Quin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Omaygaaaaaat.." Pekik Clarea saat hendak menaiki yacht milik Arthur. Yacht seharga 500.000 US dollar itu di hadiahkan Charles pada Arthur saat Arthur berulang tahun yang ke 18 beberapa bulan yang lalu. Saat usia Arthur menginjak angka 17, ia mendapatkan mobil sport sesuai keinginan nya, dan di usia 18 tahun ia sudah mempunyai yacht yang sebenarnya sama sekali tidak terpikirkan oleh nya.
Pada saat Quinzy menaiki yacht tersebut, Arthur mengulurkan tangannya. Quinzy sempat menatap wajah Arthur yang tersenyum sebelum akhirnya tangan Quinzy menerima uluran tangan Arthur.
"Thanks" Ucap Quinzy.
"You're welcome"
"So.. Apa kita akan lunch disini?" Tanya Clarea.
"No.." Jawab Arthur tersenyum penuh arti.
"Lalu?"
"Follow me, Let's dive..." Ucap Arthur sembari mengarahkan teman-temannya menuju tempat penyimpanan alat-alat Diving.
Beberapa saat kemudian, setelah alat-alat tersebut sudah melekat pada tubuh masing-masing, ke enamnya tengah bersiap untuk melakukan lompatan ke dalam air laut yang berada di bawah sana. Bahkan Kenza, Kenzie, Arion dan juga Clarea sudah tidak sabar untuk melihat keindahan bawah laut, pulau Wakatobi.
"Let's do this" Teriak Kenza dan Kenzie bersamaan sebelum menjatuhkan tubuhnya kedalam air.
Byur..
"Anjir! Gercep tuh bocah dua" Kata Arion, lelaki itu menoleh pada Clarea kemudian saling mengangguk sembari menyunggingkan senyumnya masing-masing.
"Tetap di samping aku, baby" Ucap Arion.
Clarea mengangguk, lalu mengalihkan tatapannya pada Quinzy dan Arthur "Quin.. Art.. kita duluan, bye" Clarea melambaikan tangan sebelum akhirnya melompat bersamaan dengan Arion.
Byur..
Quinzy menatap keempat temannya yang sudah berada di dalam air, bahkan Kenza dan Kenzie sudah tidak terlihat. Quinzy sedikit menelan ludahnya, ada perasaan takut saat melihat ke bawah sana, ia takut kejadian kolam renang akan terulang kembali.
"Quin.."
Quinzy mengalihkan tatapan nya pada Arthur yang juga menatap nya.
"Are you okay?" Tanya Arthur saat melihat raut wajah Quinzy yang terlihat mengkhawatirkan sesuatu.
Arthur balas tersenyum, tangan nya tergerak memakaikan kacamata selam milik Quinzy yang masih berada di dahi gadis itu lalu melakukan hal yang sama pada dirinya sendiri.
