-13-

56 6 0
                                    

Jalan ketika aku menyelusuri sudut sekolah masih terlihat sepi. Dedaunan pohon beringin yang jatuh masih berserakan di halaman tengah. Aku kembali menyelusuri tangga dan koridor menuju kelasku. Sapaan mengejutkan itu kembali terdengar di telingaku.

"Sean!" teriaknya.

Karena aku cukup mengenal suaranya dapat dipastikan jika itu adalah Dita.

"Eh iya" jawabku santai yang kemudian berlanjut menjadi klimaks.

"Lo ngomong apa aja sama Kama?" Tudingku buatnya serasa mendapat kecaman publik.

"Kok elo bisa tau sih? Tau darimana? Dari Kama nggak bakal mungkin lah ya" tebaknya.

"Iya, tau dari Kama" singkatku.

"Jadi lo udah tau?"

"Tau apaan"

"Ya kalo sebenarnya dia itu.." katanya terjeda.

"Kalo sebenarnya apa?"

"Mending lo baca sendiri aja deh percakapan gue sama dia kemarin lusa"

"Mana? Kagak ada yang menarik dari pembicaraan kalian tu" kataku sambil membuka chat mereka.

"Makanya perhatiin baik-baik. Kalo lo cuman liat sekilas, pasti juga lo bakal bilang nggak menarik" ujarnya.

Dita:
Kam, lo tu sebenernya suka sama siapa sih? Rain apa Sean?

Kama:
Sebenernya aku juga bingung Dit.

Dita:
Tapi lo jangan nggantungin cewek Kam.

Kama:
Aku nggak nggantungin mereka Dit.

Dita:
Trus kalo gini namanya apa.
Lo harus pilih Kam.

Kama:
Hufftt:v
Oke aku bakal pilih

Dita:
Siapa?

Kama:
Aku pilih..

Dita:
Cepetan. Gue tunggu nih.

Kama:
Sean

Dita:
Lo yakin dengan pilihan lo?

Kama:
Aku yakin.

Deg. Perasaan ini kembali melandaku. Perasaan yang entah harus kusebut apa. Aku sangat tidak menyangka. Tak tau harus berbuat apa. Seorang Kama? Kama yang baru tadi malam kasih notif ke aku? Kasih sign ke aku? Kama?

Dalam kesunyian lorong tangga kali itu, aku menghamburkan air mataku di pelukan Dita. Ini bukan air mata sakit hati atau penyesalan. Melainkan, ini air mata bahagia.

"Dit, thanks ya lo udah mau bantu gue" bisikku.

"Sama sama. Udah jangan nangis lagi. Wajah lo aneh kalo lagi nangis" ejeknya seraya membuatku tertawa.

Pagi yang berembun dan masih diselimuti kabut itu membuatku ingin berulang kali mengucapkan terimakasih pada Tuhan. Karena semua yang kuinginkan benar-benar menjadi kenyataan sekarang.

Sekarang ini tak ada yang lebih pantas selain berterimakasih pada Tuhan atas semua anugerah yang Ia berikan padaku.

Thanks God.

KAMASEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang