Hola!!
Duh maaf ya, baru update. Dea sibuk banget, di tambah nunggu laptop sembuh dulu hmm
JANGAN LUPA POJOK KIRI⭐
Happy Reading..
👑
5 tahun kemudian
Dia Arthur Ghaleo Mahawira, Seorang lelaki yang kini sudah beranjak dewasa tengah menatap pantulan diri nya di dalam cermin, dengan kemeja motif berlengan panjang yang ia gulung bagian lengan nya sampai ke siku, dipadukan dengan jeans berwarna hitam, Arthur tengah bersiap menemui kekasih nya. Banyak hal yang ia lewati semenjak memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan seorang gadis yang pada awal nya menutup hati. Tidak ada akses masuk ke dalam sana, yang ada hanyalah sebuah penolakan dan pengabaian. Tentu saja, kedua hal itu tidak bisa membuat Arthur menyerah.
Menyerah tidak ada dalam kamus Arthur, karna jika lelaki itu mempunyai keinginan maka itu harus. Dengan penuh keyakinan Arthur berhasil masuk membawakan sebuah cahaya untuk gelap nya kehidupan Quinzy.
Arthur menatap jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangan nya, perjalanan dari kota Cambridge menuju New York membutuhkan waktu 3 jam, untuk itu Arthur tidak ingin sampai terlambat. Saat kedua nya berkuliah, Quinzy dan William tinggal di apartemen milik William yang terletak di kota Cambridge, sedangkan Arthur tinggal di sebuah penthouse milik Charles yang berada di kota yang sama.
Dan sekarang Quinzy tengah berada di kota New York karna William memiliki urusan disana. Atas izin Soraya mereka menempati rumah yang Edward berikan untuk Soraya.
Arthur berjalan menuju nakas, mengambil ponsel, dompet serta kunci mobil sport nya.
Setelah memasuki mobil nya dan duduk di balik kemudi, Arthur mengirimkan sebuah pesan untuk Quinzy.
Arthur Mahawira : aku on the way, tunggu aku sayang.
Setelah pesan terkirim, Arthur pun mulai melajukan mobil nya.
👑
Tok... Tok.. Tok..
"Quin.."
Suara ketukan pintu dan juga panggilan dari seseorang terdengar di indera pendengaran, Quinzy. Quinzy yang tengah merias wajah nya sedikit berdecak lalu berjalan menuju pintu kamar. Sudah hampir 3 jam dari pesan yang di kirimkan oleh Arthur, untuk itu Quinzy tidak ingin jika kekasih nya itu menunggu terlalu lama.
"Ada apa?" Tanya Quinzy saat membuka pintu, ia melihat William berdiri disana dengan kemeja putih dipadukan dengan setelan jas.
"Loh? Mau pergi?" William balik bertanya.
Quinzy mengangguk. "Aku mau dinner, sebentar lagi Arthur sampai. By the way kamu mau kemana?"
"Ah.. Aku juga mau pergi, ada urusan mendadak. Jangan pulang terlalu malam." Ucap William sembari mengusap puncak kepala Quinzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q U I N Z Y {COMPLETED}
Teen FictionQuin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...