Jika ada yang paling tidak disyukuri Jungkook dari kemampuan barunya, itu adalah saat dimana dia melihat sosok-sosok menyeramkan kala bersama orang lain. Tidak masalah jika dia menghadapi mereka ketika sendirian, dia bisa kabur, tapi akan lain ceritanya jika dia melihat mereka ketika dirinya sedang bekerja atau berada dalam satu ruangan dengan orang-orang dan harus menyembunyikan keterkejutannya sebab tiba-tiba melihat sosok astral yang juga berada di ruang yang sama.
Jungkook memang pengecut di awal-awal, mudah berteriak ketika matanya mendapati sosok transparan atau tanpa sengaja mengobrol dengan seseorang yang ternyata sudah mati. Lagi pula siapa yang bisa menerima keadaan aneh yang tiba-tiba mengubah hidupnya, mengubah cara pandang dan membalikkan hidupmu atas-bawah, luar-dalam. Jungkook tidak seberani itu untuk langsung bertindak seolah dia pria sejati yang mudah beradaptasi dengan keadaan, tetapi dibanding awal saat tidak mengerti apa-apa—sekarang Jungkook jadi lebih terkendali.
Selain itu, Mephis mengatakan bahwa jika ia ingin semua ini berakhir maka tidak ada jalan menghindar selain membantu Yulyeong kembali.
Lagi, Jungkook tidak diberi petunjuk bagaimana mengembalikan ruh. Dia bukan paranormal, dia tidak percaya hal-hal seperti itu—baginya hantu adalah buah dari sugesti pikiran yang terlalu paranoid sehingga otak akan memproyeksi apa yang kita pikirkan menjadi sebuah sosok yang menyeramkan.
Tetapi Mephis dan Yulyeong ada dan mereka nyata.
"Jungkook, kau sangat pucat, apa sedang sakit?" Songhun—rekan kerjanya dari bagian illustrator—menyadari perubahan Jungkook yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Sepertinya berat badan lelaki itu banyak berkurang, juga jangan abaikan kantung mata yang bergelayut.
"Tidak, Hyung, aku baik-baik saja." Kembali Jungkook berbohong hanya agar orang-orang tidak menaruh perhatian lebih padanya.
"Kau kurang tidur sepertinya, istirahatlah, kau akan menakuti hantu jika tampilanmu seperti itu."
Jungkook hanya bisa tersenyum miris kala orang lain bercanda dengannya soal hantu, dia tahu bahwa Songhun sedang menyindir. Orang-orang di kantor tahu bahwa Jungkook mengalami gangguan, ya, seperti yang sudah dikatakan bahwa dia biasa berteriak kala matanya menangkap sosok yang tidak bisa diterima pikirannya. Tetapi bukankah membercandai permasalahan seseorang itu tidak baik?
"Tidurlah, aku akan menyuruh Chen mengerjakan sisanya."
Jungkook menurut saja, sesungguhnya dia sangat lelah. Tidak hanya fisik, psikisnya juga tidak baik-baik saja. Jiwa Jungkook terguncang dengan kejadian ini, tetapi meski begitu dia bukan sosok lemah. Dan soal kesehatan, dia hanya kurang tidur sebab dua hari kemarin adalah puncak dari segala teror, bayangkan saja—ketika dia menatap sesuatu tiba-tiba matanya mendapati sosok wanita berdarah-darah, lalu ketika dia sedang duduk, orang yang di samping tempat duduknya tiba-tiba mengerang dan berteriak histeris dan hanya Jungkook yang melihat. Untuk alasan itulah Jungkook terjaga setiap malam, meski Yulyeong dan Mephis menungguinya dan berkata bahwa tidak ada yang dapat dia lihat selain mereka di apartemen akan tetap saja jika bayangan hantu-hantu menyeramkan bersarang di kepalanya.
Kemudian suara dengkuran halus terdengar. Napasnya mulai teratur—Jungkook terlelap. Tetapi hanya sebentar, sebab ketika bangun, Jungkook berada di sebuah tempat yang begitu gelap, pandangannya seperti sinar infrared, seluruh tempat berwarna hijau. Dan dia tidak mengenali tempat ini, tidak pernah melihat juga. Sekarang dia kembali panik.
Dia berpikir bahwa dia sudah mati, mungkin saja, tapi kenapa tiba-tiba?
Dan lagi apa alasannya?
Memangnya tidur bisa membuat orang mati?Jungkook begitu panik sampai tidak bisa merasakan kakinya lagi. Dia lemas dan merasa sesak. Sampai telinganya mendengar sayup-sayup suara seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend [END]
Non-FictionJeon Jungkook jatuh cinta pada arwah yang tersesat dan tanpa sengaja ikut dengannya. Jungkook x IU