Quin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...
ThatI wish I was there with you Bahwa aku berharap aku ada di sana bersamamu
Happy Reading..
👑
Dinginnya udara malam tidak menjadi alasan Quinzy untuk tidak keluar apartemen, ia tetap berjalan seorang diri di malam yang dingin, di bawah langit yang hitam dengan taburan bintang dan cahaya bulan yang indah.
Lihatlah bahkan gadis itu hanya memakai hotpants berbahan denim dipadukan t shirt berwarna hitam dan ia hanya membawa sling bag yang ia sampirkan di pundaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Quinzy berjalan menelusuri jalanan yang cukup lenggang, padahal apartemen nya di lengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti kolam renang, tempat berolahraga dan juga beberapa toko.
Namun Quinzy sama sekali tidak tertarik pada semua itu, ia hanya membutuhkan sesuatu yang bisa melupakan masa lalunya meskipun itu hanya sesaat.
Setelah berjalan hampir 10 menit akhirnya Quinzy sampai di depan mini market Circle K, sebuah mini market Internasional atau jaringan waralaba yang berada di dalam maupun luar negeri.
Quinzy mendorong pintu kaca tebal mini market tersebut, ucapan selamat malam dari dua kasir membuat Quinzy menarik lengkungan bibir nya walaupun hanya satu garis. Setelah itu tatapannya mulai beralih pada lemari pendingin besar tempat berderet nya minuman yang Quinzy cari.
Ia membuka lemari pendingin tersebut lalu mengambil beberapa kaleng minuman beralkohol dengan merk terkenal, ah bukan hanya beberapa namun lumayan banyak karna Quinzy langsung mengambil keranjang untuk membawa kaleng-kaleng tersebut menuju kasir.
"Ada lagi kak?" Tanya kasir perempuan dengan seragam berwarna putih sembari menyunggingkan senyumnya.
Quinzy menggeleng menandakan jika ia tidak memerlukan apa-apa lagi selain isi dari kaleng-kaleng yang berada didalam keranjang.
Kasir mulai mengscan kode pada kaleng tersebut dan memasukannya pada kantong plastik warna putih berlogo huruf K berwarna merah.
"Semuanya jadi tiga ratus delapan puluh lima ribu kak"
Quinzy mengeluarkan empat lembar pecahan uang seratus ribu dan memberikannya pada perempuan yang menjaga kasir, setelah menerima uang kembalian nya Quinzy berjalan menuju pintu keluar lalu menarik pintu kaca mini market tersebut dan memutuskan untuk duduk di atas kursi besi yang di sediakan oleh pihak mini market.
Terlihat beberapa meja ada yang terisi oleh para remaja, ada yang bersama kekasihnya atau bersama teman-teman untuk sekedar hangout. Hanya Quinzy yang terlihat seorang diri, dalam duduknya ia mulai menulikan pendengaran.
