Mereka sampai di perpustakaan, Namjoon mengatakan bahwa dia pernah melihat buku-buku karangan seseorang tentang pertemanan dengan hantu. Buku itu juga merupakan karangan penulis terkenal yang katanya diadopsi dari kisah nyata.
Mereka menelusuri rak-rak buku tentang sihir dan hal-hal gaib. Namjoon menemukan sebuah buku, dia kemudian membaca sinopsisnya.
"Kook-ah?" lelaki yang dipanggilnya melongokkan kepala ke celah rak untuk melihat seseorang yang memanggilnya dari sisi yang lain, "bisa kemari?"
Tak menunggu waktu lama, lelaki itu datang menghampiri Namjoon. Ada buku bersampul hitam di tangannya berjudul 'menyelamatkan jiwa yang terperangkap'. Jungkook tidak begitu yakin pada novel terjemahan ini, tetapi Namjoon tetap memberikannya.
Pun dengan tiga novel lain yang tebal-tebal, Namjoon juga mengatakan bahwa mungkin saja mereka menemukan sesuatu yang lain dari buku-buku itu.
Mereka bergerak menuju salah satu tempat duduk dan mulai membaca buku-buku itu.
Beberapa menit kemudian Jungkook terlarut dalam bacaannya, dia membolak-balikkan halaman demi halaman dan membiarkan perempuan di sampingnya membaca isi novel itu juga. Tidak tahu kenapa tapi rasanya Jungkook sudah mulai beradaptasi dengan hantu itu, dia juga tidak merasa terancam sedikitpun, juga karena fakta bahwa hantu wanita itu tidak menakutkan.
"Kook-ah," Namjoon menginterupsi dua orang yang tadi berkonsentrasi penuh pada buku.
"Ne, Hyung?"
"Mungkin arwah di sampingmu itu belum mati, mungkin saja dia memang terjebak di dimensi lain."
Jungkook dan perempuan di sampingnya menatap satu sama lain, sebelum Jungkook segera memutusnya karena gugup. Bukan dia, jantungnya yang berdetak aneh.
"Kemari," Namjoon tampak mendiktekan sebuah bagian dari cerita yang dirasanya cukup klise untuk menjadi alasan yang bisa diterima oleh lelaki yang kini mempunyai kemampuan luar biasa juga.
Di situ penulis menceritakan ada sosok yang terperangkap dalam ruang di dimensi lain, tapi dia terlihat berbeda, dia seperti memiliki jiwa yang masih hidup, dia tidak bisa terbang ke akhirat karena dia belum benar-benar mati, ruhnya tersesat.
Jungkook menatap Namjoon dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.
"Kau berpikir dia adalah ruh yang terjebak Hyung?"
"Kurasa begitu."
Mereka kembali membaca dan mengumpulkan lebih banyak opini lain untuk menjelaskan masalah ini.
Berjam-jam mereka membaca sambil sesekali diselingi jeda hanya untuk menceritakan bagian-bagian penting yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah Jungkook.
Kini lelaki itu tidak lagi ketakutan pada sosok hantu wanita yang sebenarnya tidak menakutkan sama sekali, hanya status hantu yang tersemat padanya saja yang membuat Jungkook takut.
Mereka menghabiskan waktu seharian penuh di dalam ruangan berisi buku-buku itu, hingga matahari hampir terbenam, lalu tiba saatnya Namjoon mengatakan bahwa dia harus pulang, meski Jungkook sebenarnya ingin menahan Hyung barunya itu lebih lama. Jujut saja dia merasa aman karena keberadaan seseorang yang tahu masalahnya, tetapi Namjoon mengatakan bahwa sosok hantu itu tidak akan mencelakainya, juga lelaki itu mengatakan bahwa dia akan kembali dan membantu Jungkook lagi.
Meski terdengar sebagai kalimat untuk menghiburnya, tapi Jungkook juga bukan anak kecil yang akan merengek minta ditemani, walau sebenarnya dia sangat ingin.
"Kook-ah, energimu akan mempengaruhinya, tetaplah menunjukkan aura positif padanya, dia tidak akan menyakitimu."
Itu kalimat terakhir Namjoon sebelum dia masuk ke dalam taksi dan dibawa kabur oleh supirnya. Jungkook mendengus kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend [END]
Non-FictionJeon Jungkook jatuh cinta pada arwah yang tersesat dan tanpa sengaja ikut dengannya. Jungkook x IU