Act 54,5. A Night Like This

1K 111 23
                                    

Malam ini aku tak bisa tidur sama sekali...

Setiap kali kupejamkan mataku, aku selalu saja terusik dan terbangunkan diriku sendiri. Ada gelisah yang terus membayangi dan berputar di benakku, jadi kemelut yang membelenggu, tak kunjung surut tak perduli apapun yang kulakukan. 

Di sampingku, April tertidur dengan lelapnya. Napasnya begitu tenang, beriringan dengan desir angin malam yang menembus celah dinding. Hitam putih sekelilingku, cahaya bulan yang menyusup dari celah gorden, dinginnya udara dan tenangnya suasana terus saja membuatku terjaga. Lagi-lagi aku terpancang pada wajahnya April yang damai.

Di malam seperti ini, meski tak sebenarnya sendirian... aku merasa sendiri. Menyendiri hanya dengan diriku dan benakku saja. Mengingat semua yang pernah terlewati, hidup lagi dalam masa lalu meski hanya kilasan. 

Semua tentang Ares, semua tentang Farin, apa yang pak Dion lakukan denganku, apa yang kulakukan dengan Haikal, pertemuan pertamaku dengan April, liburanku dengan April di pantai hingga semua kerja keras April untukku, bermain terus di benakku. Aku juga terpikirkan orang tuaku, terpikirkan masa kecilku, semua indah dan buruk hidupku dalam satu tarikan napas. Seperti kaset yang terus berputar, terkadang mengulang sendirinya, terkadang berharap aku melakukan hal yang berbeda dari sebenarnya.

Lalu, sekarang pikiran itu timbul... 

Rasa takutku pada masa depanku. Rasa takutku akan hubunganku dengan April. Rasa takutku akan kehilangan semua hal indah yang kualami hari ini.

Terpikirkan bagaimana suatu saat nanti jika hubunganku berakhir. Berbagai pertanyaan mencuat. Bayanganku tentang hidupku, pada siapa aku akan bersandar, di mana aku akan tinggal, apa yang akan kulakukan. Terbayang begitu saja meski aku tahu, aku tak ingin semua itu terjadi...

Dan bukankah semua hal di dunia ini punya akhir? Begitu juga akhir kisahku dengan April, lambat laun pasti akan tiba di pangkuanku, mengguncangku hingga terbangun dari mimpi indah ini. 

Tak kusangka jika perasaan seperti ini akan muncul saat aku sedang cinta-cintanya dengan April. Aku sendiri merasa bersalah karena malam ini raguku timbul pada segala kesungguhan April padaku. Sayangnya malam ini, hatiku tidak hanya dimiliki April. Hatiku sedang mencintai semua lelaki yang pernah ada dalam hidupku. Hanya untuk malam ini saja, aku ingin melamun sendiri.

Esok, aku berjanji. Aku akan kembali jadi diriku. Aku akan jadi satu-satunya milik April dan April kembali jadi satu-satunya dalam hatiku. Untuk sekarang, aku hanya ingin menikmati fantasiku sebelum esok menjemput. Seperti sebuah lagu yang kuputar hanya untuk menghibur diri, semua ini akan berakhir jika laguku telah usai malam ini.


 ☽❁☾

You can click the vote Star

You can send me comments

You can share this novel to your Friends and pal ⚗

Feel free to do so...

Bad Boy Cliches (BL Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang