Pria itu berjongkok ia menyesuaikan tingginya padaku sementara aku?aku hanya mundur sedikit karna jarak kami sangat dekat"Sebaikknya kamu aku antar kerumah sakit kakimu terlihat parah"ucapnya seraya ingin membopongku
Apa apaan dia ini?bukan mahram tapi dia berani mau menyentuhku
"Tolonnnnng"teriakku tidak ada cara lain selain berteriak minta tolong
"Stttt kenapa mala berteriak aku tidak bakalan apa apain kamu kok"ucapnya
Dan aku tidak mempercayainya dengan begitu saja
"Tolong.....tolong tolong"teriak ku lagi
Sementara pria tidak tau diri itu malah menggendongku dengan gaya ala bridle style,
Aku hanya berkomat kamit sambil menangis,aku tidak rela disentuh dengan pria yang bukan mahram ku,apa lagi dia pria asing,dan ya dia membawaku kedalam mobilnya
"Apa maumu?"bentak ku
Sementara pria itu menatapku tak percaya"Ma...maaf,aku tidak berniat seperti itu,aku hanya ingin menolongmu"lirihnya
"Se..sepedaku?? Hiks hiks..."lirihku aku tidak akan meninggalkan sepedaku bukan?
Sepeda itu suda menemaniku sejak aku di jakarta
"Tunggu"ucap pria itu
Dan dia keluar dari mobil dan mengambil sepedaku lalu menitip sepedaku di dekat pedagang kaki lima
Dia kembali masuk
"Tenang saja sepedamu akan baik baik kok"ucapnya"Sebaiknya kita kerumah sakit saja dulu"ucap nya
"Jangan"ucapku dan pria itu hanya menatap ku heran
"Kenapa jangan? lukamu cukup parah nanti bisa infeksi"ucapnya
"Aku bisa mengobatinya sendiri,aku tidak punya uang untuk membayarnya,sebaiknya antar saja aku ke flat ku"pintaku
"Baiklah"dan akhirnya aku legah
Setelah cukup lama aku didalam mobilnya,Tunggu ini bukan jalan menuju flat ku
"Ini bukan menuju flat ku"protesku
"Iya memang aku akan membawa mu kerumah sakit,kau pikir aku akan membiarkan seseorang yang membutuhkan bantuan ku?"ucap nya seraya menatapku sementara,aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain
"Maaaf,aku tidak membutuhkan bantuan mu"ucapku ada apa dengan ku jelas jelas saat ini aku membutuhkan bantuan tapi tidak dengan membawaku kerumah sakit aku tidak mempunyai biaya
"Oh ya bukan masalah"ucapnya
***
Kakiku suda diperban dan aku suda diperbolehkan untuk pulang
Sejak tadi aku sibuk memikirkan biaya rumah sakit
"Kenapa melamun?"tanya pria itu
"Ah..nggak papa oh ya aku pergi bayar administrasi dulu"ucap ku dusta
Karna aku tak memiliki cukup uang dan aku tau masuk rumah sakit pasti mahal meskipun itu luka kecil,karna itulah aku ingin menjadi seorang dokter dan menolong orang yang tidak memiliki banyak uang
"Nggak perlu aku suda bayarin kok"jawabnya
Hah?apa apaan pria ini?dia sudah menolongku beberapa kali
"Baiklah terima kasi nanti aku bakalan ganti kok"ucapku mantap
"Nggak perlu aku juga ikhlas kok bantuin kamu,yaudah sekarang gimana aku antar kamu ke flat mu atau kita kesekolah?"ucapnya
"Astagfirullah haladzim,kenapa aku sampai lupa kesekolah,tapi sepertinya kita suda terlambat"lirihku
Aku merasa bersalah karna menolongku ia juga ikutan terlambat
"Ya sudah sebaiknya aku antar kamu ke flat mu saja"ucapnya
"Apa kamu suda bisa berjalan?"tanyanya dan aku hanya mengangguk
Dalam perjalanan ke flat ku tak satupun berbicara diantara kami
"Maa..maaf"lirihku aku sangat merasa bersalah padanya dan tentunya aku berutang budi padanya
"Kenapa minta maaf?"tanyanya sambil menoleh ke kursi penumpang
Yap!aku duduk di kursi penumpang aku tidak berani duduk di kursi depan apa lagi dia bukan mahram ku
"Karna aku kamu tidak kesekolah"ucapku dan menunduk aku tidak berani menatapnya
"Tidak masalah,lagian sejujurnya hari ini aku malas kesekolah"ucap nya dan aku hanya mengganggukan kepala
Aku tak berani berbicara banyak dengan pria asing sepertinya,karna aku takut aku tak bisa menjaga hati yang selama ini aku jaga
***
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (TAMAT)
General Fiction7 Februari 22__Rank 1 #berkorban Disaat menCINTAi seseorang dengan tulus dan ikhlasnya namun terpaksa untuk meninggalkan nya pada saat itulah kita dipaksa untuk harus menerima takdir. Sama halnya cinta Naura kepada...? *** Murni...