Part 16

289 27 0
                                    


16. Sembuh.

Ditengah perdebatan antara Caitlin, Salsha, dan Ari. Ada seseorang yang mengepalkan tangannya dengan sangat marah. Sungguh ini diluar ekspetasi dari siapa saja.

Jika didiamkan Caitlin akan bertindak sesuka hatinya.

Kapan lo sadar si Cait. Kalo di diemin. Makin ada aja yang bisa lo lakuin. Gue harus apa si Cait biar lo gak ngelakuin hal hal aneh kaya gini lagi. Batin seseorang.

Kelas.

Suasana kelas semakin tegang dengan adanya bu Aryani. Guru Fisika yang sangat tegas. Entah bagaimana bu Aryani bisa menjadi guru yang terkesan tegas dan sangat disiplin.

Tak banyak siswa yang tidur. Bahkan tidak ada sama sekali. Semua siswa terlihat sangat memperhatikan proses pembelajaran. Namun ada satu siswa yang terlihat kesal dan marah. Salshalah orangnya. Bisa terlihat kalau sekarang Salsha sedang kesal karna perdebatan tadi. Sungguh sangat terpancar jika Caitlin benar benar membenci Salsha.

Bukankah dulu mereka bersahabat.

Apakah bersahabat lama itu selalu berakhir tragis seperti Salsha dan Caitlin. Dulu mereka terlihat sangat akrab bahkan tidak bisa dipungkiri jika mereka slalu bersama sama. Jika ada Salsha, pasti ada Caitlin. Dan lihatlah.

Bahkan Caitlin tak selamanya bersikap baik.

Semua orang tau sosok manusia memang tak mungkin dalam area benar selamanya.

Caitlin sedang masuk dalam area buruk manusia.

Salsha juga memaklumi hal itu.

Salsha bahkan rindu akan hal seperti mereka bersahabat. Dimana mereka selalu bermain bersama, kerja kelompok, jalan jalan, koyol bareng, melakukan hal yang memang ingin mereka kenang.

Dan saat kejadian tak terduga benar benar terjadi dimana persahabatannya rusak karna adanya cinta, rasa kurang percaya, ego dan keirian benar benar merusak segalanya.

Salsha sempat menyesal namun rasa penyesalannya tak ia hiraukan. Sebenarnya mereka. Satu sama lain. Ingin menyudahi namun belum saatnya jika mereka berbaikan. Dan jika ada suatu kejadian yang benar benar besar akan terjadi dan membuat satu diantara mereka hilang. Mereka akan menyesalinya. Bukan hanya salsha. Melainkan mereka. Mereka!.

"SALSHA!" Bentak bu Aryani.

Salsha terlonjak kaget. Benar benar terkejut. Tak ada yang bisa menyelamatkan Salsha saat ini. Sungguh ini hari yang sangat sial baginya.

"KENAPA KAMU MELAMUN DIMATA PELAJARAN SAYA!" Tanya bu Aryani. Lebih tepatnya bertanya namun dengan bentakan yang membuat seisi kelas terlonjak kaget dari pandangan mereka yang masih tak kalah kaget karna bentakan bu Aryani pada Salsha.

"Èèèè... saya gak melamun kok bu." Jawab Salsha gusar.

"Lalu? Saya sudah mengamati kamu sedari tadi. Dan kamu memang tak memperhatikan pelajaran yang saya ajarkan. Masih mau mengelak?" Tanya bu Aryani dengan tatapan meremeh. Membuat Salsha bingung harus bagaimana. Jelas jelas Salsha sudah tertangkap basah karnanya.

"Mau tidak ikut pembelajaran selama 1 bulan atau lari keliling lapangan 10 kali putaran?" Tanya bu Aryani. Namun itu bukan sekedar tanya karna tanyanya memang seperti memberikan pilihan serta tawaran untuk Salsha.

Salsha bingung. Jelas dia harus memilih diantara pilihan yang benar benar membuat dirinya kikuk sendiri.

Setelah menimbang nimbang Salsha apa yang ia pikirkan. Salshapun mengeluarkan suaranya. Karna keadaan benar benar hening karna menunggu jawaban darinya.

Bukan Kesalahan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang