Part satu,
Gimana tanggapan kalian?
🎶🎶🎶🎶🎶
"Baru berangkat aja udah ngejalang aja."
"Bukan kaya anak sekolah, udah jadi jablay di bar aja masih sekolah."
"Emang centil Salsha tuh, cowok disekolah ini aja yang pada katarak suka sama tante tante model gini."
"Mata cowok disini udah kena santet keknya deh, ya kali suka sama waria."
"Ke sekolah seenaknya, udah kaya yang punya aja."
Salsha mendengar semuanya ocehan murah itu, mendengarnya dengan sangat sangat jelas.
Namun hanya berlalu pergi tanpa mengucapkan satu katapun. Namun saat berlalu melewati mereka Salsha menata tajam satu di antara mereka dan berlalu pergi.
Suasana menjadi hening saat Salsha melakukan itu.
Saat melihat bangkunya, Salsha sudah di suguki sahabat yang selalu bersamanya selama kurang lebih hampir 4 tahun lamanya.
Dia Stefi. Stefanie Katerina Juanda.
"Ngeliatin guenya b aja, gue tahu gue cantik banget." Mendengar ucapan Stefi seperti itu membuat Salsha mendengus kesal.
Bagimana bisa dia mempunyai sahabat seterus terang ini?
Belum selesai dengan Stefi yang percaya diri, Salsha kembali didatangkan mahluk astral seperti Casie yang membuat hatinya semakin suram.
"CASIE DATANG." Teriak Cassandra Putri Marvelina dengan nama lengkapnya.
Tidak hanya Salsha Stefipun menutup kedua telinganya karna merasa terganggu dengan teriakan teman satu angkatannya ini.
"Bacot lo Cas." Tegur Salsha yang membuat teman satu kelasnya menatap bangga pada Salsha.
Hanya dia yang bisa membuat Casie yang super duper berisik ini diam.
"Ya maap." Cicit Casie yang merasa merinding mendapat tatapan mematikan seperti itu.
"Gimana sama perasaan lo, udah gak gundam lagi?" Tanya Stefi mengalihkan tatapan tajam Salsha pada sahabatnya ini.
Casie yang merasa bersyukur tentang itu menjawab pertanyaan dengan sangat menggebu gebu.
"Gak, Bryan udah ngajak gue jalan tadi malem." Jawab Casie dengan cengengesan, dia kembali pada tempat duduknya dengan senyum yang tidak luntur sedikitpun.
Salsha menjuluki joker is smaile, untuk senyum Casie saat ini.
"Bentar lagi juga putus, liat aja." Celetuk Salsa yang membuat Casie mendengus sebal.
"Lo dari jamannya gue lagi pendekatan sama Bryan mah emang udah ngedoain gue gak jadian, udah jadian gini malah didoain biar putus. Jahat lo Sal." Cerocos Casie yang menatap Salsha seolah olah hatinya merasa tergerogoti oleh rasa sakit dari ucapan sahabatnya itu.
"Cowok udik kaya dia aja lo banggain, dikit lagi juga bakal putus. Udah gue bilangin jangan jadian sama dia, kalo entar putus jangan nangis nangis ke gue. Nangis tuh sama Stefi." Jawab Salsha yang membuat Casie diam, dan mati kutu.
Salsha beranjak pergi meninggalkan suasana kelas yang maih terlihat jika jam menujuk pukul 06:40 WIB. Dan masih ada 15menit lagi untuk Salsha berjalan jalan.
Tidak lebih, hanya koridor, taman belakang, dan kamar mandi.
15menit cukup untuk merefresingkam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kesalahan [END]
Teen FictionPerjuangan cowok dingin mendapatkan cewek manja. °Maret 2018