tinggal kenangan

84 3 0
                                    

           "aku tak punya alasan lagi mempertahankannya,aku serahkan akhir cerita ini padamu ya allah.karna sesungguhnya hanya engkaulah yang maha mengetahui lagi maha berkehendak.aku yakin akan segala takdirmu yang pasti jauh lebih indah dari harapanku"

                                      (.     C.D.P.       )

........

Satu bulan sudah berlalu...
Maura kini sudah mulai kembali menjadi Maura yang dulu.walau dalam hatinya luka itu masih begitu sakit.namun ia tak mau terus-menerus terpuruk.

Pagi ini Maura sudah siap dengan baju batik coklat ,celana bahan hitam longgar,dan jilbab coklat tuanya.
"Uti Maura berangkat ya,udah telat ini.maura ada kelas pagi.assalamualaikum"ucapnya terburu-buru sambil memasang sepatu pantofelnya kemudian menyambar tasnya.

"Iya,walaikumsalam.ati-ati "teriak uti Maura yang masih berada di dapur.

"Mbak nggak sarapan dulu"tanya ifa yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Udah nggak ada waktu,mbak berangkat ya.assalamualikum"ucap Maura kemudian berlari.

"Walaikumsalam.alhamdulillah ya Allah kau telah kembalikan mbakku menjadi seperti dulu."ucap ifa sambil berjalan menuju meja makan. Sungguh ia merasa lega melihat Maura yang belakangan ini menjadi sangat pendiam.ia hanya akan bicara jika hal itu sangat penting tidak ada Maura yang tertawa keras ataupun cerewet lagi,yang ada hanya Maura dan sikap dinginnya .namun hari ini,ia melihat Maura yang dulu.maura yang selalu disiplin terutama dalam hal waktu.sungguh ia penasaran akan apa yang terjadi pada mbaknya itu,tapi ia tak mau ambil pusing.melihat Maura kembali seperti dulu itu sudah cukup baginya.jika memang suatu saat nanti keadaannya memungkinkan,maka ia pasti akan bertanya pada Maura.

....

"Ya ampun kok angkotnya belum Dateng sih,kan biasanya jam segini udah dateng.bisa telat beneran ini"gerutu Maura yang tengah berdiri di pinggir jalan menunggu angkot.

Lama menunggu tiba -tiba sebuah mobil BMW berwarna hitam berhenti tepat di depannya.maura hanya mengerutkan keningnya bingung,ia tidak merasa mengenal seseorang yang memilih mobil seperti ini.ayolah,Maura bukan gadis yang suka menghabiskan waktunya hanya untuk jalan-jalan walau hanya sekedar menambah teman.selama ini ia sibuk bekerja sambil berkuliah,tidak ada waktu untuknya memikirkan hal lain.jika libur juga ia akan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk belajar dan tidur.itulah Maura azzahra.

"Assalamualaikum Maura"ucap seorang pria tampan dengan setelan jas hitam yang dipadukan kemeja putih yang membuatnya terlihat begitu tampan.ditambah kulit putih dan hidung mancungnya.

"Walaikumsalam"balas Maura dengan nada ketakutan sambil meremas ujung jilbabnya.

"dia terlalu tampan untuk jadi seorang penculik,tapi gimana kalau dia benar-benar penculik.nanti dia kirim aku ke luar negeri buat jadi TKW ilegal.astagfirullah,ya Allah lindungi hamba dari segala niat jahat orang ini"batin Maura bicara.

"Kamu Maura kan"ucapnya lagi sambil tersenyum.

"Kaaa-ka-kamu siapa"badan Maura bergetar hebat.

"Dia kenapa keliatan ketakutan gitu sih"batin si pria tersebut.

"Kamu nggak ingat sama aku "tanyanya lagi sambil menunjukkan smirknya membuat Maura semakin gugup.

"Kamu bukan penculikkan?"tanya Maura polos membuat sang pria melotot menatapnya.

"Penculik,siapa?aku?...hahahhahahhahahaahha.masak iya ada penculik seganteng aku.aku Arka Maura,arka"ucap pria tersebut menegaskan.

"Kak arka salah satu pembina perkemahan dulu"ucap Maura tak percaya,sedangkan arka hanya mengangguk sebagai tanda bahwa apa yang dipikirkan Maura adalah benar.

Cerita Dalam Penantianku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang