Quinzy | part 12

10K 464 0
                                    

Happy Reading..

"Menurutku sudah menjadi takdirNya ketika perkenalan berakhir dengan perpisahan, entah berpisah ketika masih hidup atau berpisah karna salah satunya pergi menghadapNya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurutku sudah menjadi takdirNya ketika perkenalan berakhir dengan perpisahan, entah berpisah ketika masih hidup atau berpisah karna salah satunya pergi menghadapNya. Jadi ku mohon.. Aku tak siap merasakan itu kembali"

Quinzy Arabella E

👑

"Kenapa gue ngerasa hari ini lo ga khyusuk makan? Daritadi gue liat lo malah ngaduk-ngaduk itu makanan, bukan Quinzy sekali"

Quinzy menatap Clarea yang memicingkan matanya, seperti biasa tatapan datar yang akhirnya membuat Clarea berdecak sebal bahkan tidak lama, karna Quinzy kembali mengalihkan tatapannya pada makanan yang berada dihadapannya.

"Oh come on, Quin.." Ucap Clarea sembari memutar bola matanya jengah.

Helaan nafas Quinzy terdengar, jika ia pun tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya bagaimana dengan Clarea? Quinzy menaruh sendok dan garpu nya diatas piring dengan posisi terbalik menyilang, pertanda jika makan siangnya sudah berakhir.

Ia menatap Clarea yang menyedot juice sembari memainkan bola matanya "Cla.. "

Permainan bola mata Clarea terhenti dan berakhir menatap wajah Quinzy "what?"

"Menurut lo apa semua perkenalan akan berakhir dengan perpisahan?" Tanya Quinzy dengan suara yang sangat pelan, seperti tidak ingin terdengar oleh orang lain.

Clarea terdiam sembari memasang wajah seperti bertanya, benarkah yang menanyakan hal seperti ini adalah Quinzy?

"Sebelum gue jawab, apa lo percaya true story yang berakhir dengan happy ending?"

"Menurut gue semua cerita itu endingnya akan sama, kalau bukan ditinggalkan ya meninggalkan"

"Quin.. Apa lo ga bisa liat banyak juga orang-orang yang hidup bahagia karna berawal dari perkenalan?"

"Yang gue tau itu hanya sementara, satu diantara mereka akan pergi satu persatu. Lo lupa keadaan gue sekarang kaya apa? Kematian juga bentuk dari perpisahan Cla"

Clarea menatap wajah Quinzy, ia bahkan menghembuskan nafasnya sedikit kasar. Ya Quinzy benar dan ia tau sahabatnya itu sedang berada dalam keadaan yang bisa dibilang seperti itu dan Clarea mengerti, lebih tepatnya mencoba mengerti karna jujur saja Clarea merasa kehilangan sosok Quinzy yang ceria.

Karna itu pula sebabnya Quinzy sulit menerima kehadiran orang lain, gadis itu hanya tidak ingin merasakan hal yang sama kembali. Namun, Clarea ingin Quinzy bisa menerima kenyataan dan menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Entah mengapa ia merasa jengah dan turut bersedih disaat yang bersamaan.

"Setidaknya sebelum perpisahan yang lo maksud datang, mereka bisa rasain kebahagiaan dulu. Tidak mensia-siakan hidup, menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, menjadi diri sendiri dan sayangnya lo bukan orang yang termasuk kedalamnya"

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang