Part 35

393 24 0
                                    


35. Karel ditinggal LDR.

"Seorang Salsha mana ada kata romantis. Yang ada mah aneh." Ucap seseorang di balik semak semak yang memang ada di sisi kanan taman.

"Dia malah maki maki doang. Percaya deh kalo dia itu gak bakal bisa romantis Al, lo sabar ya pacaran sama dia." Stefi, sekarang Stefi yang ikut bicara.

"Yang gue tau si dia polos. Mungkin dari ke polosannya dia ganas." Caitlin memanas manasi Salsha dengan kata kata yang lumayan menyentuh.

"Jagain Salsha di. Dia keras kepala, ceroboh juga." Nah ini Karel si bapak menyebalkan.

"Jagain Adik gue." Ari hanya berpesan seperti itu dan langsung memukul bahu Aldi dengan ringan. Dan itu tak menghasilkan luka juga ringisan.

"Lo tahan tahan aja ya Sal sama si dingin ini. Dia itu kaku, namanya aja baru pertama bego itu udah pasti." Bastian si cowok yang selalu berganti ganti pasangan, memberi nasehat pada si amatir.

"Lo jangan ngomong Bal. Gue tau lo cuma mau bilang biar besok lo nyusul." Potong Aldi sebelum Iqbal bersuara.

"Baru aja jadian tadi. Udah songong aja, putusin aja Sal." Ucapnya kesal.

"Eh eh apaan lo. Gila aja yang ada kalo baru tadi udah main di putusin aja." Lo sama gue aja, sambung batin Iqbal senang.

"Muka lo lucu Al. Hahah."

"Kek anak kecil yang punya bola gak boleh di pinjem tuh bolanya."

"Salsha lebih berharga dari bola, dia segalanya bagi gue." Ucapnya mantap dan menatap dalam manik Salsha.

"Belum cukup umur woi. Jangan liatin adik gue segitunya." Seranya menutup mata Aldi untuk berkedip.

"Kaya baru liat bidadari aja lo." Ejek Andra pada Aldi. Ingatkan ia jika Andra tak ikut berbicara.

Ia hanya takut merusak suasana. Jujur dia pengen banget bilang 'lo baek baek ya sama aldi. Kalo elo lelah bisa kok nyender ke gue, tapi jangan kasih tau pacar gue.' Laknat kan?

"Lo gak tau aja kalo gue punya pacar." Ucap Iqbal menggeram marah. Mereka sedang bermesraan dengan pasangannya. Apakah dia harus bermesraan dengan Karel?

Bahkan pacarnya tak ada romantis romantianya.

"Mana? Buktinya lo gak pernah jalan bareng sama pacar lo." Usil Karel pada Iqbal yang memang begitu.

"Belum saatnya lo tau. Jadi diem diem aja lo sama pasangan lo masing masing. Buat lo rel" seraya menunjuk ke arah Karel yang memang tak jauh darinya.

"Lo bakal LDR lama. Mampus gak?"

"Anjir malah ngeledek. Jadi sedih gue." Dengen refleks dia duduk begitu saja di tanah dengan berjongkok dan mencabuti rumout di taman.

"Sumpah kasian juga lo Rel." Timpa Aldi padanya.

Rumah Farhan.

"Hancurkan, rebut, apa rusak." Ucap seseorang yang melihat segerombolan teman yang sedang tertawa ria di seberang sana.

"Diemin." Jawab Andi mulai bersuara.

"Diemin dulu buat mereka bahagia. Setelahnya hancurkan dan rusak kebahagiaan mereka." Good job si abang Andi pokok na lah.

"Lo gak banyak omong. Tapi sekali ngomong aura setan lo langsung menusuk. Bagaikan charger buat gue." Mereka segera pergi dari tempatnya ia mengintip.

Kamar.

SalshaDilav💓

Seneng liat mereka mesra mesraan eh situ malah diem gitu. Punya pacar buat apa bro?

Bukan Kesalahan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang