Part 43

468 96 9
                                    

Budayakan like, komen dan subscribe!

Warn 17+

"Jungkook?"

Taehyung membuat si pemuda yang tengah melamun tersentak kaget dan menoleh cepat. Ia memang tak menyadari keberadaan pria yang lain karena pikirannya terbang entah ke mana. Ada banyak hal di kepalanya saat ini sehingga Jungkook tidak bisa berkonsentrasi meski di depannya bertumpuk berkas yang harus ia periksa ulang dan kemudian ditanda tangani.

Jungkook sangat sibuk sebenarnya, tapi setelah pertemuannya dengan Namjoon dan pria bernama Hoseok—ia jadi berpikir tentang banyak hal.

Setelah sadar situasi—alis yang lebih muda terangkat sebelah. Ia menatap Taehyung.

"Kau melamun daritadi." Wajah pemuda Kim terlihat khawatir. "terjadi sesuatu?"

Jungkook menggelengkan kepala lalu memijat pangkal hidungnya.

"Ayolah kau bisa cerita, masalah pekerjaan? Atau percintaan?"

Jungkook tak menjawab ia justru mengalihkan pembicaraan. "Kenapa tiba-tiba datang?"

"Aku hanya khawatir pada keadaanmu, kata Suno kau sering terlihat melamun."

"Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir."

Jungkook tak menyangkal, memang nyatanya ia sering tak berkonsentrasi pada pekerjaan, kadang dia bahkan hanya duduk seharian menatap laptop dengan pikiran melanglang buana.

Sejak pertemuannya dengan Kim Namjoon, sejak pemuda itu menceritakan semua yang tidak dapat diterima akal Jungkook, perkataan pria itu sanggup mengganggu hatinya. Jungkook tak yakin, sulit logikanya menerima cerita yang dibeberkan pria yang mengaku pernah mengenalnya.

Illuminati, apalah itu. Konyol.

Kepalanya kembali pusing.

"Kau seperti memiliki masalah. Jangan dipendam, ceritakan pada Hyung."

Jungkook melirik tak suka kala Taehyung menyembut honorific pada dirinya sendiri, ada raut keberatan dari yang lebih muda meski memang Taehyung secara harfiah adalah Hyungnya tapi tetap saja Jungkook tidak menyenangi kalimat itu.

Ia mengubah duduknya agar berhadapan dengan lawan bicara. Lalu berdeham beberapa kali sebelum berkata, "Ada banyak hal yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak tahu harus bercerita darimana."

"Pelan-pelan saja kalau begitu, barangkali aku bisa membantumu."

Jungkook tahu, setidaknya bercerita akan membuat bebannya sedikit terbagi, tapi ia agak skeptis jika Taehyung bisa mengerti posisinya.

"Nanti."

Taehyung menghela nafas dia juga tidak bisa memaksa Jungkook untuk bercerita jika pemuda di hadapannya tidak mau, dia hanya akan menunggu Jungkook untuk sedikit terbuka padanya. "Baiklah, kalau begitu, mau minum nanti malam?"


Beberapa wanita berpakaian hampir telanjang sibuk menggelayuti lelaki yang tengah minum. Menggoda para pria hidung belang yang tak keberatan ketika pahanya diduduki perempuan asing yang minta diperhatikan. Dari mulut mereka menguar aroma alkohol dan rokok.

Suasana bar cukup padat saat Jungkook menjejakkan kaki di tempat hiburan malam tersebut. Burning Soon memang terkenal di kalangan masyarakat Korea sebab klub ini hanya dikunjungi oleh orang-orang berkantong tebal, pelayanannya sangat baik, dan para wanita penghiburnya sangat cantik. Klub ini juga menyajikan tontonan yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Dirinya tak sendiri di klub itu, ada Taehyung, Eunwoo dan Jaemin bersamanya. Dua pria lainnya adalah teman Jungkook dan Taehyung di universitas yang kebetulan saat diajak pergi untuk minum mereka memiliki waktu senggang sehingga di sinilah ketiganya sekarang berada.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang