Quinzy | part 55

5.8K 282 15
                                    

Happy Reading..

"Jeo haneul-eul nop-i nalgo iss-eo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeo haneul-eul nop-i nalgo iss-eo. Geuttae niga naege jwossdeon du nalgaelo, Ije yeogin neomu nop-a, Nan nae nun-e neol majchugo sip-eo."

-boywithluv-

👑

Setelah sampai di kediaman nya, Marta dan Clarea tengah menonton televisi sembari memakan cake yang di bawakan oleh Marta. Ya, untuk sementara waktu Marta akan tinggal bersama di sana sampai kesehatan nya benar-benar pulih.

"Istrimu kemana, Jun?" Tanya Marta, Juna menghentikan aktifitas nya membaca sebuah berita online. Bola mata pria paruh baya itu menatap sang ibu yang juga menatap nya.

"Mia sedang bersenang-senang, mam.."

Clarea menghela nafas. "Grandma tau? Mama terlalu sering bersenang-senang." Clarea mengadu, tanpa mengalihkan tatapan nya pada layar televisi.

"Tidak masalah sayang, lagipula mama mu tidak pernah lupa membelikan grandma oleh-oleh." Kekeh Marta yang membuat Clarea memasang raut memprotes sembari mengerucutkan bibir.

"Cucu grandma, jangan cemberut seperti itu. Kamu terlihat jelek, tau?" Goda Marta saat melihat Clarea mengerucutkan bibir.

"Grandma..." Clarea mendengus pelan, tidak ada yang satu pemikiran dengan nya. Ia pikir, papa dan grandma nya mempunyai hati yang terlalu baik, memang jika Mia pergi bersenang-senang atau shopping, wanita berjiwa sosialita itu tidak pernah lupa dengan keluarga nya. Mia pasti memberikan banyak barang branded untuk Juna, Marta, Clarea termasuk Quinzy. Tapi tetap saja Clarea tidak menyukai hobby Mia yang terkesan menghambur-hamburkan uang.

Marta dan Juna terkekeh, gadis macan itu akan berubah menjadi manja jika berhadapan dengan Marta. "Cucu cantik grandma, sini sini." Marta merentangkan kedua tangan nya yang langsung di terjang oleh Clarea.

Juna berdehem, membuat ibu dan anak gadis nya itu mengurai pelukan mereka lalu menatap Juna.

"Aku harus ke kantor, mam. Ada urusan mendadak." Ucap Juna sembari menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Loh papa, kata nya free?" Clarea terlihat merajuk, mengerucutkan bibir nya kembali.

"Mendadak sayang, papa pergi dulu." Juna beranjak dari duduk nya lalu mengecup puncak kepala Clarea dan juga Marta sebelum berlalu dari ruang keluarga.

Juna berjalan menuju garasi, setelah memasuki mobil nya ia mendial sebuah kontak bernama Anak Nakal. Nada tunggu mulai terdengar.

Nomor yang anda tuju tidak menjawab..

Juna berdecak sebal, ia melakukan panggilan itu kembali. Dan berhasil kali ini di terima oleh seseorang yang Juna namai anak nakal tersebut.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang