37.) Kesandung

111 6 0
                                    

Naura pov

Aku suda berada disekolah menunggu Fatih,semalam Fatih hanya mengantar kami kerumah sakit terdekat namun ia langsung pergi kata suster dia ada urusan

Aku sangat beruntung karna Allah menolongku melalui Fatih,saat inj Dita sedang ke loker mengambil buku,tadinya aku ingin menemaninya tapi Dita menolaknya,tidak masalah karna hari ini aku jadi mager mengingat kejadian semalam

"Assalamualaikum"salam seseorang dan berhasil merusak lamuanku

Dengan spontant aku membalas salamnya dengan suara yang kecil,aku mendongak dan melihat siapa yang datang ternyata dia Fatih

Aku melihat Fatih,masih dengan gaya yang sama,rambut yang disisir kesamping,baju yang rapi dan bersih,kening yang gelap mata yang hitam pekat dan....senyum yang sangat manis

Astagfirullah haladzim,aku sadar apa yang aku pikirkan ini salah

Fatih duduk di bangkunya dan membuka buku kimia karna jam pertama dikelasku adalah kimia,tapi sepertinya ia akan mengerjakan tugas yang diberikan pas Surto Apa ia tidak mengerjakannya semalam?

Aku menunggu Dita,cukup lama anak itu pergi keloker,karna lelah menunggu aku menundukan wajahku ke atas bangku,magerku sepertinya suda sangat batas final

"Dor.."

"Astagfirullah haladzim Dita" kesalku,aku sangat terkejut untung saja aku tidak jantungan

"Hehehe"Dita hanya cekikikan dengan wajah tak berdosanya

"Dit,,ucap salam lebih baik dari pada mengageti sesama muslim"ujarku tanpa menoleh padanya

Ntahlah hanya sekedar menoleh pada Dita aku sangat malas,mungkin ini terkesan sangat berlebihn

"Iya iya maafin lah Ra"rengek Dita,seperinya ia merasa kalau aku marah padanya

"Iya"ucapku singkat

"Maafinnya itu tuh harus tulus"ketus Dita

"Iya Dita aku maafin kamu"ucapku setulus mungkin

"Makasi Ra"girangnya dan tanpa meminta izin langsung memelukku

"Pagi anak-anak"sapa pak Surto

Dan akhirnya Dita melepaskan pelukannya pada Naura

"Pak Surto nggak pekaan bangetsih"gumam Dita dan aku masi mendengarnya

"Pagi pak"jawab anak anak serempak

Pak surto Guru kimia kami,yang terkesan killer,itu menurut pandangan anak anak tapi menurutku pak surto baik

Tapi anak anak takut padanya,karna pernah suatu hari,pak surto sedang menjelaskan dan ada teman kelasku yang meminta izin ke toilet,dan pak surto mengatakan
"Baiklah kamu boleh pergi tapi kamu harus kerjakan dulu soal yang bapa berikan"

Saat itu semua teman kelas ingin tertawa namun melihat wajah pak Surto yang sepertinya tidak bercanda membuat kelas menjadi tegang,dan setelah kejadian itu anak anak tidak ada lagi yang berani izin keluar atau alasan yang lain

        ***
Kring........

Waktu istirahat yang di nanti nanti para siswa pun terpenuhi
"Dit,perpus"ajakku pada Dita dan ia hanya mengangguk

Kami berjalan di koridor sekolah
"Ra kita lewat dekat lapangan basket yuk"ajak Dita

"Di sinikan lebih baik Dit,lebih aman,nanti kalau kamu atau aku yang kena bola gimana?"tanyaku balik

"Nggak kok Ra aku jamin"

"Dit--"ucapanku terputus karna Dita langsung menarik tanganku

Hatiku dongkol,agak kesal dengn sikapnya yang seenaknya

First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang