari pernikahan kita aku sudah bersumpah kalau aku akan selalu bersamamu, for better, for worse, in sickness and in health, in joys and in sorrows.”
Kim menatap suaminya. Ia seperti merasakan guyuran air hujan dihatinya yang kering saat mendengar jawaban suaminya. Senyum tersungging lagi di bibirnya. Dan kali ini senyum itu tercipta karena ia benar – benar merasa bahagia. Bima mengecup kening Kim lalu menyalakan mesin mobil. Dan perjalanan kali ini terasa sangat indah bagi Bima karena Kim tidak lagi memalingkan muka darinya. Ia justru mengenggam erat tangan suaminya karena mulai hari ini tangan ini akan terus tergenggam bersama. Dan mereka berdua akan melewati apapun yang akan terjadi nanti bersama – sama.
-00-
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE [Complete] [SEGERA TERBIT]
RomanceSaudade adalah tentang perasaan rindu. Rindu pada cinta yang pernah ada. Rindu pada kenangan yang pernah tercipta. Rindu pada sosok yang pernah menjadi bagian kehidupan. Juga, Rindu pada ingatan yang tercipta dari setiap peristiwa.