Part 29

808 114 7
                                    

Mereka hanya diam, berbaring bersama sambil menatap langit-langit. Tak ada obrolan basa-basi, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak berniat membuka percakapan ringan sekedar menghangatkan suasana. Mulut mereka senang terkunci. Hingga sebuah suara deritan pintu membuat salah satunya terbangun untuk melihat keluar.

"Kau tahu pulang rupanya?" sindir Jungkook saat melihat roommate-nya memunculkan batang hidung setelah sekian lama menjadi gelandangan yang tidur entah dimana.

Kim Taehyung baru akan menaruh sepatu saat matanya menemukan Jungkook terduduk dengan mata yang menatap ke arahnya.

"Merindukanku?"

Jungkook mendecih geli mendengar pertanyaan Taehyung, mulutnya benar-benar ingin mengumpati apa yang baru saja pemuda tan itu katakan, "Dalam kepalamu saja."

Taehyung tersenyum dengan satu alis terangkat. Meneruskan kegiatannya menaruh sepatu dan selanjutnya pergi ke kamar mandi.

Tak banyak yang pemuda tampan itu katakan pada Jungkook sebelum memulai kegiatan membersihkan diri, Jungkook juga enggan bertanya perihal apa yang menjadikan Taehyung tidak pernah pulang.

"Yaah, Jeon Jungkook-ah," suara Taehyung di sela-sela desisan air dari shower.

Kepala Jungkook hanya terangkat, tak berniat menyahut, menunggui apa yang sekiranya akan dikatakan pemuda tan itu.

"Kau tahu, calon tunangan Jimin-hyung mengalami kecelakaan dan koma?"

Mendengar nama seniornya disebut, Jungkook jadi penasaran, hingga mulutnya tak tahan untuk sekedar memuntahkan, "Tunangan? Jimin-hyung tidak pernah menceritakan tentang itu sebelumnya."

"Ah, aku juga baru tahu, kemarin aku menjenguk tunangannya. Mungkin itu yang membuat Jimin-hyung cuti semester ini." Taehyung terus berujar meski bising air yang mengucur mengalahkan suaranya yang hampir samar tertangkap telinga Jungkook.

"Kau menjenguknya dan tidak memberitahuku?" Jungkook mengeraskan suaranya agar Taehyung dapat mendengar.

"Yah! Kau melupakan salah satu point penting, aku mengatakan baru tahu dan baru menjenguknya kemarin."

Taehyung mematikan aliran. Tidak lagi terdengar gemericik tetes air berjatuhan. Kegiatan mandinya mungkin saja selesai.

Tak lama, dia muncul dari balik bilik pintu kamar mandi. Bertelanjang dada dan hanya memakai celana bahan pendek di atas lutut. Memamerkan otot perutnya yang sedikit, ummm, sexy.

Jungkook menoleh pada seseorang di sampingnya, mungkin pemandangan panas Taehyung sudah tidak lagi menarik minat arwah itu.

"Kurasa Jimin-hyung juga tidak ingin semua orang tahu tentang ini, tunangannya berasal dari Gwangju." Taehyung masih senang membicarakan perihal senior manisnya pada Jungkook. Mungkin karena sama-sama mengenal siapa orang yang mereka bicarakan, menjadikan Taehyung berpikir bahwa Jungkook juga akan tertarik membicarakan masalah ini.

"Tapi kurasa, Jimin-Hyung akan pergi dari Korea, mungkin saja Jepang. Aku tidak yakin."

"Jimin-hyung yang pergi?"

Taehyung mengangguk. Mengabaikan fakta bahwa Jungkook mengubah ekpresi wajahnya ketika mengetahui bahwa seniornya itu akan pergi.

Tapi kenapa? Jungkook ingin bertanya seperti itu pada Taehyung, tetapi kenyataan bahwa Taehyung akan menganggap lain rasa penasarannya membuat pria yang lebih muda mengalah untuk tidak lagi banyak bertanya. Jika sekiranya Taehyung tahu banyak informasi, pemuda itu akan mengatakan sendiri.

"Sejeong sudah menemukan apartemennya, aku mengurus itu, jadi jangan berpikir aku meniduri Haneul selama aku tidak pulang." Taehyung mengambil ancang-ancang merebahkan tubuh di kasur. Memang ketika pulang, keadaannya seperti begitu kelelahan.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang