"Bel!" Teriak Kama di ujung lab IPA.
"Kenapa manggil gue?" Tanya Bella penasaran.
"Kemarin.. gue... ketemu Sean..." ucap Kama terus terang.
"Hah? Kapan lo ketemu? Dimana?," sahut Bella tak percaya.
"Pas gue pulang kursus bahasa." Ungkap Kama.
"Trus trus gimana? Kok gue bisa sampai nggak tau? Gimana kabarnya Sean? Baik baik aja?," hantam Bella bertubi-tubi.
"Gue.. nggak tau.." ucap Kama seakan menyerah.
"Hah? Gimana nggak tau? Plis ya Kam, jangan coba nge-lawak deh ya," sela Bella mulai meracau.
"Gue serius." Kata Kama mencoba tenang.
"Me.. memang kenapa?" Bella berusaha bertanya.
"Kemarin gue nggak hanya ketemu Sean, Bel." Terang Kama.
"Ketemu siapa juga?"
"Laki laki. Mungkin dia pacar Sean." Ucap Kama setengah ragu.
"Nggak mungkin lah, Kam. Demi apapun, yang namanya Seandra Dealova itu makhluk ciptaan tuhan yang paling susah move on." Bella mulai beranalogi.
"Lagian ya udahlah kalau dia udah punya yang lain. Gue ikhlas." Ucap Kama flat.
"Heh, lo mau gue tendang sampai langit ke tujuh?!" Jawab Bella tak terima.
"Gue bercanda, tenang." Wajah Kama masih datar.
"Eh... tunggu tunggu. Btw, ciri ciri nya kayak gimana?" Bella mencegah bertanya lebih lanjut.
"Ciri ciri siapa? Tendangan lo?" Balas Kama tanpa berdosa.
"Lo lama lama pengen gue panggilin power ranger ya, Kam."
"Oke oke gue serius," sahut Kama. "Maksud lo laki laki yang bareng sama Sean itu kan?"
"Ya iya. Gimana ciri ciri nya?," Bella mencoba ingin tau.
"Tingginya nggak jauh beda sama gue, outfit nya casual, kalau ngomong asal, dan bener bener buat gue darah tinggi tau nggak, Bel?!"
"Heh, gue tanya ciri ciri, bukan sikap lo ke dia." Raut Bella kembali gemas.
"Intinya gitu deh. Gue males bahas dia."
"Kayaknya gue ngerti siapa dia deh, Kam."
"Sejak kapan lo jadi paranormal?" Kening Kama berkerut.
"Gue bener bener serius. Kayaknya dia.. Dio. Iya, Dio, sahabat masa kecil Sean dulu."
"Kok lo bisa tau darimana?" Kama bersikap seolah tak tau apa apa. Memang menyebalkan spesies manusia kali ini.
"Namanya aja perempuan pasti curhat lah, Kam. Aneh pertanyaan lo!" Emosi Bella mulai mencuat.
"Trus gue harus gimana lagi, Bel? Di satu sisi gue bingung mau nge hadapin pakai step yang mana lagi," ucap Kama dengan nada putus asa.
"Hasstt.... jangan jadi kayak orang nggak punya semangat hidup gini lah Kam. Gue bosen liat lo gini terus."
"Trus gue kudu gimana lagi?"
"Gimana lagi gimana lagi.... ya usaha."
"Lo punya informasi tentang si Dio, Dio itu nggak?"
"Bentar bentar, kalau tadi malam aja Sean ketemu lo di wilayah sini, logika nya dia masih stay disini kan?"
"Bener juga apa kata lo."
"Dimana lagi Sean mau tinggal kalau nggak di rumah nya sendiri?"
"Mungkin mendirikan tenda," sela Kama membuat lelucon.
![](https://img.wattpad.com/cover/160242549-288-k343963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMASEAN
Romance#4 in peka 2 March 2019 Aku seorang perempuan. Ya, semua orang pasti sudah tau akan hal itu. Perempuan yang ceria dan terkenal aktif di kelas. Jatuh cinta? Bahkan banyak orang yang tak menyangka jika diriku ini bisa jatuh cinta. Apalagi jatuh cinta...