14. Tanggung jawab sebagai anak dan kakak.
Ada yang pernah ngerasain rasanya dibohongi?
Eh salah.
Maksudnya dikerjai.
Ari lah contohnya.
Dia senasib sama kalian.
Dia dikerjai abis abisan oleh saudara kembarnya. Ari sempat marah dan ingin menghajar Salsha namun dia ingat kalau Salsha itu perempuan. Namun mereka sama.
Sama sama dimarahin.
Salsha telah pulang dari rumah sakit. Dia merasa bosan. Hari minggu tepatnya. Dimana dia masih enggan dan malas untuk mandi dan bergerak lebih lanjut. Kakinya memang sudah dikatakan sembuh dalam hal medis. Namun Salsha belum sepenuhnya bisa berlari. Berjalanpun masih anggak menjinjit.
Dia hanya duduk disofa. Dengan malas malasan. Dia hanya memainkan benda pipih kesayangannya. Dengan pintu kamar yang terbuka.
Ari bangun cukup pagi hari ini.
Dia bahkan bersiap siapa joging.
Dia mandi sangat awal hari ini.
Entah ada apa dengan joging dipagi hari.
Saat Ari melewati kamar milik Salsha. Ari sedikit melirik namun enggan untuk berhenti. Dan ada saatnya.
Dimana salsha mencegat dengan terburu buru memanggil dan mengintrogasi ari.
"Mau kemana lo?" Tanya Salsha.
"Joginglah emangnya elo. Bangun aja belum. Mandi juga belum. Males malesan lah iya." Cibir Ari.
"Bodo amat. Gue udah mandi apa belum. Ajak gue jalan kek. Kemana gitu. Joging gue juga mau. Mager gue nih." Ucap Salsha dengan bonus ajakan.
"Ogah." Respon Ari.
"Kalo elo kecapean gue yang diomelin bunda." Sambung Ari.
"Gak papa lah. Gue yang jalan jalan elo yang diomelin. Gue turut bahagia aja ya." Sambung Salsha.
"Anjir. Bodo amat sama tawaran lo. Gue mau jalan jalan pagi dengan udara sejuk nan segar. Bay bay." Jawab Ari dengan langsung berlenggang meninggalkan. Salsha
Salsha sempat melongo.
Dia benar benar bingung dengan ke gaje an. Ari hari ini.
Namun masih ditanggkap tatapan tak suka oleh salsha. Salsha melihat Ari akan turun diawal anak tanggu untuk turun. Ari sempat diam.
Hening.
Salshapun sempat berfikir. Ada apa dengan Ari.
Dan akhirnya ari berbalik mendekat kearah Salsha.
"Oke elo ikut. Biar gue gak keliatan jomblo jomblo banget joging sendirian." Ucap Ari. Dengan diakhiri kekehan.
"Ogah. Males. Gue dijadiin pelampiasan. Dalam kebosyananmu. Dasar tak tahu diri. Inget umur." Peringat Salsha.
"Lah kita seumuran. Cuma beda lima menit. Gue tua dari elo. Gak lebih gak kurang gak pas. Tua dari mana coba?" Tanya Ari tak terima.
"Muka lo! Muka lo tampang tampang kek om om. Jadinya keliatan tua." Jawab Salsha sesantai mungkin dan berlenggang pergi masuk kekamar.
Sedangkan Ari sedang berteriak memarahi ngedumel. Dan tak lebih dari itupun Ari sempat kesel. Benar benar kesal.
Disela sela sumpah serapah yang dilontarkan dari mulutnya. Ari masih menanyakan tentang perihal joging bareng. Namun dengan tanya yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kesalahan [END]
Teen FictionPerjuangan cowok dingin mendapatkan cewek manja. °Maret 2018