hari perpisahan

87 3 0
                                    

"Terkadang kita baru menyadari arti kehilangan saat ia benar-benar telah pergi meninggalkan kita.kita baru sadar betapa pentingnya ia dalam hidup kita.dan saat itulah kita mulai mengerti apa itu penyesalan.tapi jangan tangisi ia yang pergi.apalagi saat kamu tau bahwa ia pergi demi cita-citanya,cukup do'akan dia.dan yakinlah bahwa cinta sejati , tau kemana dia harus pulang"        
                               (.      C.D.P.       )

...............




"Kamu cantik banget hari ini ra,aku sampai pangling liat kamu"ucap neva pada maura yang kini berada di aula tempat perpisahan dilaksanakan.maura yang kini menggunakan kebaya long dres berwarna pink dengan hijab yang sudah ditata rapi membuatnya terlihat begitu anggun dan cantik.sedangkan neva menggunakan long dres berwarna abu-abu dengan hijab abu-abu pula namun warnanya lebih tua dibanding baju yang dikenakannya membuatnya tak kalah cantik dan anggun seperti maura.

"Apa sih nev,nggak usah berlebihan deh.kamu juga cantik banget hari ini,ditambah hijab kamu,bener-bener cantik"ucap maura membuat neva besar kepala.

"Aku emang cantik dari lahir kali ra,masak kamu baru sadar.dan masalah hijab ini,aku sadar kalau ini kewajiban aku sebagai seorang muslimah.aku ingin memperbaiki diri ra.aku takut akan azab allah."timpal neva.


"Aku seneng dengernya nev,semoga kamu istiqomah ya sama keputusan kamu."ucap maura tulus sambil tersenyum.

"Amin ya allah"balas neva sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tapi ulfa mana ya kok belum dateng.udah jam segini lagi.bentar lagi acara dimulai"ucap maura khawatir.

"Mungkin masih dijalan.ehmmm ra,aku denger kelas kamu semua cewenya itu pakai pakaian yang sama ya?aku denger dari ismi"tanya neva.

"Bukan pakaiannya yang sama nev,tapi warnanya yang sama.itu keputusan kita sekelas"jawab maura.

"Ooo,enak ya?nah dikelas aku pada ruwet.ada yang nggak suka warna ini lah,terlalu mencolok lah,kayak ibu-ibu mau kondangan,dan masih banyak lagi deh alesannya pokoknya.mangkanya kita semua putusin untuk pakai baju sesuai kemauan kita masing-masing"ucap neva pada maura.

"Yang sabar aja,kan setiap orang bebas mengutarakan pendapatnya masing-masing."ucap maura mencoba menenangkan neva.

"Iya sih,tapi kan lucu kalau bisa samaan sekelas.apalagi nanti kita foto kenang-kenangan.pasti lucu abis,kan aku.."ucap neva terpotong karna mendengar seseorang memanggil namaunya dan maura.

"Mauraaa,nevaaa"ucapnya.


"Ulfa kamu kemana aja sih,bentar lagi acara dimulai"tanya maura saat ulfa kini sudah berada dihadapannya.

"Huuuuft,,,huffffft..bentar.make up aku nggak luntur kan.aku masih cantikkan"tanya ulfa pada maura dan neva.

"Ditanya malah balik tanya"ucap neva kesal .



"Hihihi,iya maaf.tadi aku bangunnya kesiangan jadi dandannya juga molor"ucap ulfa dengan memasang wajah innocentnya.

"Nggak usah sok imut.by the way, kamu cantik hari ini ul.jadi kayak cewek beneran"ucap neva pada ulfa.

"Jadi selama ini aku bukan cewek gitu"balas ulfa kesal.

"Udah-udah kalau diterusin kalian malah berantem nanti,nggak ada yang berubah sama make up kamu kok ul.kamu cantik banget hari ini.dan sekarang mending kita kumpul bareng anak-anak yang lain di luar.nanti kan kita bakal masuk kesini lagi sama semua anak kelas XII.yuk"ajak maura sambil menggandeng kedua tangan sahabatnya itu keluar aula.

.......................................................

Terlihat sudah banyak siswa yang berkumpul didepan aula.mereka terlihat begitu rapi dengan setelan jas oleh para siswa dan gaun-gaun brokat(kebaya) yang dikenakan oleh para siswi.sedangkan untuk para wali murid sudah banyak yang berdatangan dan menempati tempat didalam aula sekolah yang sudah disiapkan.setelah beberapa saat,terlihat juga sang bapak sekolah yaitu bapak hopip handoko memasuki aula dengan didampingi oleh pak bambang udayana selaku wakilnya.ia terlihat sangat sumringah dan antusias hari ini.

...

"Baik anak-anak,sekarang kalian buat barisan seperti saat kemarin kalian gladi bersih.acaranya akan dimulai sebentar lagi"ucap bu denis pada semua siswa dan siswi kelas XII.
Para siswa dan siswi pun mengikuti arahan bu denis.

"Aduh maura majuan dikit kenapa,gaunku kamu injek nanti,nggak lucu kalau aku jatuh"ucap ulfa kesal.ini adalah hari bersejarah untuknya.ia ingin tampil sempurna.

"Maju kemana lagi si ul,ini udah mentok.kamu liat depanku udah ada garis ini"ucap maura sambil berbalik pada ulfa .ia berjalan sedikit-demi sedikit tanpa melihat ke depan.

"Bugggggh.....akhhh"ringis maura saat ia secara tidak sengaja menginjak bagian bawah gaunnya sendiri dan membuatnya hampir terjatuh jika saja aldi tidak menolongnya.

"Kamu nggak papa kan"ucap aldi dengan posisi yang masih sama,menahan tubuh maura supaya tidak terjatuh ke lantai.

"Suara itu.. kok aku nggak ngerasain sakit apa-apa ya.bukannya aku mau jatuh tadi"batin maura yang masih memejamkan matanya,setelah beberapa saat ia merasa bahwa ada seseorang yang menahannya supaya tidak terjatuh,ia pun mulai membuka matanya perlahan-lahan.matanya melebar,benar dugaannya bahwa suara itu milik aldi.

"Maura kamu nggak papa"tanya aldi lagi.

"Iya nggak papa,maaf"balas maura sambil berusaha untuk berdiri kembali.

"Lain kali kalo jalan hati-hati"ucap aldi yang hanya dibalas anggukan oleh maura.
"Ya allah cantik banget ciptaanmu ini"batin aldi bicara.ia benar-benar kagum pada maura.

"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu,ada yang salah sama aku"ucap maura sambil mengamati dirinya sendiri dari atas sampai bawah."tidak ada yang salah"batinnya bicara.

"Aldi"panggil hafaz.sedangkan aldi yang sedang asik mengamati maura akhirnya tersadar saat hafaz datang dan menepuk bahunya.

"Ehmm,ada apa faz"tanya aldi pada hafaz.

"Acara udah mau dimulai,malah masih asih pdkt aja,ayuk balik kebarisan sebelum bu denis marah-marah,dah maura"ucapnya sambil mengandeng aldi.
sebelum aldi pergi ia sempat melihat ke arah maura sebentar dan memberikan senyumnya untuk maura.sedangkan maura hanya diam,jantungya kembali berdetak diatas rata-rata....




Bersambung............

Cerita Dalam Penantianku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang