Quinzy | part 49

5.7K 275 11
                                    

Happy Reading..

"Terkadang, tidak semua hal bisa dengan mudah di mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang, tidak semua hal bisa dengan mudah di mengerti. Jika mata dan telinga saja sudah salah, ada kalanya hati membutuhkan penjelasan."

-Author-

👑

Deg!

Glek!

Mata Arthur dan juga ketiga teman nya membulat sempurna, terutama Arion yang berkali-kali meneguk ludah nya dengan susah payah, mata lelaki itu bahkan sulit berkedip melihat siapa yang berdiri di dekat jendela ruangan itu.

"O.. Om." Ucap Arion terbata, ah shit! Bahkan lidah Arion mendadak kelu. Apa ini akhir dari hubungan nya bersama Clarea? Oh my god.. Tenggelamkan saja Arthur dan Arion saat ini juga.

"Jadi papa sudah kenal pacar Cla? Kok ga bilang mama?" Mia membuka suara, membuat keempat lelaki itu diam mematung di tempat yang sama.

"Waktu papa jemput Cla dan Quin, papa bertemu mereka. Iya kan, Arion?" Tanya Juna penuh penekanan "bukan begitu, Arthur?" Lanjut nya sembari menatap Arion dan juga Arthur secara bergantian. Di saat Arthur dan juga Arion merasa malu, Kenza dan Kenzie justru saling berbisik dan terkikik geli.

"Untung kita ga ikutan ya, Za" Bisik Kenzie sembari terkikik geli dan hal itu mendapat tatapan horor dari saudara kembar nya.

"Ah, silahkan duduk. Jangan sungkan" Kata Juna terdengar ramah, suara langkah kaki Juna menuju kursi membuat Arion menelan ludah nya berkali-kali, irama dari sepatu yang di kenakan oleh pria paruh baya itu seakan saling bersahutan dengan degup jantung nya.

Setelah Juna menjatuhkan bokong nya pada sebuah kursi yang terlihat seperti sofa yang berderet di sana, keempat lelaki itu mulai melangkahkan kaki nya dengan hati-hati lalu menjatuhkan bokong nya di tempat yang serupa. Di samping Juna ada Mia, lalu Quinzy dan juga Arthur. Di hadapan nya ada Clarea, Arion. Kenza dan juga Kenzie yang berhadapan dengan Quinzy dan Arthur.

"O..Om, saya minta maaf." Ucap Arion merasa awkward dengan suasana yang seperti ini. Di tambah Clarea yang malah mendiamkan nya, ya Tuhan.. Seperti nya ini benar-benar akhir perjalanan cinta nya dengan Clarea.

"Saya juga om." Timpal Arthur.

"Makanya punya otak tuh di pake!" Clarea menyela dengan tatapan tajam nya.

"Maafin aku, babe. Aku ga tau kalau itu papa kamu." Bisik Arion, wajah lelaki itu sudah memelas dan terlihat sangat memohon pada Clarea.

"Maaf.. Maaf.. Kalau bukan karna bokap gue yang terlalu baik, lo udah tamat tau?!"

"Cla.." Juna mulai memperingati Clarea dengan memanggil nama panggilan sang anak.

"Lo juga Arthur! Kenapa malah dengerin orang ini?!" Clarea tidak tahan untuk tidak menyakiti Arion, gadis itu bahkan sudah tiga kali memukul lengan Arion dengan kesal.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang