Quinzy | part 35

7.5K 346 10
                                    

Hallo readers Quinzy
Maaf akhir-akhir ini Dea sibuk di realife, jadi agak lama Up nya. Ga tau masih ada readers nya apa engga haha

Happy Reading guys..

👑

Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah jendela yang tak tertutup gorden, mata indah nya mengerjap kala sinar mentari pagi itu tanpa permisi menyinari wajah nya . Ini hari baru untuk Quinzy, gadis itu terbangun dari tidur, meregangkan otot-otot nya sembari tersenyum. Rasa nya seperti mimpi indah yang tak henti-henti nya hadir dalam tidur Quinzy.

Seperti biasa, gadis itu memulai hari dengan mandi lalu bersiap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh nya. Ia berjalan menuju meja makan, menarik kursi dan menjatuhkan bokong nya di atas sana.

Quinzy mengambil selai strawberry kesukaan nya, mengoleskan selai tersebut pada roti yang ia simpan di atas piring. Dengan senyum, gadis itu mulai mengigit ujung roti. Rasa manis dan asam menyatu dalam mulut nya, Quinzy menyukai strawberry namun ia lebih menyukai bumbu mie instan. Ya lord.. Bayangkan saja setiap membuat mie instan, setengah bumbu itu akan habis termakan oleh nya, colekan pertama, kedua, ketiga, Oyaampun.. Bahkan terkadang mie rebus buatan nya berkuah hanya sedikit.

Tepat gigitan terakhir, suara bel apartemen Quinzy berbunyi. Quinzy melap sudut bibir nya dengan tissue sebelum berjalan menuju pintu.

"Good morning, my Quin" Ucap seorang lelaki yang berdiri di ambang pintu, seragam yang tertutup hoodie lengkap ransel dan senyum yang membuat senyum Quinzy terbit.

"Good morning, Beautiful King" Sahut Quinzy yang mendapat tatapan protes dari Arthur. Kedua tangan lelaki itu tergerak mencubit pipi Quinzy dengan gemas "lo tau? itu pelanggaran, Ratu"

Quinzy terkekeh, entah hanya melihat senyuman Arthur mampu membuat kupu-kupu dalam perut Quinzy berterbangan seperti bahagia yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. "pelanggaran? apa harus bayar?"

"Tentu saja, bayaran nya dengan ini"

Arthur mengulurkan tangan kanan nya ke hadapan Quinzy. Mata nya menyorot kan meminta Quinzy agar menerima uluran tangan itu. "Ayo bayar.."

"Apa harus?"

Arthur memutar bola mata nya, gemas karna Quinzy terlalu banyak bertanya, lelaki itu menelusup kan jemari nya ke dalam jemari Quinzy dan menggenggam nya dengan erat "Nah kan kalau gini jadi lunas"

"Mana ada bayaran pelanggaran kaya gini?"

"Ga usah membantah, Ratu itu harus menuruti kemauan Raja"

"Oiya? Kalau ga mau?"

"Oh come on, Quin.."

"Ratu nya ga mau, Arthur. Lepasin, ayo lepas"

"No! Kalau Ratu membantah, akan ada bentuk pelanggaran lain. Dan bayaran nya akan lebih berat"

Quinzy terkekeh, Arthur selalu mempunyai cara membuat Quinzy tersenyum atau bahkan tertawa. Kedua nya berjalan menuju parkiran apartemen dengan tangan yang saling bertautan satu sama lain. Ah, jangan lupakan senyum yang terpancar dari wajah kedua nya seakan memberi tahu bahwa kedua nya tengah berbahagia.

👑

Mobil sport berwarna putih berhenti tepat di parkiran Manchaka International High School, suara decitan ban membuat para siswa/siswi menatap ke arah mobil tersebut. Siapa yang tidak mengenali mobil sport dengan plat nomor B 888 ART milik sang kapten basket? Ah lebih tepat nya X kapten, karna sebelum libur sekolah pelatih sudah memilih kapten yang baru.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang