Lari. Otaknya terus memacu agar dia terus berlari, secepat mungkin. Tidak tahu karena apa, dia hanya merasa sosok yang berdiri tak jauh darinya bukan sesuatu yang baik.
Beberapa kali menoleh ke belakang tanpa menghentikan langkah panjang-panjang yang seperti melayang--dia memastikan sosok lain yang mengikutinya sudah tidak lagi mengikutinya. Tetapi mata itu terus mendapati dia yang berjalan ke arahnya.
Yulyeong sudah tidak kuat menghindari sosok dengan jubah hitam dan tongkat berbentuk trisula. Mungkin itu malaikat mautnya jadi dia berhenti.
Dia menunggui sosok itu untuk berdiri di dekatnya. Tetapi tidak tahu dari mana, tiba-tiba sekelebat bayangan membawanya menjauh ke tempat yang berbeda. Yulyeong seperti diterbangkan angin, begitu ringan dan membuatnya berada di tempat asing yang sepertinya jauh dari tempat tadi.
"Apa yang kau lakukan?" suara halus khas seorang perempuan menyapa telinganya. Yulyeong menoleh, di depannya, seorang wanita cantik dengan gaun panjang berwarna putih berdiri dan terus menatap.
"Kau siapa?"
"Aku? Sama sepertimu tentu saja," jawabnya dengan santai.
Mendengar itu, alis Yulyeong menukik, sama sepertinya?
Berarti...Dia ruh.
"Benar."
Yulyeong begitu terkejut ketika perempuan itu berbicara seakan sedang menjawab pertanyaan yang tidak terlontar dari bibirnya.
"Aku memang ruh. Pikiranmu mudah terbaca olehku."
Kini Yulyeong ber-oh-ria, walau masih terkejut, tetapi nalarnya dapat menerima.
"Kau-" wanita di depannya menatap Yulyeong dengan begitu terkejut, di dada Yulyeong dia melihat sesuatu yang sekilas bercahaya tetapi kemudian meredup, "kau, manusia?"
Perkataan perempuan cantik itu membuat Yulyeong membolakan matanya karena terkejut. Jujur saja, meski dia tahu dirinya belum mati, tetapi itu hanya sebuah asumsi yang dibuatnya sendiri dan sekarang dia mendengar itu dari mahluk lain yang sama dengannya, jadi dia berharap bahwa sosok itu tidak sedang membohonginya.
"Oh, iya aku manusia dulunya, tapi aku sudah mati."
"Tidak, kau belum." Yulyeong kembali tak diberi kesempatan untuk mengedipkan mata karena lagi-lagi dibuat terkejut dengan perkataan wanita cantik berwajah pucat itu.
"Harusnya aku tahu kenapa dia mengejarmu," sosok itu bergumam di sampingnya.
"Siapa?"
"Beliel." Kening Yulyeong kembali berkerut karena tidak mendapati pertanyaannya terjawab dengan sesuatu yang jelas, perempuan cantik yang ternyata ruh itu hanya memberi jawaban dengan sesuatu yang membuatnya ingin bertanya lagi.
"Aku akan menjelaskannya padamu, tetapi kita harus pergi dari sini, aku tidak yakin jika para Beliel itu tidak tahu keberadaanmu."
Yulyeong menurut saja, meski tidak tahu apa yang terjadi, sepertinya sosok yang bersamanya bukan sesuatu yang jahat. Dia tidak merasa terancam jadi tanpa banyak menolak, dia ikut kemana sosok itu membawanya.
Mereka ternyata pergi ke apartemen dimana Yulyeong tinggal. Setelah memastikan energi dalam tempat itu tidak membahayakan, akhirnya wanita itu memberi semacam tameng untuk tempat itu. Yulyeong sendiri tidak mengerti apa yang diucapkan perempuan yang berkumat-kamit di dalam kamarnya, read: kamar Jungkook.
"Apa aku perlu memperkenalkan diriku?" wanita itu kini kembali mendekati Yulyeong yang penasaran dengannya. "aku adalah iblis."
Wanita yang baru saja memperkenalkan diri tidak mempermasalahkan raut keterkejutan arwah manusia yang tersesat yang berhasil dia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend [END]
No FicciónJeon Jungkook jatuh cinta pada arwah yang tersesat dan tanpa sengaja ikut dengannya. Jungkook x IU