Kini mereka berdua sampai di taman
"Tumben tamannya rame?"gumam naura namun masi dapat didengar dita
"Ya ampun ra,yaiyalah rame inikan tempat umum"sangga dita sambil memberhentikan sepedanya dekat Gazebo
"Nggak Dit ini keknya rame amat"ucap naura
"Serah kamu deh, beli es krim yuk?"ajak dita
"Aku belum dikirimin uang bulanan sama ayah"ucap naura
"Nggak papa aku teraktir"ujar dita mantap,sementara naura menatap dita tak percaya
pasalnya dita sama dengannya berasal dari keluarga sederhana,yang tiap bulan dikirimkan uang hanya cukup untuk biaya sekolah dan apa tadi?teraktir
"Kok bengong Ra?"tanya dita
"Inikan pertengahan bulan,pasti kamu belum dikirimin uang sama papi kamu yakan?"tanya naura
Sementara dita hanya tersenyum kecut
"Nggak papa aku punya uang kok,yaudah kamu tunggu disini jangan kemana mana"saran dita
"Aku mau ikut"sangga naura
"Nggak boleh,kamu jangan terlalu banyak jalan dulu nanti lukanya nggak sembuh sembuh"omel dita dan naura hanya memutar bola matanya karna tingkah dita yang seperti emak emak rempong
"Yaudah cepetan ya" naura mengalah dan dita hanya tersenyum manis
****
"Mas es krimnya 2 rasa coklat dan melon ya"pesan dita"Sabar ya neng"dan dita hanya menganggukan kepalanya
"Mas aku satu rasa vanila"tiba tiba suara bariton memesan es krim dengan refleks dita menoleh ke empunya suara
Dita menatap pria itu dengan mulut terbuka
"Neng,neng pesanan uda jadi,neng?"panggil mas penjual es krim
"Ya ampun bukannya dia murid baru?"batin dita
"Ekhmmmm"deheman pria itu dan berhasil memecah lamuan dita
"Neng es krimnya mulai meleleh"tegur mas penjual es krim
"Eee...ee ya ampun maaf mas,ni mas makasi ya"ucap dita dan berlalu dari tempat penjual eskrim
"Kenapa aku harus ketemu pria itu tadi?bukannya dia murid baru ya?terus dia bikin apa disini?astaga bodoh bodoh inikan tempat umum,dasar dita bodoh"batin dita sambil menjitak dahinya sendiri
"Hehehe ma..maaf ya ra aku lama,soalnya antriannya banyak"dusta dita,
mana mungkin ia berkata bahwa ia lama karna melamunkan pria itu
"Iya nggak papa,sini duduk kamu kenapa senyum senyum sendiri?"tanya naura karena melihat dita senyum senyum sendiri
"Kamu kesambet ya?kok bisa?"naura terlihat khawatir
"Is apaansih Ra,tadi tu saat beli es krim aku ketemu cogan," dita keceplosan
Sementara naura hanya menyerngitkan dahinya
"Ah nggak jadi"sambung dita
"Sejak kapan kamu nggak jujur sama aku?"tanya naura sambil memakan es krimnya
"Yaudah karna aku uda terlanjur"
"Tadikan aku ketemu cogan,kamu masi ingat kan kalo di sekolah kita itu ada murid baru?"tanya dita dan naura hanya mengangguk
"Ya yang tadi aku ketemu itu dia,dia ganteng banget ra,pangling aku lihat dia"
dita antusias dan naura hanya bergeming
"Kok diem,apa ada yang salah?"tanya dita dan naura hanya menggeleng kepala
"Dit pulang yuk! Uda magrib nggak baik perempuan pulang malem"titah naura
"Ya uda,lagian kamu kan butuh istirahat"dita merangkul tangan naura
"Dit kalo kamu rangkul tangan aku terus yang bawa sepeda kamu siapa?"tanya naura
Sementara dita tertawa terbahak bahak hingga mereka menjadi pusat perhatian
"Dit?apaan sih diliatin orang kan kita,dan nggak ada yang lucu"protes naura
"Yaudah gue hanya lucu aja kok gue bisa lupa,yaudah yu"lanjut dita
Baru berapa langkah naura melangkah meninggalkan taman ia menginjak sesuatu yang keras
"Dit tunggu"tegur naura dan dita hanya menuruti kata naura,
Naura mengambi apa yang ia temukan"Kalung?"
"Aku temuin kalung"ucap naura
"Kalung siapa?sebaiknya kamu bawa pulang aja dulu besok aku temenin kamu buat cari orangnya"saran dita
"Tapi gimana caranya?apa aku taro aja di gazebo ini?" naura terlihat menimbang nimbangkan pikirannya
"Yaampun ra,kalung ini itu kalung mahal kalo ada yang dapat bukan pemiliknya gimana?terus di jual gimana?"dita terkejut melihat kalung yang ada ditangan naura dan ia tahu kalung itu kalung mahal
"Ada benarnya juga,yaudah kamu simpan aja"ucap naura dan menyodorkan kalung itu kepada dita
"Nggak ah kan yang nemu kamu"protes dita
"Yaudah kita pulang aja dulu uda tamba gelap emangnya kamu nggak solat?"tanya dita
"Lagi datang tamu"jawab naura dan dita hanya mngangguk tanda mengerti
***
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (TAMAT)
Художественная проза7 Februari 22__Rank 1 #berkorban Disaat menCINTAi seseorang dengan tulus dan ikhlasnya namun terpaksa untuk meninggalkan nya pada saat itulah kita dipaksa untuk harus menerima takdir. Sama halnya cinta Naura kepada...? *** Murni...