6. Kabar Kembali.Suasana kantin sangat ramai walaupun tak ada kelas 12. Akan tetapi kantin akan tetap ramai. Banyak yang kesana hanya untuk minum, makan dan berpacaran *kaya gak tau aja anak ABG.heheh. lanjut.....
"Elo mau pada pesen apaan?" Tanya Iqbal.
"Kaya biasa aja."
"Lo apa Bas?" Tanya Iqbal pada Bastian yang masih saja anteng dengan mainannya.
"Bakso plus es teh." Jawab Bastian dengan nada yang dibuat buat.
"Gece jangan lama gue laper." Sambung Bastian memandang perutnya yang sadari tadi meminta makanan.
Namun belum Iqbal berlenggang pergi untuk memesan.
Salsha, Stefi juga Casie datang memasuki area kantin. Semua penghuni kantin memperhatikannya. Mungkin karena Salsha mos wanted girl . Tak sedikit yang menawari Salsha tempat duduk dan memuji muji akan kecantikannya. Namun Salsha hanya menganggapnya angin lalu yang tak pernah ada.
Setelah sampai di kantin Salsha Langsung berhenti. Pasalnya tidak ada meja yang kosong di kantin sekolahnya ini, lebih dikatakan penuh kapasitas mejanya. Dengan keadaan tersebut Salsha diam termenung.
"Kita ke warung depan aja yuk. Disini penuh." Keluh Casie memandang sekitarnya. Sangat penuh dan berdesakan perut dan peluhnya tak lagi bisa bersahabatan.
"Oke." Jawab singkat Salsha.
Dan belum sempat mereka berbalik arah. Mereka mendengar seseorang memanggilnya.
"Salsha."
Salsha hanya berbalik arah tanpa menjawab. Namun mimik mukanya menjawab dengan 'apa' dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Duduk bareng kita aja." Sambung Bastian saat melihat seseorang yang memanggilnya menoleh.
"Gimana nih. Mau bareng mereka apa kita ke warung depan aja." Ucap Salsha meminta persetujuan.
"Ya udah bareng mereka aja." Tutur Stefi dan langsung duduk.
Setelah Stefi duduk Aldi malah berdiri dan berpindah posisi. Bukan karena apa mejanya itu berhadap hadapan. Jadi 3 3.
Setelah Stefi duduk diikuti Salsha dan Cassie. Dan tanpa pikir panjang, Cassie duduk didepan Bastian. Dan entah karna apa Salsha duduk pas didepan Aldi, membuat keduanya gugup. Namun bukan Salsha kalau tidak bisa menutupi setiap ekspresi.
"Eh kampret. Buruan pesen. Malah bediri aja lo dari tadi." Omel Bastian pada Iqbal sahabatnya.
"Biasa aja dong. Kalo mau cepet pesen ndiri aja sono." Kesal Iqbal. Iqbalpun berlenggang pergi.
"Bal. Gue ikut. Tunggu bentar." Panggil Stefi pada Iqbal. Iqbalpun memutar badannya menghadap Stefi.
"Gece buruan gue laper." Sambung Iqbal
"Kalian?" Tanya Stefi.
"Kaya biasa." Jawab Salsha dan Cassie namun lebih singkat cepat dan padat dari jawaban Salsha.
Stefi dan Iqbal langsung berlenggang pergi untuk memesan makanan. Byan menghampiri Cassie. Dan
"Cassie." Panggil Bian
"Hm." Jawab Cassie dengan deheman tanpa memalingkan wajahnya dari handphonenya.
"Aku gak mau kita putus sayang." Ucap Bian dengan lembut. Dia menyesal. Sedangkan Cassie hanya diam tak menjawab. Ada yang mau tanya gimana ekspresi Bastian?
Bastian cemburu. Dan dia hanya diam memainkan handphonenya dan sesekali melirik drama didepannya.
Lain halnya dengan Salsha dan Aldi. Keduanya masih saja canggung dan diam. Keduanya memang dingin dan bersikap bodoamatan. Walaupun hatinya begitu bingung dan bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kesalahan [END]
Teen FictionPerjuangan cowok dingin mendapatkan cewek manja. °Maret 2018