***
Hari ini hari yang penuh mendebarkan,gadis kecil bernama Fira yang menderita leukimia akan di operasi,ini sudah keputusan keluarga karna sudah mendapatkan donor tulang sumsum
Naura sangat takut operasi ini akan gagal,dan berakibat fatal,namun disisi lain jika penyakit itu dibiarkan malah akan membuat Fira semakin tersiksa
Ada empat dokter didalam ruangan operasi,dok Joun tentunya dokter Jassy dokter Vian dan Naura keempat ini adalah dokter ahli kanker
Dan dibantu beberapa suster,operasi kali ini dilakukan dengan sangat penuh kehati hatian,agar operasinya bisa berhasil
Keringat bercucuran di kening masing masing dokter,keadaan semakin mencekam ruangan,dokter Joun sangat lihai dalam operasinya,
Tittt...titt..tittt bunyi pendetak jantung semakin keras
"Game over"lirih dok Jassy
"Gagal"ucap dokter Joun
"Selesai"gumam dokter Vian
Naura masih bungkam dia tidak bisa menyangka jika operasi satu satunya mengalami kegagalan,kaki Naura seakan tak bertulang,air matanya terjatuh,bayangan gadis kecil itu terlintas dalam ingatannya
"Dokter Naura mau yah aku panggil kaka aja?"
"Kak Naura cantik"
"Aku mau kayak kak Naura"
"Aku sayang sama kaka"
"Aku pasti sembuh kak"
"Aku juga ingin jadi dokter kayak kak Naura"
"Fira masi sehat kok ka"
"Nanti kalau besar aku mau jadi seperti kaka rawat banyak orang,hehe"Kata kata Fira terngiang ngiang dipikiran Naura,air matanya sudah benar benar jatuh deras
"Ini sudah takdir Tuhan"ucap dok Jassy sambil memegang bahu Naura yang sudah terduduk dilantai
"Kita sudah berusaha tapi Tuhan berkehendak lain"ucap dok. Joun berusaha menyemangati Naura karna ia tau Naura sangat sayang sama gadis kecil itu
Joun,Jassy dan Vian keluar ruangan,Naura masih enggan meninggalkan gadis kecil yang suda terbaring kaku,tidak ada lagi senyuman di wajah gadis kecil itu
Naura mengingat kata kata Fira sebelum operasi
"Kak Naura harus sembuhin aku ya?biar aku bisa jadi seperti kak Naura,aku juga mau banggain mama sama papa"ucapnya dengan antusiasSaat para dokter keluar,saat itu juga tangisan keluarga Fira menjadi pecah
***
"Ra yang sabar ya,InsyaAllah Fira tenang kok disana"support Siska yang suda mengetahui kepergain gadis kecil itu,saat ini mereka berada di kantin
Naura hanya tersenyum getir
"Ra pergi yuk udah habis nih makanannya"ajak Siska dan hanya dianggukiSiska berusaha menghibur Naura tapi Naura selalu saja melamun
'Kenapa setiap orang yang aku sayang selalu meninggalkan ku'batin Naura
Brukkk
"Aduhhh mas kalo jalan liat liat dong,sakit tau nggak"ucap Siska karna tertabrak dengan orang
"Eehhh..ma..maaf ya kak,ta..tadi aku keceplosan"ucap Siska lembut dan gugup
Naura sama skali tidak memerhatikan orang yang di tabrak siska
"Tidak, seharusnya saya yang minta maaf"ucapnya
"Kak Rafa mau cek RS. Lagi?"tanya Siska pada pemuda yang bernama Rafa itu
"Iya...sis"jawabnya dan melihat sosok yang ada di samping siska
'Naura?'batin pria itu
"Kenalin kak,ini Naura sahabat aku"ucap Siska sementara Naura tidak menghiraukannya,Bahkan Naura tidak melihat pria itu, pandangannya kosong tak bergairah
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (TAMAT)
General Fiction7 Februari 22__Rank 1 #berkorban Disaat menCINTAi seseorang dengan tulus dan ikhlasnya namun terpaksa untuk meninggalkan nya pada saat itulah kita dipaksa untuk harus menerima takdir. Sama halnya cinta Naura kepada...? *** Murni...