Part 39

350 26 0
                                    

39. Ada kotoran disudut bibir kamu.

Mau mencintai atau dicintai. Mau mencampakan atau dicampakan.Mau putus apa mau gue rusak hubungan lo sampe putus.

Saat seorang Fahri sedang membidik sasaran tembakannya pada buah anggur tepat di pundak seseorang yang telah ia pilih untuk mengasah kemampuan tangannya sudah lumayan lama ia diamkan begitu saja.

Sudah sekitar 2 hari ia tak bermain dengan benda itu.

Farhan hanya bisa tersenyum senang. Melihat wajah menyeramkan dengan berkombinasi senyum licik dari topeng Fahri.

Ini kebenaran darinya. Dia selalu menggunakan topeng saat di luar mansion namun saat di mansion keluarga besarnya. Inilah wajah aslinya.

Mengerikan, menyeramkan, menghanyutkan. 3 kata mengkombinasi begitu saja. Membuat siapa saja akan bergidig ngeri hanya dengan melihat mimik wajahnya.

Termasuk dengan semua penghuninya. Dia lah anak keturunan mafia terlicik di Indonesia. Farhan?

Farhan bahkan bagai seonggok jagung. Dia belum ada apa apanya untuk seorang Fahri. Namun berbeda dengan kepribadian dan sikap yang di tunjukan Fahri. Ia hanya diam, tegas, dan selalu berkata seperlunya. Hingga saat dengan Farhanlah dia bercanda.

DOR.

Peluru itu melayang menembus buah anggur yang ia yakini sebagai target dan mangsanya yang akan sangat sulit jika ia tembak.

Ia tak bermain panah. Namun ia bermain pistol, menurutnya benda seperti pistollah yang bisa melupuhkan musuhnya hanya dengan satu senapan saja. Hanya dengan satu peluru saja.

*****

Waktu berjalan tanpa ada kata henti di setiap detik dan menitnya.

Tak terasa mereka telah menginjak usia yang cukup akan menjadi dewasa.

Mereka telah menjadi murid kelas 12 di SMA. Waktu bergulir begitu cepat hingga sekarang mereka tengah di sibukan dengan minggu minggu pertama mereka menginjak kelas 12.

Bagitu cepat dan cepat. Semua materi selalu guru suap suapkan tanpa henti mengingat mereka bahkan tak akan 12 bulan menginjakkan sekolahnya itu.

3 tahun begitu berlalu tanpa kosongnya konflik di setiap saatnya.

Dari awal persahabatannya antara Karel dan Caitlin yang sudah membaik. Kekonyolan dan manjanya bahkan selalu saja Salsha tampakan. Kakak ngeselin namun posesifnya. Dan kejadian Farhan dan Aldi yang akan adu tonjok di area sekolah karna hal sepele. Salsha mengingat semuanya.

Semuanya begitu bergelombang. Tak ada kata tenang di setiap detiknya.

Jika dirinya mendapatkan area yang begitu tenang. Justru dia yang akan kewalahan menghadapi badai besar.

Kantinlah yang selalu ia kunjungi setelah mendapat segala materi pemateri yang sangat menguras tenaga.

Ari dengan Stefi yang masih sibuk dengan urusan rumah tangganya yang selalu saja membuat semuanya merasa jika pasangan itu sangat patut di bilang pasangan aneh.

Stefi yang selalu saja berteriak dan Ari yang selalu mengejek dan menghina pacarnya itu yang menjadi momennya.

"Diet dikit napa yang. Gendut gitu gak ada seksi seksinya." Ari berceletuk membuat mata Stefi melotot sempurna. Kunyahannya seketika berhenti dan ingin sekali ia menyemburkan isi mulutnya pada pacar laknatnya itu.

"Badan bagus gini di bilang gendut." Jawab Stefi melanjutkan kunyahannya dengan kunyahan kasar.

Bibirnya tak ketinggalan ia kerucutkan macam toa masjid lebarnya.

Bukan Kesalahan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang