Part 27

833 126 25
                                    

Jeon Jungkook geram. Marah pada siapapun yang membohonginya, meski dalam hatinya tidak tahu siapa yang salah atas kejadian ini. Yulyeong yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya; Mephis yang juga hadir atau Namjoon. Yang jelas, dia merasa bahwa perasaan emosi berkecamuk di dadanya.

Jika Jungkook bisa, dia ingin lari menghindar, atau mungkin mati. Karena jujur, semenjak ini, pandangannya tentang dunia menjadi berubah, dunia itu gila. Bagaimana mungkin semua kejadian yang orang lain kira adalah sebuah cerita belaka--justru berputar secara nyata di kehidupannya.

Jungkook bukan orang yang religius, dia seorang agnostic—sebuah paham dimana seseorang mempercayai Tuhan tetapi tidak memeluk agama mana pun. Baginya, tidak ada satu agama yang buruk, semua agama mengajarkan kebaikan, pun jika dia memilih untuk tidak menganut suatu agama, itu sudah dia pikirkan, karena, ya, mana ada agama yang mengajarkan mabuk-mabukan atau having seks sebelum menikah, untuk alasan keinginan biologinya Jungkook harus berperang batin melawan kesadaran akan ajaran agama—Jungkook memutuskan untuk menarik diri dari lingkup keagamaan. Dia pikir, selama dia berbuat baik dan tidak menyakiti orang lain itu sudah cukup. Segala kebaikan memang datangnya dari Tuhan, dan jika ada manusia yang suka gembar-gembor perihal agama lantas dia menyakiti orang lain, merasa superior dan selalu membandingkan suatu keyakinan dengan keyakinan lain—mungkin dia tidak tahu konsep agama sebenarnya.

Dan saat seluruh pandangannya akan dunia begitu samar—Jungkook malah dibawa ke suatu keadaan dimana dia tidak bisa mempercayai nalarnya sendiri, dia tidak bisa lagi menganggap bahwa anggapan orang lain tentang datangnya penghujung dunia; messias sebagai sebuah kisah dalam al-kitab saja. Ini nyata, Halsey dan Yulyeong cukup nyata baginya, meski tidak ada orang lain yang tahu keberadaan mereka.

Tidak bisa dengan mudah Jungkook terima kenyataan bahwa sosok Halsey adalah seorang iblis yang akan menyambut sang Messiah, nantinya. Lagipula, apa-apaan dunianya ini, bisa-bisanya menolong Yulyeong berarti akan mengenalkan Jungkook pada sekte pemuja setan yang Jungkook sendiri tidak tahu bahwa itu benar-benar ada.

Maksudnya, apa yang harus dia lakukan?

Bertindak seperti pahlawan yang datang dan memutus rantai perjanjian dengan iblis?

Siapa Jungkook? Utusan Tuhan?

Itu bukan tugasnya, jelas saja. Dia tidak tahu. Menolong Yulyeong kembali pada tubuhnya saja tidak mampu, ini diharuskan mencegah umat bodoh yang menjadikan dunia lebih cepat menemui akhir dengan mengundang sang penghancur. Lagipula, apa tujuannya?

Bukankah dunia baik-baik saja?

Apa benar para manusia itu tidak tahu bahwa dunia akan berakhir mengerikan karena mereka, atau justru ada sebuah praktek pencucian otak dibalik ini, memikirkan saja Jungkook pusing setengah mati.

Dia acak rambutnya, frustasi setelah membaca beberapa artikel yang terkait dengan sekte pemuja setan. Beberapa ada yang menyinggung tetapi tidak memberi banyak informasi.

Jika ini ditutupi, lantas kenapa ada seseorang yang berusaha membongkarnya. Jika illuminati adalah pengalihan isu terhadap kejahatan yang sebenarnya, maka kejahatan apa yang benar-benar besar hingga harus ditutupi dengan kasus yang lebih besar lagi. Jungkook merasa dirinya begitu bodoh sekarang.

Lalu dia melirik sekilas, ada sesosok manusia berdiri di balkon. Menatap Jungkook dengan takut-takut.

Dan yang satu itu juga, Jungkook benci menyadari bahwa sosok itu adalah penyebab hidupnya berubah lebih berbahaya. Jungkook bahkan berpikir bahwa setelah ini, dia akan menjadi lebih religius lagi dan mengabdikan dirinya sebagai pelayan Tuhan, jika saja dia lupa bahwa dia begitu menggilai Soju dan beer.

"Jungkook." Sosok itu memanggil, berusaha mencari perhatian. Dia mengetuk-ngetuk kaca dengan kuku.

Pemuda itu bergeming, terlalu malas untuk peduli.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang