12.) MRAG

201 7 0
                                    


Naura pov

 
Setelah dita mengantarku pulang aku langsung membersihkan badan

Aku kedapur dan memasak telur ceplok,tidak ada bahan lagi selain telur ceplok di flat ku karna ini suda pertengahan bulan

Kalau ditanya apakah aku bosan atau tidak jawabannya pasti,aku hanya manusia yang pastinya memiliki rasa bosan

Tapi aku harus tetap bersukur karna masi banyak saudara muslim kita yang kelaparan diluar sana

Setelah membuat telur ceplok aku langsung menyantap nya,aku sangat kelaparan mengingat tadi siang aku lupa makan

       ***
Kini jam suda menunjukkan pukul 20:21 malam sepertinya aku kesulitan untuk tidur

Seketika aku teringat dengan kalung yang ku temukan ditaman tadi,aku keluar dikamar dan mengambil kalung itu yang ku simpan di tempat gantungan dekat dapur

Setelah mengambil nya aku kembali masuk dan memerhatikan kalung yang ku temukan

Ini seperti kalung emas putih,aku tau karna dulu ayah pernah membelikan aku

Mainan kalung ini bertulis

"MRAG"

Apa itu MRAG?apa mungkin ini inisial nama pemilik kalung ini?dan siapa pemilik kalung ini?pasti pemiliknya sibuk mencari kalungnya,kasihan!

Ah,kenapa belakangan ini aku selalu saja banyak pikiran,sebaiknya aku tidur saja dulu ini suda mulai larut nanti aku kesiangan

            ***

Gaza pov

Aku sangat frustasi,kalung pemberian mama hilang dan aku yakin kalung itu pasti hilangnya di taman tadi

Perasaan aku tadi duduk di Gazebo tapi setelah aku kembali mencari kalung itu aku tidak menemukannya apa ada yang mengambilnya?tapi siapa

Mah,maafin gaza,gaza nggak bisa jaga pemberian mama yang terakhir kalinya

Pokoknya besok aku harus kembali ketempat itu mungkin saja masi ada

          ***

Author pov

Dua hari kemudian...

Naura baru kembali masuk sekolah dan diapun belum tau keadaan sepedanya yang di titipkan di kios itu

Jam suda menunjukan pukul 05:20 sementara naura masi saja terlelap,

"Astagfirullah haladzim"pekik naura

"Kenapa aku bisa kesiangan?"paniknya dan berlari kekamar mandi

Sekarang suda pukul 06:05 naura baru saja selesai dan ia mengunci pintu Flatnya

"Aku harus lari,aww"lirihnya karna tiba tiba luka di kakinya kembali nyeri dan terpaksa ia lari kecil dengan kaki yang kembali sakit

"Hoss. Hoss..."naura ngos ngosan ia cape,ia lari sudah cukup lama tapi sepertinya sekolah nya masih jauh bahkan tempat ia terjatuh kemarin pun masi jauh

Baru saja naura ingin melanjutkan larinya tiba tiba ada sebuah mobil hitam berhenti di depannya,Tapi naura tidak mengindahkannya

"Paling juga dia mau mampir angkat telpon"ucap naura sambil berlalri kecil

"Tunggu"ucap seseroang dan berhasil menghentikan langkah naura, sekejap naura menoleh betapa terkejutnya naura saat melihat pria yang beberapa hari ini menolongnya

"Ka..kamu?" naura mencoba memastikan,sementara pria itu hanya tersenyum sehingga membuat wajahnya semakin terlihat tampan

"Sebaiknya kamu ikut aku saja"tawar pria itu

"Nggak perlu terima kasih,aku masi bisa berlari,lagian sekolahnya suda dekat"balas naura

"Apa kau suda amnesia?sekolah kita itu masi jauh,dan kondisi kaki kamu juga sama skali tidak mendukung"jawab pria itu dengan nada khawatir

Naura hanya terdiam
"Memang betul sekolahku masih jauh,dan kakiku juga makin lama makin nyeri,tapi tidak mungkin kan aku satu mobil dengan pria asing yang bukan mahramku"batin naura

"Tenang aja aku nggak apa apain kamu kok,kalo kamu nggak mau duduk di depan di belakang aja,ayo buruan kita nanti telat"ucap pria itu dan naura hanya mengangguk lalu memasuki mobil pria itu

       **

Naura berjalan di koridor sekolah dengan keadaan kaki yang semakin nyeri

Dan naura masi harus berjalan cukup jauh menuju kelasnya

"Naura"pekik dita dan hampir saja memecahkan gendang telinga semua orang yang mendengarkan nya

"Masyaa Allah dit,ucap salam lebih baik dar.."

Kringg....

Bel masuk berhasil memotong perkataan naura,bel ini tidak mengerti keadaan sekali,Sementara dita hanya tersenyum tanpa dosa

        ***

First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang