Part 41

764 143 13
                                    

Please jangan lupa like!

Aku bilang ke kalian kalau aku ngerjain sesuatu,

Aku mau nunjukin kalian sebuah trailer cerita Kooku yang coming soon kalo cerita ini kelar.

Tolong liat karena aku tahu kalian males buat baca sinopsis :)


***


Sebenarnya Jieun tidak kerasan berada di antara orang-orang besar dalam pertemuan formal seperti sekarang, ia merasa begitu rendah dibanding tamu yang datang.

Entah dengan motivasi apa sang manajer memanggil karyawan kantor divisi marketing dalam acara resmi seperti ini, hanya saja, rasanya kurang pantas bergumul dengan orang-orang 'kaya' menurut Jieun.

Jadi dia hanya diam di satu spot, memandangi orang-orang yang sudah berbaur mengobrol dengan yang lain. Jieun ingin pulang, dia tidak suka berada di keramaian. Dia juga merindukan Jimin.

Tentu ada pula teman-temannya yang datang, hanya saja, rasa rindu pada kekasihnya membuat tempat ramai terasa tidak menyenangkan.

Ia terus mengecek ponsel berharap ada balasan atas pesannya yang dikirim pada Jimin selama seharian. Pria itu tidak ada kabar sejak kemarin. Padahal ini baru sepuluh hari sejak kepergiannya ke Jepang dan sekarang Jimin susah dihubungi. Hal ini membuat Jieun resah. Ia tentu tidak memikirkan tentang apakah Jimin menemukan wanita Jepang yang cantik, atau mungkin berpaling darinya, sebab Jieun tahu sekali tabiat Jimin, dia hanya akan memandang pasangannya saja dan menjaga perasaan Jieun dengan baik.

Kekhawatiran Jieun hanya sebatas apa Jimin sudah makan, apa dia istirahat dengan baik, bagaimana jika dia sakit. Lagipula Sungwoon yang tiba-tiba ikut menghilang menambah daftar kebingungan Jieun. Kemana perginya semua orang?

Namun rupanya ia yang terlalu fokus pada ponsel tak menyadari keberadaan seseorang di dekatnya sampai pria itu berdeham cukup keras, mengejutkan Jieun. Ia menoleh dan menemukan seorang pemuda dengan senyum manis seperti kelinci di sampingnya.

"Jungkook, bagaimana kau-" Jieun tak melanjutkan kata setelah sadar bahwa Jungkook juga salah satu tamu undangan di acara ini.

"Kenapa hanya duduk sendirian?" tanya pemuda Jeon.

Jieun menghela nafas. "Aku tidak terbiasa berada di pesta semacam ini."

Jungkook mengangguk paham, ia pikir pasti rasanya tidak menyenangkan berada di tempat ramai jika Jieun adalah tipe introvert, ia juga tidak terlalu menyukai pesta dan acara resmi, ia datang karena murni menghargai yang mengundangnya.

"Nunna, mau pergi dari sini?"

Jieun tersentak dan tanpa sadar mengumamkan 'hm' atas pertanyaan Jungkook.

"Aku juga sudah selesai, kalau Nunna mau, kita bisa pulang."

Jieun sebenarnya bingung apa benar tidak apa-apa jika pergi dari pesta seperti ini, tapi ia sendiri sudah tidak kerasan berada lebih lama, jadi setelah beberapa saat diam untuk berpikir, ia mengangguk setuju.

Jungkook berjalan lebih dulu di depan, sementara Jieun ragu-ragu membuntuti. Mereka pergi menuju parkiran ke tempat mobil Jungkook.

Sebelum masuk ke dalam—ada sebuah panggilan di telepon yang membuat Jieun meminta waktu pada Jungkook.

My Ghost Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang