Kenapa mati-matian sekali membuatnya terkesan?
Apa hidupmu hanya untuk menyenangkan orang lain?
Berhenti melakukan itu.Bicara padaku nanti saja.
*
Perlahan cahaya masuk ke retina matanya, membuat laki-laki itu mengerjap tak nyaman, kepalanya masih terasa berat dan seluruh ruangan terasa berputar. Tangannya bergerak menuju kepala, sebuah kain putih lembab bertengger di kening, Jungkook sedikit memundurkan wajahnya mengingat-ingat apa yang terjadi sampai dia berada di kamar ini, sebab seingatnya dia belum memasukkan kuncinya.
"Oh? Kau sudah bangun?" Taehyung baru keluar dari kamar mandi dengan berpakaian rapih, tangannya bergerak mengulum lengan kemeja berwarna biru terang yang dia pakai.
"Apa yang terjadi padaku Hyung?" Jungkook memposisikan tubuhnya duduk meski matanya belum mau terbuka.
"Kau terlalu mabuk hingga tidur di luar. Ah kubelikan obat pereda mabuk, minum nanti."
Jungkook dalam keadaan masih menutup mata kembali mengingat-ingat, dia tidak minum semalam, dan dia tidak cukup bodoh untuk minum terlalu banyak hingga membuatnya tidak sadarkan diri.
"Siapa yang mengompresmu? Apa kau yang melakukannya sendiri?" Keterkejutan pria bermarga Jeon tak sampai di situ, bertambah ketika Taehyung malah menanyakan kain putih yang ada di tangannya dan mempertanyakan hal-hal konyol, Jungkook tidak sadarkan diri semalam, bagaimana bisa dia mengompres diri sendiri.
"Kook-ah, aku akan pergi, kalau kau belum baikan, minum pereda mabuknya."
Sungguh tadi itu Jungkook ingin menahan Taehyung lebih lama, dia tidak ingin sendirian, tapi lidahnya kelu sekali, otaknya lambat mencerna apa yang terjadi. Dia bingung apa yang harus dia takuti, kenyataan bahwa dia benar-benar dapat melihat hantu, atau karena seseorang yang meletakkan kompresan di kepalanya.
"Oh? Kau sudah bangun? Ah aku bersembunyi di lemari sampai rasanya mau mati."
Seorang perempuan lagi-lagi muncul dan menambah keterkejutan Jungkook. Laki-laki itu bisa mati sebab terkena serangan jantung.
"Kau ba-bagaimana bisa berada disini?"
Wanita itu berjalan tapi tidak ke arah Jungkook dia berjalan ke arah lain. Dia di dapur.
"Sepertinya aku tahu resep membuat bubur semasa hidup." Perempuan itu membuat bunyi dentingan dari peralatan masak yang disentuhnya. Jungkook bergegas menuju ke arahnya, dia takut, pada fakta bahwa perempuan itu adalah hantu juga takut jika perempuan itu mengacau dapurnya.
"Si-siapa kau?" tanya Jungkook tak melepaskan matanya dari perempuan itu.
"Kubilang aku hantu," jawabnya enteng. Sambil kemudian menaruh teflon masak ke atas kompor.
Jungkook tidak bisa lagi berpikir bahwa itu hanya candaan, dia hanya tidak mengerti kenapa wanita itu bisa melakukan semuanya, maksudnya menyentuh barang-barangnya dan bahkan bertingkah seperti seorang istri...
Tunggu kenapa dia berpikir tentang istri.
"Dimana kau meletakkan berasmu?"
"Kau mau apa?"
"Masak tentu saja, memangnya apa yang dilakukan perempuan di dapur? Latihan wushu?" Untuk ukuran hantu, perempuan itu tidak menakutkan sama sekali justru menyebalkan karena berusaha melawak padahal lelaki di sampingnya sudah akan mati kapan saja karena ketakutan.
Wanita itu kemudian menatap Jungkook yang mematung dengan banyak pertanyaan di kepalanya.
"Kau tidak mandi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend [END]
Non-FictionJeon Jungkook jatuh cinta pada arwah yang tersesat dan tanpa sengaja ikut dengannya. Jungkook x IU