14.)Mungkin ini Efek

197 6 0
                                    

Gaza pov

"Nggak,,yaiyala kalo bukan lo naura siapa lagi"ketus gadis di hadapanku ini

Aku menoleh kearah perempuan yang mulai menghampiri kami,Tunggu!aku nggak salah liat kan,bukannya gadis ini yang habis aku tolongin

Kenapa dia kesini?apa dia yang namanya naura?tuh kan kalau benar, prediksi ku benar namanya pasti cantik sama dengan orangnya

"Kak kenapa melamun?"tanya gadis yang rada rada centil itu

"Oh nggak,,nggak"

"Apa kamu yang bernama Naura?"tanyaku memastikan,gadis itu hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya

"Yaudah kata pak yasa kamu ke ruangannya ada yang ingin dia bicarakan"ucap ku sambil menatap naura

"Iya makasi"ucapnya dan berlalu begitu saja di depan ku,Aku tidak bisa diam saja aku langsung menyesuaikan langkahku dan berdiri disampingnya

Tiba tiba dia agak menggeser mungkin jaga jarak lagi

"Jadi nama kamu naura? Naura Afrisa Salsabila?"tanyaku,Kenapa tiba tiba aku langsung mengingat namanya?

"Iya"jawabnya

Sekarang diantara kami tidak ada lagi yang berbicara,Apa kataku tadi antara kami?cieee yang ada antara kaminya

Naura kembali mempercepat jalannya dan aku?aku membiarkan saja dulu, seperti nya dia terusik di dekat ku

"Heeyy,,gadis nggak tau diri, gadis dekil,urusan gue kemarin sama lo belum selesai"bentak cewe sexy yang pernah membully naura tapi sepertinya naura mengabaikannya dan kembali melanjutkan jalannya

Kemudian teman cewek sexy itu mengganjal kaki naura sehingga naura terjatuh

"Aww"pekik naura

Dan  semua siswi yang berada dekat situ kemudian berdekat dan saling berbisik entah apa yang mereka bicarakan

naura terjatuh?dasar wanita nggak punya hati,aku nggak tahan melihat mereka terus terusan mengganggu Naura

"Woyy,kalian apain lagi dia?"bentak ku dan mereka semua terkejut seketika semua gadis yang disitu memerhatikanku

"Eh kamu kok disini mau temuin aku ya?"ucap ketua geng cewe sexy itu

"Kalian itu kenapa slalu ganggu dia?"ucapku dan mengabaikan pertanyaan yang tak bergunanya itu

Sementara Naura masih meringis kesakitan aku semakin tidak tega dengannya

"Kenapa belain dia?oh kamu pacaran sama sicewek dekil ini?berarti benar kalo dia itu cewek munafik,sok alim ,solehah taunya pacaran,cih,gaysss cabut yuk"pintah gadis sexy itu

Aku langsung berjongkok untuk melihat naura aku nggak peduli sama keadaan sekitar

"Kamu nggak papa?,sepertinya kakimu berdarah lagi aku tolongin ya?"pintaku

"Nggak nggak usah nanti malah timbul fitnah yang nggak nggak"jawabnya

Astaga dalam keadaaan seperti inipun ia masi memikirkan fitnah fitnah?

"Yaudah kamu bisa berdirikan?"tanyaku,dia hanya menangguk

**

Naura pov

Aku berjalan menuju ruang pak yasa kaki ku makin sakit darahnya pun keluar tapi aku tidak peduli

Aku berjalan dengan terpincang pincang,pria itu?dia masih saja mengikutiku dari belakang

Apa perlunya?kenapa dia masih mengikutiku?dan kenapa tadi saat geng agness mengangguku ia sangat marah?ada apa dengan nya?

Ah sudahlah kini aku suda sampai depan ruangan pak yasa,Aku mengetuk pintu
Tok..tokk

"Masuk"mungkin ini suara pak yasa

Setelah aku masuk pak yasa langsung menyuruhku duduk
"Duduk lah"
Aku hanya mengangguk

"Ada apa bapak memanggilku?"tanyaku sopan

"Begini bapak menyuruhmu kesini karna bapak akan memberitahumu"

Ada apa ini kenapa pembicaraan pak yasa menjadi serius?aku mengingat ngingat apa aku telah melakukan kesalahan hingga pak yasa memanggilku karna ia adalah guru kesiswaan

"Karna prestasimu yang semakin meninggi dan kamu juga barusan menang lomba olimpiade fisika sehingga mengharumkan nama sekolah,kamu diberikan beasiswa"ucap pak yasa

Apa?beasiswa?apa aku tidak salah dengar?

"Apa bapa tidak salah berucap?"tanyaku meyakinkan, pak yasa hanya tersenyum dan mengangguk

Bulir bulir bening jatuh begitu saja di pipiku,aku sangat terharu,berarti kalau begitu,aku tidak akan membebankan ayah lagi dengan membayar uang sekolah,uang gedung,dll.

"Sekolah akan menanggung semua keperluan sekolahmu,kamu terbebas dari semua pembayaran sekolah ini"ucap pak yasa

"Bapa nggak becandakan?"tanyaku lagi

"Iya naura,beasisiwa itu berlaku mulai bulan depan,dan sekarang kamu suda bisa kembali kekelas mu"ucap pak yasa dan aku hanya mengangguk

Baru saja aku mau keluar pak yasa tiba tiba menggilku

"Naura"

Aku berbalik padanya

"Iya pa?"jawabku

"Bisa bapa minta tolong?"ucap pak yasa
Minta tolong?memangnya ada apa?

"Boleh pak"ucap ku mantap

"Kamu uda tau kan kalo disekolah ini ada murid baru?"tanya pak yasa dan aku hanya menganggukan kepalaku

"Murid itu belum punya teman satu orang pun,dan dia belum terlalu mengenal sekolah ini,apakah besok di jam istirahat kamu bisa menemaninya?"tanya pak yasa

Hah apa?murid baru itu?apa jangan jangan yang di maksud pak yasa cowok yang beberapa hari ini menolongku?baik lah aku akan meminta bantuan dita

"Iya pak boleh kok,tapi aku juga mengajak dita ya pak,takut nanti jadi fitnah"ucapku dan pak yasa membalasku dengan senyuman

Aku langsung keluar dari ruangan pak yasa dan sukurlah pria itu suda tidak ada lagi,memangnya siapa namanya?kelas berapa dia?

Astagfirullah haladzim ya Allah kenapa aku jadi penasaran tentangnya,apa mungkin ini efek karna belakangan ini aku sering bertemu dengannya

**

First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang