Semakin lama rasa ini ku pendam, semakin rasa ini berteriak dan memberikan kode keras untuk ingin keluar dari zona aman.
Aku membuka nponsel ku. Membuka sebuah aplikasi hijau ber-unsur chat. Ku cari kontak Kama. Dan melihat profile nya yang lama tidak kubuka. Sebelum aku memulai pembicaraanku dengan makhluk yang dulunya kusebut-sebut es batu dari kutub utara, Dita membuatku pusing dengan chat yang ia kirim kepadaku.
Dita💖:
An? Gimana lo udah bilang ke Kama? Buruan bilang! Gue udah nggak sabar pengen liat responnya
Me:
Kamu tinggal bilang aja gampang. Lah sini. Ngejalaninya setengah mati.Dita💖:
Susah darimananya? Lebay lo ah! Buruan mumpung dia masih onAku malas bertele-tele dengan omelan Dita. Jika ku teruskan mungkin saja aku bisa gila dibuatnya. Tapi ending dari semua percakapanku dengan Dita tidak merubah semuanya, aku tetap menyapa Kama. Tentunya lewat chat pribadi kami.
Me:
Kam?
Entah mengapa. Lambat laun sikap ku pada Kama mulai berubah. Aku menjadi seseorang yang sangat berubah mood nya. Dan presentase keceriaanku mulai berkurang.Aku beruntung karena saat itu Kama off. Namun tak sampai dua menit kemudian, ia mengaktifkan hp nya kembali. On. Sial!
Kama:
Kenapa?Me:
Aku lagi suka sama seseorangKama:
Oya?
Suka sama siapa?Aku sedikit lama untuk membalasnya. Beda dari sebelumnya yang hanya kujawab dalam durasi satu detik. Kali ini, aku harus memikirkannya matang-matang. Namun tak bisa dipungkiri aku adalah tipe orang yang terlalu to the point tanpa memikirkan resiko dari apa yang ku lakukan. Entahlah. Seperti apa aku ini.
Me:
Kamu.Arghh!! Aku sendiri merasa diriku ini benar-benar crazy. Aku merasa telah terinterogasi oleh opini Dita dan sudah terhipnotis mantra Amel. Rasanya hidup matiku hanya berada di jawaban Kama selanjutnya. Aku hanya berharap sebuah keajaiban akan menjemputku.
Kurang lebih dua menit, Kama kembali mengirim pesan. Sebelumnya aku harus banyak-banyak membaca yasin dan selebihnya ayat kursi. Savage. Aku tak tau dengan cara apa aku membukanya.
Jantungku sudah berdebar layaknya ritme melodi yang kacau. Sangat kacau. Membuka pesan Kama adalah sesuatu yang tak ku inginkan saat ini.
Aku seperti menghadapi ancaman sekutu yang hendak menyerangku dari garis peperangan. Tapi bagaimanapun, aku harus membukannya. Aku harus memberanikan diri. Bagaimanapun aku sudah menerima konsekuensinya.
Layar demi layar.
Satu.
Dua.
Tiga.
Kama:
Tapi aku suka Raina.Deg. Angin yang tadinya sejuk mengelus, berubah menjadi angin malam yang bertiup layaknya badai. Kamar yang tadinya ramai oleh para lagu yang ku setel dari mp3 playerku mendadak padam dan berubah menjadi kesunyian. Langsung kututup layar notebook ku tanpa menjawab satu kata sekalipun. Serasa ingin ku lempar sampai pecah berkeping-keping. Aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri.
Aku juga ingin mengerti seberapa besar perasaan Kama dalam menghargai perempuan. Aku kira. Ternyata aku salah. Aku yakin dengan Kama adalah suatu keputusan yang belum benar-benar aku pertimbangkan. Karena apa? I trust you Kam! I trust you!
Aku benar-benar tak menyangka jika Kama akan mengatakan se terus terang itu. Iya, dia jujur ke aku jika ia memimpikan orang lain.
Hatiku seperti cermin yang sudah retak dan tak utuh lagi. Benar-benar hancur. Seperti serpihan-serpihan yang tak bisa ditata ulang. Logika ku mengatakan bahwa diriku ini aneh. Aku menyatakan perasaan yang jelas-jelas tertuju untuk seseorang yang kuimpikan yang juga mengimpikan orang lain.
Aku menyerah. Putus asa. Untuk semua perjuangan yang seharusnya nggak aku perjuangin. Perjuangan yang sia-sia.
Tuhan baik padaku. Engkau pastinya merencanakan yang lebih baik dari ini kedepannya.
****
Aku masih terdiam dalam keheningan kamarku kali ini. Menghadap dream cather yang telah menemaniku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Tanpa kusadari air mataku berjatuhan. Membasahi diary ku yang sempat kutulis tadi.
Aku membuka hp. Menekan ikon musik dan menyetel sebuah lagu.
Hampa kesan dan amarah
Seluruhnya ada di benakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu..
Ku ingin marah
Melampiaskan
Tapi ku hanyalah sendiri disini
Ingin ku tunjukkan
Pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku
Kecewa..
(Kecewa-BCL)
Aku hanya bisa terdiam. Merenung. Terpaku. Lagu itu benar-benar membekas. Menggoreskan sebuah lukisan yang lebih tragis dari trailer film horror.
Naas!
Yang kulakukan sedari tadi hanyalah mencoba untuk memejamkan mata.
~Aku memimpikan seseorang dan seseorang itu memimpikan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMASEAN
Romance#4 in peka 2 March 2019 Aku seorang perempuan. Ya, semua orang pasti sudah tau akan hal itu. Perempuan yang ceria dan terkenal aktif di kelas. Jatuh cinta? Bahkan banyak orang yang tak menyangka jika diriku ini bisa jatuh cinta. Apalagi jatuh cinta...