Part 30

388 26 1
                                    


30. Kakak sialan, adik sialan.

Kebahagianaan terlihat dimana seseorang meminta kebahagiaan itu datang.

Lihat sekarang. Yang tadi hanya ada sulutan emosi bahkan ketegangan juga kesedihan sekarang menjadi senyum bahagia.

Hari yang sangat bahagia, ini adalah hari dimana hari ulang tahun yang pertama bagi seorang Alvaro Aldinan Dirganta dengan perasaan yang sangat bercampur aduk.

Ini juga kali pertamanya dia merasakan kebahagiaan dengan adanya ucapan 'Selamat Ulang Tahun Alvaro Aldinan Dirgantara' dan mengucapkannya tepat di jam 02:30 hari paling terlambat dan di rayakan 1 hari selepas hari kelahirnya.

Tak ada kebahagiaan yang terlihat bahagia saat melihat dirinya jauh lebih bahagia, dan alasan kebahagiaan itu adalah dirinya.

"Ini beneran kalian."

"Kalian boongin gue ya."

"Gak seru sumpah gue udah dihujat, bahkan kena bogem, sampe nangis gini cuma karna hal sepele kaya gini?"

"Kaya anak SD tau gak."

"Pokoknya gue marah ke kalian karna ini ya inget itu."

Seperti itulah clotehan Aldi yang terlihat sangat sebal dengan akting akting yang sahabat sahabat mereka lakukan.

Bahkan keluarganya? Mama papanya? Ikut andil dalam hal sepele seperti ini.

Harus senang, sedih atau bahagia.

Entahlah, bahkan Aldi sudah tak bisa berkata kata lagi.

Setelah acara tiup lilin dan juga potong kue semuanya terlihat sangat bahagia. Bahkan tak jarang Andra, Karel, Bastia, Iqbal dan juga Ari tertawa puas dengan ekspresi Aldi yang sudah sangat kacau.

"Jadi di sini siapa yang bakal ceritain gimana kejadian sebenernya."

"Dan kenapa kalian bisa sampe ke sini. Buat gue kaya mau mati, sampe hari ulang tahun gue sendiri aja lupa." Tawa Aldi kembali terdengar, yang hanya bisa menghujat, memaki, sampe dijelek jelekin sampe separah ini. Hhhh

"Gimana kalo kita tidur aja. Ceritanya besok aja, ngantuk nih." Jawab Stefi mewakili para cewe yang memang terlihat sangat kelelahan.

"Cewek emang gitu. Membosankan, gampang ngantuk, tukang ngebo, suka shoping ngabisin duit, suka jalan jalan, terlebih lagi genit." Bastian mulai menilai segala unek unek dalam dirinya itu.

"APA LO BILANG." Teriak Stefi, Casie, Amanda, dan juga Caitlin bersamaan.

Mata ngantuk yang awalnya sangat minim dan redup bagai tersambar dengan perkataan Bastian membuat para cewe tadi mendadak horor seketika.

Melihat tatapannya saja, para pasangan mereka hanya bisa diam, duduk saling berdempelan dan ketakutan.

Wanita memang mengertikan, terlebih lagi saat PMS dia bakal jadi singa betina namun kekuatan bagai jantan.

"Udah udah. Kalian kenapa jadi ribut gini, pulang aja yuk pulang." Ajak Salsha yang memang sudah sangat mengantuk. Padahal sadari tadi dia hanya tertidur selama masa komanya. Lebih tepatnya koma pura puranya.

"Kenapa gak nginep sini aja." Aldi merasa tak suka jika teman temannya pulang begitu saja dengan suasana rumah yang sangat terlihat ramai.

Raut wajah para orang tua dan juga anak anaknya juga sangat terlihat jika mereka suka akan suasana ini, namun mau bagaimana lagi. Ini bahkan sudah akan menginjak pukul 5 pagi. Dan mereka butuh istirahat.

"Pulang aja deh. Keliatan banget si kalo kita anak tumpangan gini." Jawab Casie dia sebenarnya juga lelah dengan aktifitas hari ini.

"Bukan gitu juga kali Cas, ini aja udah pagi banget. Kita pulang ya Al." Karel berpamitan pada pemilik rumahnya itu.

Bukan Kesalahan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang