PART 3

614 40 1
                                    

Udah ya, jangan berusaha lindungin dia. Dan jangan berusaha jauhin dia dari gue. Dia tetep akan menjadi milik gue. Sekalipun ELO yang jauhin dia demi kebahagiaan mereka.


APAH?

SIALAN!!!

Farhan terus saja membentak siapa saja yang didekatnya. Siapa saja yang selalu didekatnya dan siapa saja yang berusaha menghalangi niatnya.

Ingat? Farhan akan semakin liar jika ditahan. Jadi jangan buat Farhan merasa dunianya terkekang.

Lindungi hidupmu sebelum aku menghancurkan hidupmu! Hanya. Kata ejaan yang selalu Farhan sorotkan pada siapa saja yang berusaha menatap nyalang pada dirinya. Dirinya sendiri.

Jangan lagi! Jangan lagi! Bedebah kau! Sialan.

***

Aldi memandang nanar Salsha yang sedang tertidur diatas bankar rumah sakit dengan wajah yang sangat pucat. Ada sedikit satu kotak kapas dipelipisnya yang sudah dibalut hansaplas untuk mencegah darah kembali keluar.

Aldi berusaha berjalan mendekat pada bankar itu. Satu kenyataan kembali terkuak saat dirinya bertemu dengan Fahri. Kawan lamanya.

Sejak kapan Fahri menjadi kawan lama bagi Aldi?

Sedikit bercerita. Keduanya dekat saat adik sepupunya yaitu Salshadilla. Mantan pacar Iqbal. Iqbal Wigara Divran, salah satu sahabat terdekat Aldi yang merangkap menjadi teman satu perlawanan.

Saat Dilla akan melakukan cara menyebalkan. Dan itu justru membuat Fahri merangkap menjadi teman sekaligus pelindung untuk Salsha.

Entahlah. Yang Aldi tahu memang Fahri adalah anak yang baik. Dan tentang perasaan yang Fahri rasakan untuk Salsha? Aldi dan Salsha juga sama sama tidak memiliki pemikiran atas itu. Jadi jalani saja dulu.

Profesi Fahri Setiawan memang sudah menjadi Dokter terkenal dibelahan manapun. Jadi mereka berdua sempat membicarakan kedatangan Fahri yang datang dengan satu kenyataan jika...

Kenyataan yang benar. Akan ada petaka jika Aldi terkecoh dengan permainan seseorang. Hanya itu pesan Fahri sebagai teman lamanya.

Aldi hanya berusaha mengangguki dan meminta doa pada Fahri jika Aldi akan berusaha memiliki dan melindungi Salsha sebisa dia melakukannya.

Aldi berjalan mendekat pada Salsha yang masih tidak sadarkan diri dari suntik bius yang Fahri berikan.

Fahri telah mengklaim jika Salsha akan menjadi pasiennya.

Tangan Aldi berusaha mengambil Salsha dan mengelus pelan tangan Salsha berharap kesakitan Salsha akan berpindah pada Aldi.

"Kenapa kamu sakit gak bilang aku, hm?"

"Aku itu takut saat kamu tidur lama gini. Aku itu takut kamu gak bangun bangun."

"Muka kamu juga pucet banget. Aku sampe marah pas denger kamu dibawa sama cowok lain. Tapi sayangnya ketakutan aku begitu aja hilang pas liat kamu udah dirawat dan keadaan sudah lebih membaik."

"Tapi ketakutanku balik lagi saat, Fahri bilang kalo kamu harus selalu aku jaga selamanya. Aku ngerasa kalo udah ada Fahri pasti akan ada sesuatu hal yang kejam yang akan terjadi sama kamu lagi yang."

"Tetep sama aku yang. Aku sekarang bener bener takut kehilangan kamu. Iya aku beneran takut banget. Jangan buat aku merasa kalo kamu akan pergi dengan yang lain atau kamu akan ninggalin aku selamanya."

"Lebih baik aku pergi jauh dari dunia ini sebelum kamu ninggalin kamu." Aldi menangis saat mengucapkan kata kata itu.

Hatinya merasa teriris perih. Apakah benar jika perjuangan dan tugas yang selama ini Aldi emban akan berganti tugas entah itu pada Fahri, Iqbal ataupun Farhan.

Bukan Kesalahan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang