Part 8

1.2K 186 8
                                    

Kubilang, semuanya akan baik.
Sekarang percaya?

Kau mudah menyerah sih.

Kali ini apa yang kau minta?

Hei kau harusnya punya banyak harapan dalam hidupmu.
Memangnya apa yang salah dengan harapan?

Omong kosong siapa yang selalu kau dengar?
Manusia harusnya punya harapan dalam hidup kan?

Suram sekali hidupmu.

*

"Kau tidak akan mempercayaiku, tapi ada seseorang yang bisa menjelaskan ini padamu, kuberi kartu namanya, kau bisa menghubungi orang itu."

Jungkook tampak membolak-balikkan kertas kecil di tangan, dia memikirkan tentang bagaimana orang itu menemukan pemecahan masalahnya. Lagi pula sepertinya gangguan itu tidak terjadi lagi, mungkin tidak dalam beberapa waktu.

Knop pintunya berputar, seorang lelaki tinggi masuk ke dalam kamarnya, tentu saja siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.
Lelaki itu baru pulang dari pekerjaannya.

"Kook-ah bagaimana konsultasimu tadi?"

Jungkook sebenarnya sudah lupa, tapi mendengar Taehyung menyinggung lagi dia jadi bertambah kesal pada lelaki itu.

"Kau keterlaluan Hyung." Jungkook melempar bantal yang tadi diletakkan di kepalanya hingga menghantam Taehyung.

"Apa-apaan!" protes lelaki itu.

"Hyung, kau harusnya tidak perlu membesar-besarkan masalah ini."

"Yaa! Aku hanya membantu masalahmu dan kau malah berteriak padaku." Taehyung juga menaikkan nadanya ketika berbicara dengan Jungkook.

"Membantu apanya? Kau mengirimku pada psikolog padahal aku baru bercerita masalahku sehari yang lalu dan kau bertindak berlebihan seperti aku akan mengalami gangguan jiwa."

"Bukankah itu bagus, aku menolongmu sebelum terlambat." Taehyung melepas kaus kaki dan meletakkan ke dalam sepatunya. Dia juga berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Hyung, kau tidak harus melakukan itu kan? Aku tidak memerlukan psikoterapi."

Taehyung berbalik badan sebelum masuk ke dalam kamar mandi, "Jungkook-ah, orang-orang gila yang kau temui di jalan juga awalnya tidak menyadari kalau dia punya masalah kejiwaan."

Lalu Taehyung menenggelamkan tubuhnya ke ruangan kecil yang memiliki bak mandi dan shower di dalamnya.

"Kurang ajar," gumam Jungkook.

Dia melirik nakas, kameranya menganggur di sana. Mungkin dia harus mendengarkan kata-kata dokter Jung untuk mencari kegiatan lain. Dia belum menyelesaikan video dokumenternya ngomong-ngomong.

Jungkook menyambar kamera DSLR miliknya, dia akan pergi untuk mencari spot terbaik untuk merekam, hitung-hitung refreshing.

"Hyung, aku akan berjalan-jalan sebentar," pamitnya sambil berteriak.

Lelaki yang berada di kamar mandi tidak mendengarnya karena sibuk menyanyi di sela-sela kegiatan mandinya. Itu tidak penting juga, lagipula untuk apa berbasa-basi pada Taehyung. Meski mereka lama tinggal bersama tapi sebenarnya sangat jarang bertemu.

Jungkook mengendarai mobil ke jalanan, dia akan pergi ke festival kembang api di Yeongdeoungpo–gu, festival kembang api terbaik di Seoul ini tidak bisa begitu saja dilewatkan. Akan ada banyak pertunjukkan tari-tarian juga musik, tentu saja banyak turis yang datang untuk melihat festival ini.

Benar seperti dugaannya, banyak turis lokal dan mancanegara yang datang ke Yeouido Hangang Park untuk melihat acara tahunan ini. Biasanya mereka datang berpasangan atau dengan keluarga, atau juga sendirian sama seperti Jungkook. Jangan lupakan fakta bahwa Jungkook tidak memiliki kekasih.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang