kesadaran aldi

103 6 2
                                    

"teruntuk kamu yang selalu aku sebut namanya di sepertiga malam ku,ketahuilah bahwa aku disini selalu menantimu dengan segala kesabaran yang aku miliki.menantimu untuk kembali."

(. C. D. P. )

.....................

Satu jam berlalu namun lampu indikator ruang operasi masih tetap menyala dan memperlihatkan warna merah pertanda keadaan darurat.suasana menjadi penuh ketegangan.papa Aldi terlihat berdiri tegak didepan pintu ruang operasi sambil menundukkan kepalanya sedangkan Maura dan bunda Aldi duduk di kursi tunggu sambil berpegangan tangan untuk menguatkan satu sama lain.

"Ya Allah yang maha segala-galanya.engkaulah yang maha mengetahui apa yang tak kami ketahui.selamatkanlah Aldi ya Allah,beri dia kekuatan melewati semua ini.aku tak tau apa yang kau siapkan setelah semua ini,aku hanya berharap semoga Aldi baik-baik saja."
Ucap Maura dalam hati.ia tak henti-hentinya mendo'akan keselamatan Aldi sejak tadi.

........

Tinggg.......

Lampu indikator ruang gawat darurat tiba-tiba mati.terdengar suara pintu terbuka.terlihat beberapa perawat keluar dari ruangan tersebut kemudian disusul oleh sang dokter.

"Gimana keadaan anak saya dok"tanya papa Aldi yang berdiri tepat disamping pintu ruangan.

"Alhamdulillah,atas izin Allah s.w.t anak bapak selamat.ia berhasil melewati masa kritisnya pak.selamat ya pak"tutur sang dokter sambil bersalaman dengan papa Aldi.

"Alhamdulillah"ucap Maura dan bunda Aldi secara bersamaan.bunda Aldi yang sangat senang langsung memeluk Maura .

"Apa sekarang kami bisa menjenguk Aldi dok"

"Bisa pak,tapi hanya 1 orang .dia juga harus memakai pakaian khusus yang sudah disiapkan oleh rumah sakit.setelah keadaannya benar-benar stabil,baru kami akan pindahkan pasien ke ruang rawat dan anda semua bisa menjenguknya secara bersama-sama"

"Baik kalau begitu terima kasih dok"

"Sama-sama"akhirnya dokter tersebut pergi meninggalkan Maura dan kedua orang tua Aldi .

"Jadi bunda yang mau jenguk Aldi pertama kali"tanya papa aldi.

"Bukan bunda pa,tapi Maura"

"Tapi Bu.."ucap Maura terputus karena bunda Aldi langsung memotong perkataannya.

"Kamu bilang ini salah kamu kan?jadi ya kamu yang harus tanggung jawab.iya kan pa"Maura hanya mampu menelan salivanya,menatap papa Aldi yang juga menatapnya tajam.

"Cepat masuk sebelum saya berubah fikiran"tukas papa Aldi membuat Maura melongo tak percaya.ia fikir papa Aldi akan melarangnya untuk menemui Aldi,tapi ternyata tidak.

............

Di ruang UGD.

"Assalamualaikum"ucap Maura dengan nada bergetar.kini ia tengah duduk tepat disamping aldi dengan baju rumah sakit.air matanya tak dapat lagi ia bendung.bagaimana bisa ia tahan melihat Aldi dalam keadaan tak berdaya seperti ini.wajahnya yang biasanya putih segar berubah menjadi putih pucat.ada bagian hatinya yang terasa begitu ngilu saat melihat keadaan Aldi saat ini.ingatan masa lalu kembali berkelebat dipikirannya,semua terasa seperti sebuah film.mulai dari awal pertemuannya dengan Aldi hingga saat ini.

Flashback on...

"Minggir"terdengar suara bariton khas laki-laki.maura yang saat itu sedang membuka tali sepatunya di depan pintu kantor langsung mendongakkan kepalanya.pandangannya beradu dengan sang pemilik suara.untuk pertama kalinya ia merasakan hatinya berdebar.ada sebuah getaran dalam jiwanya,seakan menghentikan aliran darahnya.ia terus bergelut dengan pikirannya hingga tanpa ia sadari laki-laki tersebut sudah pergi dari hadapannya.

Cerita Dalam Penantianku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang