Quinzy | part 9

9.9K 496 1
                                    

Happy Reading..

👑

Kenzie menelan ludah "she's very hot" Gumamnya sembari menatap kearah lantai dansa.

"Jangan sampe itu badut dua tau, gue punya rencana" Kata Kenza.

Kenzie menaikan sebalah alisnya "rencana apa?"

Kenza meminta saudara kembarnya itu mendekat lalu membisikan rencana yang membuat keduanya tersenyum penuh arti.

"Heh Upin Ipin ngapain bisik-bisikan?" Sentak Arion saat melihat si kembar tersenyum aneh setelah saling berbisik.

"Mencurigakan" Timpal Arthur

"Oke, kita punya tantangan nih buat kalian yang merasa lebih ganteng dari kita. Gimana?" Kenza memulai membicarakan rencananya pada Arthur dan Arion yang saling menatap.

Arion terkekeh seolah tantangan yang akan Kenza berikan itu hanya sebuah lelucon "itu udah jadi rahasia umum, dan lo tau itu. Emang gantengan kita kok. Iya ga Art?"

Arthur mengangguk-anggukan kepalanya "lagian lo berdua gausah sok bikin tantangan buat kita" Sahut Arthur.

"Jangan sombong dulu yang mulia Pangeran Raja, jika kau kalah, kau serahkan seluruh cd game mahal yang kau punya untuk kami"

"Betul.. Betul.. Betul" Sahut Kenzie

"Dan buat lo" Kenza menunjuk kearah Arion yang memasang ekspresi meremehkan "kalau lo kalah, semua coklat-coklat yang lo dapet dari klub basket lovers serahin buat kita"

"Trus keuntungan nya buat kita apa?"

Kenza dan Kenzie saling menatap sembari menyunggingkan senyum "tentu aja kalau kalian berhasil, itu keuntungan besar buat kalian. Dan bukan hanya cd game dan coklat aja, kalau kalian kalah kalian juga harus kasih free kiss buat satu cewek yang ada disini. Mana aja deh terserah kalian"

"Mana bisa gitu?" Arthur dan Arion menyela.

"Oh come on, this is just challenge. lo penasaran sama nenek lampir cantik itukan Ar? Dia ada disini loh"

Setelah mendengar perkataan Kenza, entah mengapa ekspresi wajah Arion berubah menjadi antusias "oiya? Where is she?"

"Wait.. Wait.. Sabar dulu dong Ar, kita belum selesai" Ucap Kenzie.

"Dan untuk yang mulia raja, disini juga ada barbie ratu yang cantiknya ga kalah dari ratu galau minimarket itu lho. Gimana kalau kalian mulai kenalan trus minta nomor handphone mereka?"

"Gue ga tertarik" Ucap Arthur cepat sembari menyandarkan punggungnya pada kepala sofa, entah mengapa ia lebih tertarik pada gadis di minimarket itu. Seolah gadis-gadis cantik nan sexy yang berada disini terlihat biasa saja dimata Arthur.

"Kau akan menyesal yang mulia pangeran raja" Goda Kenza yang terdengar menyebalkan ditelinga Arthur.

"Hey! Ga usah maksa kalau Arthur ga mau, gue Terima tantangan kalian. Mana cewek yang kalian maksud?"

"Lo liat cewek sexy yang pake baju kurang bahan disana" Kenzie menunjuk kearah Clarea yang masih meleok-leokan tubuhnya mengikuti dentuman music di atas lantai dansa.

"Semua cewek disini pake baju kurang bahan bego!" Jawab Arion kesal.

"Ah maksud gue yang pake rok mini item, baju crop item, rambut panjang, mata tajam yang lagi joget sambil marah-marah karna dikerubungi cowok-cowok. Lo liat?"

Mata Arion tertuju pada ciri-ciri yang yang Kenza sebutkan, ia bahkan harus mengucek matanya karna melihat seorang gadis yang memberikan tatapan tajamnya pada lelaki yang berusaha mendekatinya "itu nenek lampir cantik yang lo maksud?"

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang