"Permisi Ahjussi."
Kemudian setelah seseorang yang disapa menoleh padanya, pemuda Jeon justru merasakan kakinya begitu lemas, rasanya seluruh tulangnya baru saja dipresto. Dia ingin pingsan.
Sosok pria di depannya, bukan manusia. Sangat mustahil untuk melihatnya sebagai manusia. Kepalanya hancur sebelah dengan tulang tengkorak penyok ke dalam, dagingnya bercampur darah dan tanah, sangat mengerikan. Dan Jungkook tidak siap untuk melihat itu. Jadi dia terduduk di tanah, sebenarnya dia jatuh. Kakinya tidak bisa digerakkan. Sialnya, tubuh itu berkhianat ketika ketakutan. Mengabaikan keinginannya untuk melarikan diri dari tempat itu, dan lebih memilih berlama-lama bersama sosok pria dengan wajah setengah hancur di sampingnya.
Sosok hantu mengerikan itu kemudian tidak melihat Jungkook lagi. Dia berdiri lalu pergi setelah bus berhenti di halte itu. Harusnya Jungkook naik bus yang sama karena dia memang menunggunya. Tapi Jungkook takut, dia tidak berani menaiki bus tersebut dengan sosok yang dilihatnya tadi. Dia takut.
Dengan tangan yang masih gemetaran, dia mencoba meraih ponselnya di saku celana. Mendial nomor seseorang. Mata pemuda Jeon bergerak gelisah menatap sekitar.
'Yeoboseoyo.'
"Hyung," Nada suaranya bergetar.
'Jungkook-ah? Wae?'
"Hyung, bisakah menjemputku?" Matanya berkedut, dia takut menatap ke arah lain sekarang. Sudah malam dan tidak ada jaminan untuk pemuda itu untuk tidak melihat hal yang aneh-aneh lagi.
'Ne, kau dimana?'
"Garosu-gil, di halte Youngdong," jawabnya cepat.
'Arasseo, kau tunggu di sana, jankkaman.'
Telepon itu dimatikan, menyisakan Jungkook yang mengigil ketakutan. Dia bahkan tidak duduk di kursi, melainkan dibawahnya. Tubuhnya bergerak gelisah, menunggu Tae datang membuatnya semakin ketakutan, dia sendirian.
Dia bahkan harus menutup matanya karena takut melihat sesuatu yang lain, belakangan ini, sesuatu yang lebih buruk menimpa Jungkook--dia dapat melihat sesuatu yang tidak orang lain lihat. Dan mereka semua menyeramkan. Mulai dari hantu perempuan berambut panjang hingga menjuntai ke tanah yang tiba-tiba muncul dan menghilang, seorang nenek-nenel tua yang minta disebrangkan kemudian hilang setelah sampai, lalu yang sekarang yang paling buruk dari yang dia lihat.
Dia tidak sabar menunggui si Kim yang belum juga muncul.
Kemudian mobil berwarna putih berhenti tak jauh darinya. Baru saja si pria pengemudi hendak turun, tetapi pemuda Jeon sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil, menutup pintu kendaraan itu dengan keras, membuat Taehyung keheranan.
"Ada apa?" tanyanya pada lelaki yang begitu gemetaran hingga tidak bisa memasang seatbelt dengan benar, "Kook, ada apa?"
"Hyung, ayo pergi dari sini." Wajahnya setengah memohon, hingga Taehyung tak tahu harus berbuat seperti apa selain menurut.
Jungkook terus mengenggami jari-jarinya dan masih gemetaran. Taehyung yang memperhatikan pun menjadi khawatir pada pemuda itu.
"Jungkook kau kenapa?" tanyanya tanpa mengalihkan atensi pada jalanan.
Yang ditanya hanya diam, tetapi sangat terlihat bahwa dia tidak kerasan berlama-lama di dalam mobil.
"Apa terjadi sesuatu?" pemuda berkulit tan masih mencoba membujuk si Jeon agar mau bercerita.
"Jungkook..."
"DIAMLAH!"
Tae terkejut ketika pemuda di sampingnya membentak. Biasanya Jungkook tidak pernah berkata begitu keras kecuali bertengkar dan mereka sedang tidak bertengkar sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend [END]
Non-FictionJeon Jungkook jatuh cinta pada arwah yang tersesat dan tanpa sengaja ikut dengannya. Jungkook x IU