1.)Pembullyan (reivision)

1.4K 37 1
                                    

Author pov

Seorang gadis anggun nan cantik berjalan di koridor sekolah ia ingin ketoilet ntah untuk apa, suasana cukup ramai hingga ia harus menundukkan wajahnya malu.

"Woyyy Naura.. lerempuan nggak tau diri, kamu ngapain kesini?"bentak Agnes dan seketika membuat nya terkejut, bukan hanya dia namun semua murid yang ada disitu langsung memandang Agnes.

"Ma..maaf, aku mau ke toilet,"sangga nya dengan terbata-bata sungguh ia tidak mau berurusan dengan Agnes.

"Heeh, bohong pasti lo hanya mau nebar nebar pesona depan laki laki doangkan, dasar cewek sok alim. Iyakan?"tuding Agnes sarkas.

"Astagfirullah, ya Allah tabahkan hati hamba untuk menghadapi orang seperti Agnes."batinnya sambil meremas tangannya sendiri.

"Woooyy, malah ngelamun. Gue lagi nggak bicara sama tembokkan, jadi jangan ngelamun."lagi-lagi Agnes membentaknya hingga kini mereka berdua menjadi pusat perhatian para siswa yang ada dikoridor sekolah.

Ia bukan gadis yang suka menjadi pusat perhatian, sungguh dia lebih suka berada di tempat sepi.

"Ma..maaf." lirihnya pelan.

Brussssshhhh.

Naura terhentak kaget saat tubuhnya tiba-tiba di guyur air hingga pakaian basah kuyup.

"Bwahaha.."tawa mereka pecah karena melihat nya basah kuyup, banyak orang yang berbisik bisik melihat tindakan Agnes yang selalu saja membulli gadis itu.

Sungguh Naura sangat terkejut mendapatkan siraman dari Agnes, ia tak tahu menahu sejak kapan mereka (geng Agnes) menyiapkan air untuk menyiramnya.

Udara yang tadinya biasa-biasa saja kini mulai menusuk tulang belulangnya.

Ia tak tahan lagi berada di dekat mereka, baru saja melangkah untuk pergi tiba-tiba tangannya terasa sakit.

"Akkkhhh."ringisnya.

"Mau kemana lo?"gertak Agnes seraya mencekal tangan Naura kasar.

Dalam gengnya, Agnes lah ketua jadi hanya dia yang kebanyakan bicara, yang lain? Mereka seperti budak yang mau disuruh sana sini saja.

"Ag... Agnes lepasin,t angan ku sakit,"keluhnya lirih.

"Oh sakit? kalo gini sakit?"bukannya melepas, Agnes malah memutar pergelangan Naura kasar.

"Arghhhh,"teriaknya.

"Bwahaha.."lagi-lagi mereka tertawa melihat Naura tersiksa oleh Agnes.

Bruuuukk.

Detik itu juga Agnes langsung mendorong tubuh Naura kasar, hingga gadis itu hampir mencium lantai.

"Bwahaha..."tawa mereka lagi-lagi pecah menggema di tengah koridor, tidak ada guru yang mengetahui hal ini.

"Rasaian, makanya lo nggak usah sok polos depan kita kita, karena gue nggak suka liat muka lo."ucap Agnes ketus, lalu pergi meninggalkan Naura yang terduduk di lantai sekolah dengan pakaian yang sudah basah dan kotor.

"Awww.."Naura kembali meringis sakit, saat salah satu teman Agnes menginjak betisnya sebelum mereka benar-benar pergi.

Perlahan tawa mereka mulai hilang karena dimakan jarak.

Saat semua sudah benar benar pergi, Naura bangun dari tempat ia didorong, ia menyeka air matanya pelan.

Banyak yang menatap tanpa menolongnya.

Saat ini keadaan nya jauh dari kata baik baik saja, seragam sekolah yang ia gunakan kini suda kotor, Naura tidak bisa kembali ke dalam kelas dengan keadaan nya yang seperti ini.

"Sebaiknya aku pulang saja,"batinnya.

Naura Afrisa Salsabila gadis berhijab, manis nan anggun, saat ini ia duduk dibangku SMA kelas XI Mia 2, tapi sayang ia sering jadi bahan bullyan geng Agnes, ia sekolah di salah satu SMA favorit dijakarta yaitu SMAN 8 Jakarta.

Naura perempuan yang sangat sabar meski ia sering mendapatkan siksaan dari teman-teman Agnes tapi ia selalu sabar tak berniat untuk membalas dendam.

Ia yakin bahwa suatu saat nanti teman teman Agnes itu akan diberi hidayah dan berubah dari apa yang mereka sering lakukan sekarang.

***

First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang