menjenguk maura 2

77 6 0
                                    

...........





"Assalamualaikum maura"ucap ulfa sekali lagi sambil mengetok pintu kamar maura.
saat mengetok pintu kamar,secara tidak sengaja pintu kamar maura terbuka dengan sendirinya karna tidak dikunci.

"walaikumsalam"balas maura yang saat itu mengenakan baju atasan putih dan bawahan celana training berwarna hitam serta jilbab putih.

"Maura gimana keadaan kamu"tanya ulfa sambil berlari ke arah maura yang terduduk di atas tempat tidurnya.

"Baik kok fa,kalian semua udah lama disini"ucap maura pada semua teman-temannya.

"Nggak kok ra baru aja,terus suru langsung kesini sama uti"jawab ulfa.

"Neva,apa kabar"tanya maura pada neva.sedangkan neva hanya diam sambil menunduk.

"Va"panggil maura namun tidak mendapat jawaban apapun dari neva.lama-kelamaan terdengar suara isak tangis seseorang dan maura tahu betul suara siapa itu.

"Neva aku nggak papa"ucap maura meyakinkan neva.sedangkan neva sudah tida kuasa menahan tangisannya.ia kemudian berjalan cepat menuju maura dan langsung memeluknya dalam keadaan duduk pastinya.

"Maaf,maaf,maaf......."ucap neva berkali-kali sambil masih terus menangis di pelukan maura.

"Aku baik-baik aja kok"ucap maura meyakinkan neva.

"Karna aku kamu jadi kayak gini.seandainya waktu itu aku nggak egois,seandainya waktu itu aku terus pegang tangan kamu,seandainya..."ucap neva terputus karna maura.

"Huuusssssssstttt,kamu ngomong apa sih.itu bukan salah kamu dan bukan salah siapa-siapa.ini udah takdir dan kamu lihat sendiri aku nggak papa kan.aku nggak mau ya, kamu terus-terusan nyalahin diri kamu sendiri.aku akan marah sama kamu kalau kamu kayak gitu"ucap maura mengingatkan neva.

"Udahlah,kenapa jadi mellow gini sih.orang kita udah liat sendiri kan,maura baik-baik aja.mending sekarang kita do'ain maura supaya cepat pulih dan bisa cepet sekolah lagi supaya bisa nyontekin kita lagi,aduhhh"ucap pian yang langsung mendapat jitakan dari ismi.

"Dasar tukang nyontek,maura lagi sakit dan harus banyak istirahat.apa yang dipikiranmu cuma ada nyontek,nyontek,dan nyontek aja.dasar males"ucap ismi yang hanya dibalas cengiran oleh pian.

"Udah,udah jangan berantem.yang diomongin pian ada benernya juga,kita mending do'ain maura supaya lekas sembuh dan bisa cepet sekolah lagi"ucap danil mencoba mencairkan suasana kembali.

"Danil mah yang terbaik"ucap rahma sambil menatap danil dengan berbinar-binar.bukan rahasia lagi kalau rahma memiliki perasaan pada danil yang merupakan ketua kelasnya.semua siswa tau itu,namun danil ternyata  tidak memiliki perasaan yang sama seperti rahma.tapi itu bukan masalah untuk rahma.selagi janur kuning belum melengkung,maka tak ada kata menyerah baginya."maju terus pantang mundur"prinsipnya.

"Lagi ngomongin apa ini,kayaknya seru banget"ucap uti maura yang tiba-tiba masuk saat semua orang sedang asik berbincang-bincang.

"Nggak ada kok uti,kita nggak ngomong apa-apa"ucap ulfa.

"Ya udah kalau gitu sekarang waktunya kita makan.uti yakin kalian semua laper kan"ucap uti maura membuat mata teman-teman maura berbinar-binar.bukan rahasia lagi kalau masakan milik uti maura itu sangat enak.

"Rejeki mah emang nggak kemana"ucap pian yang disambut tawa oleh semua teman-temannya.

"Ya udah kalau gitu kita ke ruang tamu sekarang yuk"ajak uti maura.

"Iya uti,maura kita makan dulu ya.kamu banyak istirahat,biar cepet sembuh."ucap ulfa.

"Cepet sembuh ya biar bisa sekolah lagi.kelas sepi kalaau ngak ada kamu"ucap rani.

"Dadah maura"ucap semua teman maura serentak yang dibalas anggukan olehnya.tak lupa dengan senyum manis yang selalu ia berikan pada semua orang.

"Cepet sembuh ya maura,kalau nggak ada kamu aku bingung harus curhat kesiapa disekolah"ucap neva.

"Mulai drama,dasar drama queen"ledek maura.

"Aku serius"ucap neva lagi.

"Iya-iya aku tau,aku akan makan yang banya biar cepet sembuh.udah sana buruan ke ruang tamu,nanti nggak kebagian lo makanannya"ucap maura yang langsung dibalas anggukan oleh neva.


Saat maura mengira semua orang sudah pergi dari kamarnya,ia pun mencoba merebahkan dirinya kembali.namun ,alangkah terkejutnya ia saat melihat seorang pria masih tetap setia berdiri di pojok ruangan kamarnya.

"Astaga,Aldi kamu dari tadi disini"ucap maura yang tidak sadar bahwa aldi sejak tadi berada disana karna terlalu asik bicara dengan teman-teman sekelasnya.

"Hai"ucap aldi salah tingkah.ia berdiri di pinggir ruangan sejak pertama kali datang.ukuran kamar maura yang cukup kecil membuatnya harus mengambil tempat di pojok karna tidak ada tempat lagi yang tersisa.

"Emmmm,kamu"ucap maura dan aldi bersamaan.

"Kamu duluan"ucap maura pada aldi.

"Ladies first"ucap aldi sambil berjalan mendekat pada maura.

"Itu...."ucap maura sambil turun dari tempat tidur dan berjalan menuju meja belajarnya.

"Kamu mau kemana,kamu masih belum sembuh total.maura.."ucap aldi mencoba mengingatkan maura.

"Ketemu"ucap maura sambil mengangkat salah satu buku menggunakan tangan kanannya.

"Apa itu"tanya aldi penasaran.

"Ini itu buku panduan shalat beserta cara belajar membaca al-qur'an sesuai tajwid yang benar.buku ini juga disertai bacaan latin dan artinya.jadi akan kasih kemudahan buat kamu selama proses belajar.ini untuk kamu"ucap maura sambil menyodorkan buku tersebut pada aldi.

"Buat aku"tanya aldi tak percaya.
"Iya"balas maura.

"Makasih"ucap aldi pada maura.

"Sama-sama"balas maura sambil tersenyum.

"Aldi ayo ,semua anak-anak udah pada mau pulang ini.mau sampai kapan kamu disitu.bentar lagi maghrib."ucap danil yang mengagetkan aldi dan juga maura yang sedang asik mengobrol.

"Iya,ini juga mau pulang.maura aku pulang"ucap aldi yang langsung pergi meninggalkan maura.

"Maura aku pamit ya,anak-anak yang lain juga.cepet sembuh,assalamualaikum"ucap danil yang dibalas anggukan oleh maura, lalu pergi dari kamar maura.

"Walikumsalam"

"Uti kita semua pamitan ya,makasih atas makanannya."ucap pian berpamitan pada uti maura mewakili semua teman-temannya.

"Iya sama-sama.makasih ya udah jenguk maura.sering-sering main kesini"balas uti maura.

"Mau dimasakin lagi uti"tanya pian.

"Hhahaha,jangan khawatir kalau itu"ucap uti maura sambil mengedipkan matanya hingga memancing gelak tawa semua orang.

"Assalamualaikum"ucap teman-teman maura bersama-sama sambil mencium tangan uti maura secara bergantian.

"Walaikumsalam,hati-hati dijalan.jangan ngebut ok"jawab uti maura.

"Ok"balas semua teman maura serentak.





Bersambung.........

Cerita Dalam Penantianku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang