maura yang sebenarnya

103 7 0
                                    

                       "Jangan melihat seseorang dari tampilan luarnya. Terkadang Pura-pura tegar adalah senjata terakhir untuk seseorang dapat bertahan.mereka terlihat begitu kuat di luar, namun terlalu rapuh di dalam".
                                         (  C. D. P.  )

...........

Wiuuuuuwiuwuuuuuuuuuuuuuuuuu........................................................................

Terdengar suara sirine pertanda berkumpul bagi para peserta perkemahan SMAN nusa bangsa.
Semua peserta perkemahan berbaris rapi menurut regunya masing-masing.

"Baik,disini saya selaku ketua panitia perkemahan akan membacakan jadwal kegiatan perkemahan selama 3 hari dua malam.hari pertama,pembangunan tenda,sholat fardu berjamaah bagi yang beragama islam,dan renungan malam.hari kedua,penjelajahan dan api unggun,hari ketiga yaitu pelantikan osis dan pelantikan para penegak menjadi pendega.diharapkan semua peserta mengikuti kegiatan perkemahan dengan baik.dan yang terakhir yaitu setiap regu wajib memiliki nama regunya dan kemudian disetorkan pada panitia perkemahan.untuk lebih jelasnya dapat dilihat disurat edaran yang akan diberikan pada setiap pemimpin regu.atas perhatiannya saya ucapkan tetima kasih"ucap bu denis yang merupakan ketua panitia perkemahan.

Hampir sepuluh menit waktu bagi setiap regu untuk berdiskusi tentang nama yang akan digunakannya.regu maura memberi nama regunya melati,sedangkan regu aldi memilih tiger sebagai nama regunya.
Setelah semua regu selesai menyetorkan nama regu mereka masing-masing,mereka semua akhirnya kembali ke tenda untuk persiapan sholat magrib dan isya' berjama'ah yang setelah itu dilanjutkan renungan malam.



.....



Jam menunjukkan pukul 21.00 wib.semua peserta perkemahan diminta untuk kembali ke tenda setelah baru saja melakukan renungan malam bersama.

"Ya ampun jadi kangen bunda deh"ucap neva sambil menghapus air matanya.

"Iya sedih banget ya,ternyata perjuangan seorang ibu untuk melahirkan anaknya benar-benar luar biasa"timpal.ulfa sesenggukan.

"Mangkanya jangan suka kesel apalagi marah-marah sama ibu kita.mereka itu pahlawan kita,tanpa mereka kita nggak akan bisa ada disini."jelas sinta penuh penekanan yang semakin membuat teman-temannya jadi sadar akan betapa luar biasanya seorang ibu.

"Udah yuk nangisnya diterusin ditenda aja"ajak syifa sambil berdiri dari tempat duduknya.yang dibalas anggukan oleh semua anggota regu melati yang dipimpin maura.

terlihat semua peserta perkemahan  sudah kembali ke tenda masing-masing kecuali dua orang yang sama-sama diam ditempatnya dengan tatapan kosong.mereka adalah aldi dan maura.mereka sama-sama teringat akan orang tua mereka masing-masing terutama ibu mereka.
Aldi yang lebih dulu sadar bahwa acara renungan malam sudah berakhir akhirnya beranjak hendak kembali ke tendanya,namun urung dilakukannya saat melihat maura masih duduk ditempatnya.ia pun memilih mendekati maura,sedangkan maura masih tetap diam tak bergeming walau jelas terlihat bahwa matanya sudah penuh dengan air mata yang siap tumpah jika ia mengedipkan matanya walau hanya sekali.aldi yang tahu bahwa maura tidak menyadari keberadaannya memilih langsung duduk tepat disamping kiri maura.ia menatap maura dalam dan sulit diartikan.

"Kalau mau nangis,nangis aja.nggak perlu ditahan"ucap aldi masih menatap maura.maura yang baru sadar bahwa ada orang di sampingnya pun menoleh dan ia kaget saat menemukan aldi ada disampingnya.

"Siapa.yang mau nangis sih"bela maura membalas menatap aldi.
"Kamu nggak punya bakat bohong"jawab aldi sambil mengalihkan pandangannya lurus kedepan.

"Siapa yang bohong"balas maura lirih dengan mata berkaca-kaca.

"Maura"panggil aldi membuat maura mau tak mau menoleh lagi padanya.

"apa"jawab maura.

"Kamu pernah nggak ngerasa jadi yatim piatu padahal orang tua kamu masih hidup kedua-duanya"tanya aldi membuat maura mengerutkan keningnya.

"Maksud kamu apa sih,aku nggak ngerti"jawab maura bingung.

"Cukup jawab sebisa kamu aja"balas aldi.

"Aku nggak tau"jawab maura singkat.

"Jadi apa yang kamu tahu"tanya aldi lagi.

"Nggak ada"balas maura.

"Ceritain tentang kamu"pinta aldi.

"Buat apa,itu nggak penting"balas maura dengan menghembuskan nafasnya.

"Penting buat aku"jawab aldi.

"Aku yatimpiatu.ayah  dan ibu aku meninggal saat aku kelas masih kecil.aku tinggal bertiga sama nenek ,adik dan kakakku.nenek aku seorang janda karna suaminya udah pergi lebih dulu.dia yang ngasuh aku dan kakakku serta adik sepupuku.kakak aku udah lulus sma dan sekarang udah kerja supaya nggak jadi beban buat uti.apa itu cukup jelas,kamu puas sekarang"ucap maura panjang lebar sambil sesenggukan.tangis yang ia tahan sedari tadi benar-benar tidak bisa ditahannya lagi.ia teringat semuanya sekarang.dan itu membuatnya benar-benar lemah.
Aldi yang mendengar itu hanya diam mematung,ia tidak tahu bahwa kehidupan maura benar-benar jauh dari bayangannya.




Bersambung.............

Cerita Dalam Penantianku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang