Part 3

1.5K 202 15
                                    

Bagaimana hari ini?
Sesuatu terjadi?

Ah tidak apa-apa,
Rasakan saja.

Kau percaya padaku?
Aku bisa memberimu mantra yang akan menenangkanmu malam ini.

Bedazzling hex!

Bagaimana?
Ah tentu saja belum terjadi. Mantranya sedang bekerja.

Jangan mencari tahu artinya!

*

Jungkook mengerjap-ngerjapkan mata ketika merasa sesuatu menyentuh kulit wajahnya. Dia risih. Meski sangat susah dibangunkan, Jungkook paling tidak suka jika bersentuhan kulit ketika dia sedang tidur, bahkan dia tidak segan menendang Taehyung jika tangan lelaki itu melingkar ke tubuhnya.

"Hyung, berhentilah melakukan itu, pergilah bekerja." Jungkook bergumam malas.

Sekilas dari celah matanya yang terbuka sedikit dia melihat Taehyung terkejut dan menjauhkan jarinya. Jungkook bersyukur lelaki itu tidak melakukannya lagi, dia ingin tidur lebih lama lagi.

"Woaaah," sayup-sayup Jungkook mendengar suara Taehyung tetapi suara itu sedikit kecil dan tidak terdengar seperti suara teman sekamarnya. Taehyung memiliki suara berat dan suara yang dia dengar ini sangat halus.

Tunggu!

Taehyung tidak pulang malam tadi.

Lalu, yang di kamar Jungkook?

Lelaki itu membuka mata dengan cara tidak santai. Dia makin membolakan matanya ketika melihat seseorang di dalam kamarnya.

"Eh kau bangun? Apa aku mengganggu tidurmu? Maafkan aku, tidur lagi saja. Jangan hiraukan aku."

Jungkook terkejut setengah mati melihat siapa yang ada di kamarnya. Perempuan yang kemarin dia temui di Sungai Han.

Perempuan itu, di kamarnya.

Bagaimana bisa?

"Si-siapa kau?" Jungkook beringsut ke tembok. Meski terlihat pengecut, tetapi dia tidak memungkiri keterkejutannya. Dia hanya takut perempuan itu akan memperkosanya, atau dia yang akan memperkosa perempuan itu, terserah saja, tetapi ketika dia memikirkan tentang bagaimana perempuan itu bisa berada di dalam kamarnya itu membuat Jungkook takut. Apa perempuan itu lewat jendela? Tapi kamarnya di lantai sebelas. Jika lewat pintu pun mustahil, tidak mungkin Taehyung membuka pintu lalu menyuruh perempuan itu masuk dan menguncinya.

Jika itu terjadi, maka...

Ponsel pintar Jungkook berdering. Layar displaynya menunjukkan nama Taehyung di sana.

"Hyung—"

'Jungkook, Yoongi-hyung memintamu ke sini, kau bisa?'

"Hyung apa semalam kau pulang?" Jungkook tidak peduli pada apa yang Taehyung katakan dia masih menatapi perempuan bergaun sama seperti kemarin yang kini menyentuh-nyentuh benda di kamarnya lalu memekik kagum.

'Tidak, kubilang aku akan menginap di studio kan?'

Benar. Taehyung memang sudah izin untuk tidak pulang.

"Ap-apa kau me-memberikan kunci kamar kita pa-pada orang lain?" Jungkook menginginkan Taehyung menjawab iya.

'Tidak, tentu saja. Kau pikir apartemen kita penampungan?'

Jungkook makin merinding mendengar perkataan Taehyung. Jika perempuan itu tidak lewat dari pintu, apa perempuan itu menembus dinding?

'Jungkook, ada apa?'

"An-aniyo, hyung."

'Ah kupikir kenapa. Ingat kau harus kesini, Yoongi-hyung menunggu.'

Sambungan telepon dimatikan. Jungkook gemetar melihat sosok perempuan di dalam kamarnya yang menyentuh foto-foto kekasih Taehyung.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang