"Se.. Sean dimana?" Tanya Sean dengan mata yang belum terbuka sempurna.
"Udah bangun nak? Ini Sean di rumah sakit. Sean tadi pingsan pas hujan hujanan. Kan mama udah pernah bilang, Sean nggak kuat main hujan hujanan"
"Iya ma.. maafin Sean"
"Oya An. Tadi Bella, Nafisa sama temen temenmu kesini.. tapi Nimas akhirnya pulang dulu. Si Bella sama Nafisa masih cari makan di luar"
"Mereka kesini? Kapan??"
"Pas kamu belum siuman tadi" ucap mama. "Mereka khawatir banget sama kamu An.."
"Haha.... mereka cuman sok sok an aja mah.. palingan kalo kita ketemu aja aku jadi bahan bully-ing"
"Seru ya masa masa SMP. Mama juga banyak punya sahabat dulunya. Tapi mereka satu satu hilang"
"Kenapa ma?"
"Mungkin.. mereka punya jalan masing masing An. Cuman temen mama yang namanya Rika, dia selalu ada untuk mama"
"Oh... tante Rika yang sekantor sama mama di Jakarta ya?" Tanya Sean memastikan.
"Iya itu tau"
Mama membuka tirai rumah sakit. Mencoba menukar udara yang belum berganti sejak tadi malam.
"Sean? Mama boleh tanya sesuatu nggak?"
"Iya ma?"
"Pas Sean pingsan kemarin, ada bunga mawar di tangan Sean. Itu dari Kama?"
"Iya" Sean menunduk lesu.
"Udah anak mama nggak boleh sedih. Inget kontrak kita kan? Yang tiga bulan itu?"
"Iya inget" singkatku. "Nanti kalo semua tetep gini gini aja, Sean berhak nentuin sendiri kan ma?"
"Iya, mama percaya penuh sama kamu"
"Makasih ma"
****
Tok. Tok.
"Iya masuk aja" intruksi mama dari dalam.
Pengetuk pintu mulai menampakkan wujud aslinya.
"Hai Sean yang unche unche!!"
"Duh, gue mendadak mau muntah deh"
"Sok alay lo!" Toyor Nafisa.
"Assalammualaikum tantee... ketemu lagi sama Bella dan Nafisa..." sapa Bella sok ramah.
"Ya udah Bella sama Nafisa tolong temenin Sean dulu ya, tante mau keluar sebentar"
"Siap 86 tante!"
"Elo tu kenapa pakai acara masuk masuk rumah sakit segala" tanya Bella di sebelahku.
"Tau tu. Uang yang mau gue beliin tiket bioskop sama doi jadi kandas noh gara gara beliin buah untuk lo!" Sahut Nafisa tak terima.
"Siapa yang nyuruh beliin buah untuk gue? Orang gue nya aja nggak minta kok. Lagian ni ya Naf, sejak kapan lo punya doi?"
"Wah wah wah... penghinaan Bel, untung aja lo masih sakit, kalo udah sembuh bakal gue habisin lo di sekolah" cerca Nafisa.
"Terserah apa kata lo aja deh Naf" jawabku menyerah.
"Eh An, Kama nggak ada acara kesini gitu buat njenguk mantannya sakit, ups... otw mantannya sakit?" Tanya Bella menguji kesabaran Sean.
"Jahat banget ya lo jadi sahabat" Sean mendengus kesal.
"Tapi ya ada benernya juga sih kata Bella, harusnya kan dia tau kalo lo ada di rumah sakit. Tapi nggak ada inisiatif apa gitu, sekedar njenguk lah apalah" sahut Nafisa panjang kali lebar. "Kan lucu"

KAMU SEDANG MEMBACA
KAMASEAN
Romansa#4 in peka 2 March 2019 Aku seorang perempuan. Ya, semua orang pasti sudah tau akan hal itu. Perempuan yang ceria dan terkenal aktif di kelas. Jatuh cinta? Bahkan banyak orang yang tak menyangka jika diriku ini bisa jatuh cinta. Apalagi jatuh cinta...