Author pov
3 hari kemudian..
Hari ini,hari dimana hari terakhir Gaza untuk mencari bukti namun satu buktipun ia tidak punya
Kemarin mama dan ayah Aurel kembali mendatangai rumah Gaza dan membawa vidio dimana Gaza menyentuh Aurel
Gaza semakin berputus asa dengan semua kejadian yang meinimpanya
Namun Gaza mengingat kata kata Naura,Alfin dan om Rusdi"innaallah Ma'ashabirin,sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar"
Gaza sendiri di mushola hari ini adalah hari terakhirnya di sekolah,tadi papa nya sudah menemui kepala sekolah,dan semua suda sepakat bahwa hari ini,Gaza di keluarkan dari sekolah
Namun Gaza meminta waktu untuk bertemu seseorang
Sejak tadi Gaza menunggu orang itu di mushola sendirian namun tak kunjung datang,orang itu benar benar tidak mempercayai Gaza lagi
Gaza beranjak menuju kelas untuk mengambil tas nya dan keluar dari sekolah favorit ini dengan cara tidak terhormat
Sekolah ini dimana ia di pertemukan dengan sosok gadis yang cantik nan solehah,di sekolah ini ia mendapatkan sahabat yang baik dan peduli padanya,tapi itu semua hilang karna di sekolah ini juga ia mendapatkan fitnah terbesar di dalam kehidupannya
Gaza tidak tau ia harus senang atau sedih ia sekolah disini,karna sekolah ini mempertemuknnya dengan Aurel yang notabenenya ia anggap sebagai sahabat dan adiknya tapi ia juga yang menghianati dirinya,namun karna sekolah ini juga ia di pertemukan oleh sosok gadis yang cantik nan solehah
Gaza mengambil tasnya,ia mendapatkan berbagai kata yang sangat tidak baik
"Huu pergi aja sana"
"Mending lo mati aja"
"Sukur banget gue,nggak ada dia lagi"
"Huss sana malu maluin aja"
Dan masih banyak lagi ocehan ocehan yang di lemparkan untuk nya,tapi Gaza tidak menghiraukannya lagi,Gaza mencari sosok Alfin,sosok yang sejak tadi ia tunggu di mushola tapi tak kunjung datang
Gaza berjalan ke perpustakaan,dia tau Alfin pasti ada didalam perpustakaan
Gaza tiba didalam perpustakaan, ia langsung masuk ia melihat sosok yang ia rindukan ALFIN semenjak kejadian di rumah Aurel mereka berdua tidak pernah saling sapa lagi
"Fin"sapa Gaza
Alfin mendongak setelah ia tau siapa yang menyebut namanya ia kembali memfokuskan bacaan nya lagi
Gaza duduk di samping Alfin,ia menghela nafasnya kasar
"Fin..aku mau pamit,aku sudah sah dikeluarin,kau tau?aku masuk secara terhormat dan dikeluarin secara tidak hormat, hanya karna fitnah?"Gaza tertawa renyah di hadapan Alfin yang sama skali tidak meresponnya
"Ini mungkin sudah takdir ku dari Allah,oh ya aku mau berterima kasih karna selama ini kamu udah mau bantuin aku untuk carai bukti meskipun hasilnya nol,terima kasih juga suda mau temenan sama aku,oh ya aku nggak bisa lama lama lagi,ini ada surat kamu bacaya,Assalamualaikum"pamit Gaza dan menyimpan surat di atas meja lalu beranjak
Setelah Gaza benar benar pergi,Alfin pergi keluar dan melihat Gaza pergi menjauh dari perpustakaan,sebenarnya Alfin sangat ingin memeluk sahabatnya itu namun rasa kecewanya lebih besar
Alfin menyimpan surat Gaza dalam sakunyaGaza berjalan dan tidak sengaja bertemu dengan Naura yang sedang berjalan seorang diri
"Naura"sapa Gaza tapi Naura hanya terdiam dan menunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (TAMAT)
General Fiction7 Februari 22__Rank 1 #berkorban Disaat menCINTAi seseorang dengan tulus dan ikhlasnya namun terpaksa untuk meninggalkan nya pada saat itulah kita dipaksa untuk harus menerima takdir. Sama halnya cinta Naura kepada...? *** Murni...