Part 23

857 139 13
                                    

Jungkook sudah pulih lagi. Berlama-lama di kamar rumah sakit juga tidak baik. Karena rumah sakit sangat seram, Jungkook jadi tahu bahwa yang orang lain katakan tentang kisah hantu di rumah sakit bukanlah kebohongan, 'mereka' benar ada. Hampir semua dari mereka—Jungkook lihat di tempat itu. Jika saja bukan karena Yulyeong yang akan menutup matanya ketika sesosok mahluk datang ke kamar Jungkook, sudah pasti pria itu akan membuat rumah sakit gempar karena berteriak setiap detik dan meracau masalah hantu yang tidak dapat mereka lihat.

Dari semua sosok, Jungkook paling benci pada hantu perempuan yang memakai seragam rumah sakit dan berjalan dengan cara duduk. Mereka berisik sekali karena terus berteriak dengan suara yang sangat memekakkan. Sosok itu pula yang membuat Jungkook tidak bisa tidur tenang di rumah sakit.

Berterima kasih juga pada kesehatannya hingga Jungkook tidak mati ketakutan.

"Apa itu?" Jungkook berjengit kaget kala sebuah benda bercahaya melintas di depannya, dia sudah tahu bahwa sesuatu itu adalah hal aneh yang tidak dapat dilihat mata normal orang lain, dan kutuklah pada rasa penasarannya yang membawa Jungkook mendekat untuk mencari tahu apa sosok itu.

Dalam otak Jungkook saat ini, ada dua sisi berlawanan yang memaksa tangan dan kakinya untuk menuruti kehendak mereka.

Sisi pertama, berseru panik, 'Lari Jungkook, lari sekarang juga'

Sisi keduanya menyanggah dengan santai, 'Astaga, kau takut? Kau sudah sering melihat yang seperti ini setiap hari, bukankah rasanya sama saja jika kau berteriak dan lari ketakutan, mengapa tidak kau periksa dulu saja Jeon Jungkook?'

Dua sisi itu terus beradu argumen hingga berujung pada Jungkook yang membeku tidak tahu harus melakukan apa, sampai sosok itu berbalik menatapnya.

'Itu hantu, sialan, lari Jeon Jungkook'

Tetapi Jungkook justru kembali membeku seperti orang bodoh. Ketakutannya membuat dia kembali tidak dapat melakukan apa-apa selain mencoba memejamkan matanya. Sosok itu, hantu, dengan wajah rusak yang membusuk, benar-benar memuakkan.

"Apa yang kau lihat?" Jungkook merasa ada suara yang tak asing menyapa telinganya. Ingin membuka mata tetapi cukup takut untuk mempercayai apa yang dia dengar, karena kewarasannya sangat tipis dengan akal sehat.

"Buka matamu." Bahkan ketika suara itu kembali dengan nada bicara memerintah, Jungkook enggan sekali menuruti.

"Aku Yulyeong, kau bisa membuka matamu." Jungkook menurut, perlahan mengintip takut-takut ke depan. Tidak ada apa-apa. Dan Jantungnya aman sekarang.

"Kenapa kau di sini?" tanya Jungkook pada wanita di sebelahnya.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku akan bertanggung jawab padamu, termasuk menghalangi hantu-hantu lain."

Jungkook terdiam, nada Yulyeong terdengar mantap. Untuk seukuran hantu, Yulyeong lebih terdengar seperti master hingga berani menjamin hidup Jungkook.

Jungkook sudah kembali bekerja, sebenarnya kantor memberi dia tenggang waktu untuk seminggu. Hanya saja Jungkook merasa tidak enak karena dia masih baru bekerja. Meski pemilik rumah produksi itu adalah ayahnya--Jungkook merasa bahwa tak seharusnya dia memanfaatkan status untuk memudahkan diri.

"Melarikan diri tidak bisa memperbaiki apa pun." Jungkook berjengit kala sosok di sebelahnya bergumam sendiri.

"Kau berbicara padaku?"

"Aku sedang mengatakan pada diriku." Yulyeong menjawab sambil terus melangkahkan kaki di sebelah Jungkook. Mereka berjalan menuju halte. Semenjak melihat mahluk yang lebih buruk lagi, Jungkook takut mengendarai mobil. Dia ngeri menabrak jika dalam perjalanan matanya melihat hantu.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang