Quinzy | part 52

5.5K 283 8
                                    

Happy Reading..

"Yang aku tau kata hanyalah sebuah perantara, tidak semua yang di rasakan bisa terucap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang aku tau kata hanyalah sebuah perantara, tidak semua yang di rasakan bisa terucap. Untuk itu biarkan hati yang berbicara dari dalam, jika aku masih saja merindu."

-Author-

👑

"QUIN.. QUINZY.." teriak Kenzie, menerobos masuk ke dalam kelas Quinzy. Untung saja kelas sudah berakhir dan di sana tinggal tersisa Quinzy, Clarea dan juga beberapa siswa/siswi yang masih merapikan alat tulis nya.

Quinzy menoleh ke sumber suara, Kenzie nampak berkeringat, nafas nya terengah. "I.. Itu..Arthur.."

"Ada apa?"

"A.. Arthur.. Hosh.. Hosh.." Kenzie tergagap sembari memegangi dada nya yang naik turun dengan cepat.

"Duuuuh.. Itu? Arthur? Apa sih? Kalau ngomong yang bener." Sentak Clarea tidak sabar.

Kenzie menghela nafas lalu menghembuskan nya secara perlahan, ia melakukan hal itu beberapa kali sebelum membuka suara. Bayangkan saja luas sekolah yang terbilang elite, jarak kelas Quinzy dan juga belakang sekolah itu lumayan jauh, dan Kenzie berlari seperti orang kesetanan.

"Itu Arthur perang."

"Perang perang apaan sih? Main PUBG? Mobile legends? Yang jelas dong, Zie." Desak Clarea.

"Itu Arthur perang sama Kelvin, kek nya mau tonjok-tonjokan gitu deh." Akhir nya kata-kata itu lolos dari mulut Kenzie. Setelah mendengar itu, tanpa berpikir lagi Quinzy langsung menghempaskan tas nya lalu berlari menuju belakang sekolah. Tidak peduli teriakan Clarea atau teman-teman nya yang menatap dengan tanda tanya besar di kepala nya.

"Quin, tunggu!" Teriak Clarea, gadis itu berusaha mengejar Quinzy.

👑

Di belakang sekolah sana, terlihat jalanan aspal di kelilingi oleh rerumputan, berbagai macam tanaman dan juga pepohonan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di belakang sekolah sana, terlihat jalanan aspal di kelilingi oleh rerumputan, berbagai macam tanaman dan juga pepohonan. Arthur sudah berdiri di sana dengan tatapan tajam, sedangkan Kelvin berdiri di hadapan nya dengan tatapan meremehkan.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang