Part 37

926 139 9
                                    

Like di setiap part!!!

***

"Namjoon." Seorang pria berseragam turun dari mobil lalu tergesa-gesa menghampiri pria lainnya.

"Hyung ada apa?" Ia bingung begitu mendapati pimpinan polisi datang menemuinya seperti sekarang. Meski Seokjin adalah kakaknya tetapi sangat aneh melihat pria itu datang ke kantor sepagi ini.

Pria itu berhenti tepat di depan Namjoon. "Maaf selama ini meragukanmu, tapi aku menghargaimu. Kerja bagus, Joon."

Namjoon menatap Seokjin bingung tetapi ia tetap menerima uluran tangan yang lebih tua.

"Aku tidak mengerti."

"Oke, jadi begini, orang-orang yang terkumpul dalam sekte illegal itu adalah orang-orang dari Gereja Shinceonji." Seokjin menjelaskan dan Namjoon menatap serius padanya, "Sudah lama kami menyelidiki kegiatan dalam gereja itu, dan kemarin kami menemukan petunjuk beberapa orang mereka terbukti menyebarkan virus corona di Korea, dan kepolisian kami berhasil membekuknya."

Namjoon speechless. Seketika wajahnya berubah memucat. "Hyung, itu berarti kau datang ke tempat itu? Maksudku ke tempat mereka?"

Seokjin bingung ketika menemukan wajah panik Namjoon, berlawanan dengan apa yang dia pikirkan akan jadi reaksi adiknya. "Tentu saja, jaringan itu harus dimusnahkan."

"Shit." Namjoon mengumpat seraya menjambak rambutnya. Dan Seokjin bertambah bingung.

"Hei, hei, tenang, kau seperti tidak senang dengan ini, ada apa?"

Namjoon kini memegang kedua bahu Seokjin. "Hyung, bilang padaku bahwa ada tahanan mereka yang kau selamatkan."

"Tahanan apa?"

"Kau menyelamatkannya kan? Dia tidak terlibat kan?"

Seokjin menatap Namjoon tidak mengerti. Adiknya yang seperti ini benar-benar di luar dugaan.

"Aku tidak tahu apa yang kau katakan tapi mereka semua ditangkap."

"Fuck." Namjoon kembali mengumpat kata kasar dan melepaskan pundak Seokjin.

"Mereka semua harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka."

Namjoon mengerang frustasi. Ia benar-benar terkejut tentang berita ini. Tentu saja dia lega apalagi setelah bangkai yang gereja keparat itu sembunyikan terendus tapi di sisi lain ia tidak senang. Itu karena ayahnya Jungkook berada di sana. Padahal ia berjanji untuk membuat pria itu tidak terlibat, padahal ia berjanji pada Jungkook untuk menyelamatkan ayahnya, tapi jika begini, jika yang terjadi di luar rencana maka ia tidak tahu harus mengatakan seperti apa pada laki-laki yang ia sudah anggap layaknya adik sendiri. Namjoon tidak tahu cara menghadapi Jungkook.

"Namjoon aku tidak tahu kenapa kau seperti ini."

"Appa-nya Jungkook, Hyung. Dia di sana dan aku sudah janji untuk membuatnya aman."

Sekarang Seokjin mulai mengerti kenapa Namjoon tidak senang dengan berita yang ia bawa.

"Kau tahu kan hukum tidak boleh memihak orang yang salah sekali pun kita keluarganya. Bahkan jika kau ada di sana untuk menjadi bagian dari mereka dan bukannya mencari bukti; aku akan tetap memenjarakanmu."

Namjoon menunduk lesu. Ia tahu ini tidak sepenuhnya buruk tetapi tetap saja, ia merasa teramat bersalah pada Jungkook. Apalagi terlibatnya pimpinan perusahaan industri terbesar itu akan jadi berita yang mengejutkan bagi Korea dan mengancam perusahaan.

"Namjoon, setiap perbuatan punya konsekuensi. Yang ayahnya Jungkook lakukan itu merugikan negara, dia pantas."

Seokjin turut sedih atas apa yang terjadi pada Jungkook tetapi ia juga harus bersikap netral untuk melindungi negara. Jabatannya sebagai pimpinan polisi tidak akan membuat dia memihak yang salah. Seokjin sudah mengikrarkan janji bakti, dia tidak akan mengingkari itu.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang